9. Spark of Madness

312 25 0
                                        

Tapak kaki yang melangkah bergantian bagai irama beraturan tanpa disuruh, dari jarak yang jauh mulai terdengar. Terlihat seorang pemuda berambut biru muda; dengan seragam tim Seirin dengan nomor punggung lima belas, berjalan menuju kelompok yang telah menunggunya diujung lorong.

Tim Seirin-tim dimana ia sekarang masuki untuk bertanding dengan tim dari sekolah lain.

"Maaf membuat kalian menunggu. Aku ada urusan tadi." Ujarnya sambil meminta maaf.

Gadis berambut coklat karamel menoleh ke arah dimana pemuda tersebut datang. "Lho? Jaketmu dimana, Kuroko-kun? Dan lagi, kenapa kau tidak bersama (Name)-chan? Bukannya aku sudah menyuruhmu untuk mencarinya?" tanyanya bertubi-tubi pada pemuda yang dipanggil Kuroko tersebut.

Peristiwa itu kembali terputar untuk kesekian kalinya di ingatan sang pemain bayangan Seirin. Dimana ingatannya merekam kejadian yang tak lama berlangsung dari detik saat ini.

"Jaketnya kotor jadi aku taruh di tasku, Pelatih. (Name) sedang tidak enak badan dan dia butuh waktu untuk sendirian, jadi dia tidak bisa diganggu." Ujarnya bohong dengan muka datar seperti biasa; kemampuannya dalam memakai tampang seperti itu sudah profesional dari dulu.

Gadis yang bernama Riko Aida itu mengangguk mengerti dan menghela napas singkat. "Baiklah, aku mengerti. Tidak bisa dipaksakan kalau sudah seperti itu." ia beralih kepada rekan satu timnya.

"Semuanya, mari kita berjuang. Waktu kita tidak banyak, jadi kalian harus semangat! Mohon bantuannya." Ia ulurkan tangan kanannya di depan, diikuti oleh yang lainnya juga pemuda berambut biru muda itu dengan teman-temannya, tangan kekar-kekar itu menumpuk diatasnya. Sebelum mereka meneriakkan yel-yel khas mereka dan mengangkat tinggi-tinggi saat meneriakkannya.

"SEIRIN, GO GO GO!"

.

.

.

"Uhh..." Kelopak mata itu terbuka perlahan-lahan, dan mulai terbuka sepenuhnya setelah beberapa kali berkedip. Sang pemilik juga terbangun dan mulai bangun untuk bisa duduk. Ia melihat-lihat ke semua arah, berusaha mengumpulkan ingatan kenapa ia bisa berada disana.

Dialah, kau; (First Name) (Last Name). Sejenak mulai mengingat kembali apa yang telah terjadi setelah kau tertidur.

"Ahh.. Iya, ya.." gumammu sambil memegang kepalamu sejenak ketika kau ingat sepenuhnya dengan apa yang telah terjadi di saat yang lalu.

Pengintaian yang ternyata diketahui oleh sang kapten Rakuzan, ciuman itu, dan Kuroko yang juga menciummu serta menenangkanmu. Mengingatnya saja sudah membuatmu merah merona. Aduh, kalau ada cermin, pasti bisa dipastikan mukamu memerah seperti buah ceri yang baru saja matang dan dipetik untuk dimakan.

Kau merasakan bahwa sesuatu telah menyelimuti tubuhmu, dan kemudian melihat sebuah jaket yang familiar. "Jaket ini..." Jaket milik Kuroko Tetsuya; seorang pemuda yang menjadi bayangan di tim basket Seirin-orang yang cukup dekat denganmu setelah Kagami Taiga semenjak kau pindah ke sekolah menengah umum tersebut.

"..." Kau terdiam sejenak-untuk mengumpulkan jiwa untuk beberapa saat. Setelah merasa tidak terlena oleh kantuk lagi, kau mulai teringat sesuatu yang penting; pertandingan antara Seirin dan Touou. "Astaga! Pertandingannya..!" Seketika kau langsung berdiri dan berjalan keluar dari ruangan dengan tergesa-gesa-tak menyadari kalau jaketnya Kuroko juga terbawa olehmu.

Segera kau ikatkan kedua lengan jaket itu di pinggangmu-agar tidak ribet saat membawanya dan kau kembali berlari menyusuri lorong panjang itu untuk segera tiba di lapangan tempat pertandingan akan dimulai.

Samar-samar, terdengar sorak-sorai penonton dari jauh ketika merasa kau cukup dekat dengan pintu keluar menuju lapangan. Tak lama kemudian, kau sampai dan sudah banyak orang yang datang dan duduk. 'Hebat... Banyak sekali orang disini..' Kau juga melihat kelompok-kelompok yang mendukung sekolah favorit mereka. Banyak bendera, yel-yel diteriakkan, dan beberapa sorakan bagi para pemain yang sedang berjuang dilapangan.

About ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang