.
.
.
Semuanya tegang dan berdebar.
Keadaannya main serius dan terlihat sangatlah tanpa celah.
Adalah grand final dan dimana akan ditentukan siapa yang pantas untuk mendapatan gelar pemenang Piala Musim Dingin untuk periode kali ini.
Terlihat dirimu yang menatap denga harap-harap cemas, mengingat kalau inilah saaat penentuan dimana semua kerja keras kalian untuk sampai ke final akan terhasilkan-sebagai kemenangan ataukah kekalahan telak yang ditelan pahit-pahit.
Mungkin orang itu juga merasakannya dulu walau tak mengakuinya.
"Pintar juga. Rakuzan memang kuat seperti dugaanku." Sepupumu menatap tenang sambil duduk di pinggir lapangan bersamamu dan pemain cadangan lainnya.
Melihat semuanya, kau akan berjuang sebisa mungkin-walau sampai ke hal yang fatal pun tak masalah.
Asalkan Seirin menang, kau pun tak apa-apa.
Riko yang melirikmu pun bertanya, "(Name)-chan? Ada apa? Kau sakit?"
Mendengar tanyaannya, kau menggeleng pelan dan menatap lapangan.
"Aku membayangkan bagaimana Seijuurou-kun yang dulu.. Pasti dia sangat baik."
Bisa kau bayangkan, bagaimana berbedanya ketika dia berubah dari dulu hingga sekarang.
Dan sekarang ini nasibku berada di antaranya, pikirmu sambil menunduk pelan.
Tak banyak yang tahu, kalau ini adalah pertandingan yang mempertaruhkan segalanya. Harga diri tim, pemain yang bertanding, nasib dan takdir seseorang, serta ekkalahan dan kemenangan kan semuanya.
Bahkan dirimu sendiri juga dipertaruhkan.
Untuk kalah dan dibeli harga dirimu oleh Akashi Seijuurou-ataukah bebas dengan sayap bersama dengan tim Seirin.
.
.
.
Situasi makin genting, semuanya sudah dikerahkan dan para pemain makin tersengal-sengal hingga sampai pergantian pemain diandalan oleh kedua pihak.
Skor makin mulai tak seimbang walau dilihat sekilas. Furihata, Mitobe, Hyuuga, dan yang lainnya juga berjuang semua demi skor yang bisa dianggap sepele tapi bermakna bagi mereka.
Apalagi ditambah orang baru yang kau lihat itu-ternyata adalah pemain Rakuzan, Mayuzumi Chihiro. Kemampuan yang sama seperti Kuroko, membuatmu makin yakin kalau cara ini sama saja seperti istilah senjata makan tuan.
Ini adalah pertarungan yang sulit bagi Seirin.
Bahkan sampai semuanya pun mulai pecah konsentrasinya dikarenakan terprovokasi-terutama Kuroko yang mulai tak berdaya.
Hyuuga yang terkena peringatan dan terpaksa keluar, membuat rekan timmu makin depresi dan makin mencoba untuk bertahan walau memaksakan diri.
Kau mulai gelisah dan tetap memantrai dirimu dan semuanya agar tetap tak lengah dan bersatu lagi untuk memenangkan pertandingan. Walaupun para penonton yakin kalau Rakuzan menang, tapi kau masih tahu bahwa masih ada harapan, meski itu setitik cahaya.
"Aku ingin menang... bersama Seirin...."
Matamu membelalak saat Kuroko mengatakan itu di hadapan semuanya-membuat relung hatimu makin sakit dan meraskan kesungguhannya untuk bermain.
Apa yang bisa dilakukan sekarang adalah bermian dengan kesungguhan hati, mau kalah atau menang-tanpa peduli dengan komentar tim Rakuzan yang menyayangkan hal ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
About Them
Fanfikce[COMPLETED ✅] Aku mungkin tak akan tahu kalau bertemu dengan mereka adalah sebuah takdir... / VOMMENT TQ / DLDR! Thank you~ / REPUBLISH from FFN / Boys' End will be added soon! Kisedai KagaTakaHimuXReader / WARNING: typo, gaje, dan menyebabkan kesed...