VULNERE - DUA BELAS

78 6 2
                                    

Karena kamu aku merasakan kembali akan hadirnya cinta

❤❤❤

Sebenarnya Millen malas untuk keluar dari kelas. Pertama karena ini masih hari ia halangan yang mengakibatkan ia enggan bangkit dari duduknya. Yang kedua karena ia tidak ingin bertemu dengan Afkar. Jujur ia masih rada canggung karena pengumuman yang Afkar buat kemarin. Dan yang ketiga karena tatapan siswi yang menatapnya sinis mungkin mereka adalah para fans garis kerasnya Afkar.

Tadi pagi saja ketika Millen berangkat sekolah. Banyak para siswi yang menatapnya sinis dan ada juga yang berbisik-bisik ketika Millen berjalan didepan mereka. Terkadang Millen heran kepada para fans Afkar segitu cintanya mereka terhadap sosok Afkar sampai mereka membenci siapapun yang berada di dekat Afkar.

Namun Rahma terus memaksanya untuk menemani ia ke kantin. Padahal Millen sudah menolaknya dan menyuruh Rahma pergi bersama Lisa dan Seli. Tapi Lisa dan Seli terlebih dahulu pergi kekantin membuat Millen menjadi tidak tega membiarkan temannya pergi ke kantin sendirian.

Berita hangat Afkar yang jadian dengan Millen sampai masuk ke mading sekolah. Saat berjalan di koridor Millen tak sengaja melihat gambarnya bersama Afkar. Rahangnya mengeras membaca judul artikel mengenai dirinya. "Si tampan jatuh cinta ke upik abu" oke itu terlalu jahat padahal Millen tidak sejelek itu. Millen yang hendak merobek artikel itu. Namun Anggun dan kedua pengikutnya datang menghampiri Millen.

"Mau di cabut? Kalo dicabut berarti bener dong lo itu upik abu" ucap Anggun sinis.

"Kenapa sih lo selalu usil banget di hidup gue? Kaga ada kerjaan yah lo?" tanya Millen kesal.

"Gue nggak bakalan berhenti usilin ko kalo lo belum ngelepas Afkar" ucap Anggun tersenyum sinis.

"Urat malu lo udah putus yah? Lo nggak inget kemarin jelas-jelas Afkar itu nolak elo. Gue jadi kasian sama lo" ucap Millen tak kalah sinisnya.

Rahang Anggun mengeras setiap ia berbicara dengan Millen ia merasa kesal sendiri. Millen beda dari cewel yang pernah ia labrak Millen terlalu berani pada Anggun.

"Trus kalo pun Afkar bilang dia pacaran sama lo. Emangnya lo nggak mikir alasan dia mau jadiin lo pacar apa? Lo mikir dia beneran sukak sama lo? Seyakin itu lo? Palingan lo cuma buat mainannya doang gue yakin itu" ucap Anggun kemudian pergi bersama 2 pengikutnya.

Kalimat Anggun yang mengatakan bahwa ia hanya mainan Afkar terngiang di kepalanya. Rahma yang melihat sahabatnya termenung langsung memegang bahu Millen.

"Udah nggak usah dipikirin omongan orang gila kayak Anggun" ucap Rahma.

❤❤❤

Kali ini Kafin sedikit disibukkan dengan kerjaannya. Ia ingin membuka cabang caffenya di Jakarta. Karena caffe yang berada di Bandung sudah dikelola oleh manager caffe yang notabennya sahabat Kafin sendiri.

Kini ia tengah berada disebuah Caffe untuk menunggu seseorang yang akan menjual gedung kepada Kafin.

"Fin udah lama" ucap Bagas teman kuliah Kafin.

"Lumayan. Mana nih yang mau jual gedung sama gue" ucap Kafin.

"Bentar dia lagi otw kesini. Yang jual gedungnya cewek loh Fin cakep lagi sapa tau cocok sama lo" ucap Bagas mengedipkan matanya.

"Gue mau beli gedung bukan beli cinta" ucap Kafin ketus.

Kafin memang begitu. Ia hanya akan fokus pada satu tujuannya. Jika tujuannya sudah tercapai baru ia akan fokus ke hal yang lainnya. Dan masalah cinta? Ia belum terlalu memikirkannya.

VULNERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang