.
.
.
"Hahh?! Asisten pelatih?!" seruan itu menggema di ruangan gymnasium milik Seirin High School. Hingga burung - burung yang ada diatas atap bangunan tersebut pun yang sekedar bertengger saja langsung terbang ketika dengar gemaan mendadak. Untungnya gema itu tak sampai mengganggu orang yang berada diluar area sana, tapi sayangnya untuk yang berada di dalam area tersebut hampir mengalami tuli pendengaran sesaat. Termasuk dirimu yang hanya bisa mematung lalu menggelengkan kepalamu agar oksigen masuk ke otakmu. Biar tidak budeg.
Riko, yang sudah tahu mereka akan memekik kaget seperti gadis-gadis yang sangat sedang ketakutan karena melihat tikus bersembunyi di bawah kasur mereka, menghela napas.
"Sudah pasti kalian akan kaget kalau aku bilang begitu.." ujarnya pelan.
"Tentu saja lah, kami kaget karena kau langsung mengatakan itu! Apalagi, dia kan bukan siswi disini." semprot Hyuuga rada frustasi akan keputusan yang mendadak seperti itu.
"Ini sudah keputusan, Hyuuga-kun. Dan dia tak keberatan juga."
Kau hanya bisa diam saja sambil bersweatdrop ria sambil menggigit bibir bawahmu. Memang sih, kau tak keberatan. Karena kau menyukai apapun yang bersangkutan akan permainan basket, tapi keputusan Riko jika dibantah dan protes, dia akan langsung melakukan wrestling jika kau tak patuh padanya. Mungkin kau juga tak tahu kalau beberapa anggota sudah pernah merasakan beberapa punishment dari sepupu jauhmu.
"Lagipula dia akan bersekolah disini, kan sudah kubilang tadi." ujarnya sambil melipatkan kedua tangan di dadanya.
"Tidak. Kau tidak bilang yang bagian itu." selanya.
"Aku bilang kok."
"Tidak."
"Iya."
"Tidak."
"Iya."
"Tidak."
"Iya."
"Tidak."
"Iya."
"Ti-"
"Tolong semuanya hentikan." Semuanya diam dan beralih ke arah sumber suara yang membuat dua senior berbeda gender ini menghentikan perdebatannya, ikut menoleh ke seorang pemuda berambut torquise, yang tepat berada didepan antara mereka.
Kau berpikir sejak kapan ia bisa langsung ada disitu. Padahal dia selama ini berada di sisi pemuda yang bernama Kagami itu. Mungkin memang benar kata Hyuuga. Ia punya hawa keberadaan yang tipis.
"Senpai, tolong hentikan. Disini bukan tempat untuk berdebat." ujarnya bijak.
Oke, ini OOC. Sejak kapan Kuroko jadi OOC? Kita juga tak tahu bahkan author juga.
Lanjut.
Hyugga dan Riko pun langsung diam setelah mendengar ujaran Kuroko. "Baiklah, kambali ke topik sebelumnya. (Name)-chan."
Kau mendongak padaya. "Iya?""Kau setuju dengan keputusanku menjadikanmu sebagai asisten pelatih 'kan?" tanyanya dan kau hanya bisa menggangguk kecil. Ini demi kebaikan klub basket.
Riko menghadap kepada para anggota Seirin team. "Sesuai pernyataan dari (Name)-chan, bahwa dia sudah kuangkat jadi asisten pelatih jadi dia bisa mengawasi kalian walau aku tak ada untuk mengawasi kalian latihan. Dan itu dimulai dari besok karena dia akan masuk bersekolah disini. Ada tambahan?"
Semua anggota hanya diam.
"Jadi semuanya setuju ya, kalau (Name)-chan menjadi asisten pelatih?"

KAMU SEDANG MEMBACA
About Them
Fanfic[COMPLETED ✅] Aku mungkin tak akan tahu kalau bertemu dengan mereka adalah sebuah takdir... / VOMMENT TQ / DLDR! Thank you~ / REPUBLISH from FFN / Boys' End will be added soon! Kisedai KagaTakaHimuXReader / WARNING: typo, gaje, dan menyebabkan kesed...