.
.
.
"Aduh.. Itte.." gerutumu saat meratapi nasib sialmu pada hari ini. Bokongmu yang sudah mencium aspal yang monotone membuatmu menggerutu dan ingin segera mengomel siapapun (kecuali orang yg lebih tua darimu) yang telah menabrakmu tadi.
Kau pun mendongak sesegera mungkin dan melihat sang penabrak yang telah mengulurkan tangan kanannya untuk membantumu berdiri.
Matamu melebar sedikit melirik untuk melihat orang tersebut.
Mata coklat kehitaman, surai berwarna coklat walau hampir sama seperti warna yang biasanya kita lihat di pinggir selokan rumah.
Oke, itu cuma permulaan saja, jangan diambil hati.
Dan juga wajah panik yang menurutmu cukup membuat orang lumayan awestruck terhadapnya, seperti dirimu yang hanya bisa bengong tanpa alasan menatapnya.
"Ah, Maaf! Aku tak sengaja."
Ia segera membantu, "Maaf ya!" ujarnya, segera mengambil tanganmu dengan tangannya dan tangan satunya menopang tubuhmu untuk membantu dirimu berdiri dan mau tak mau kau hanya bisa diam saat ditolongnya.
"Daijoubu? Tak ada yang sakit 'kan?" tanyanya padamu yang memperbaiki diri dan membersihkan rokmu yang kotor dan menggelengkan kepala.
"Iie, daijoubu. Tak apa, bukan salahmu." ujarmu enteng, lalu memiringkan kepalamu sedikit, berusaha untuk mengingat siapa orang ini.
Pikirmu, sepertinya pernah bertemu dengan orang berperawakan tinggi ini.
"Ano.. " Ujarnya, membuatmu mendongak kepadanya, "Apakah kau sepupunya Riko-san yang kemarin itu 'kan? (First Name) kan namamu?" tanyanya dan membuatmu tertegun sedikit dan mengangguk kecil.
"Iya, betul. Dan sepertinya aku pernah melihatmu. Tapi maaf, aku lupa dengan namamu. Biasa, aku ini orangnya ingatannya lemah, hehehe.. " Kau tertawa garing. Memang sih, kau itu butuh beberapa minggu hingga bulan sebelum hafal nama dari orang yang pernah kau temui.
Terdengar tawanya yang ringan. Tak ada nada seperti dalam tanda kutip 'mengejek'. Hanya ada gelak tawa kecil yang seperti menggelitik di perutnya.
"Ehehehe... Souka? Tak apa, aku mengerti kok. Kau 'kan baru disini jadi tak masalah. Yah, walaupun aku tidak fasih berbahasa inggris sich,"
Ia mengeluarkan tawa garing kecil dan kau hanya bisa tersenyum geli. Kalian mengobrol sejenak dan saling enjoy akan topik pembicaraan kalian, dan kau sudah tahu namanya adalah Kouki Furihata, anak kelas satu dari tim basket yang ia temui. Hingga...
"Astaga! Kita sudah terlambat! Aduh, aku harus cepat atau sensei akan membunuhku." ujarnya panik dan tergesa-gesa. Kau pun panik juga sepertinya, karena kalian berdua terlambat karena mengobrol.
"Ahh! Aku juga! Aku harus cepat ke kelas!" ujarmu dan ia tersenyum kecil.
"Maaf ya yang tadi soal tabrakan. Sore ja. Matta ne." Ia melambaikan tangan padamu sebelum berlari ke arah berlawanan darimu.
.
.
.
Bel sekolah telah berbunyi, waktunya pulang. Kau menghela napas setelah memasukkan buku catatanmu yang ada di meja ke dalam tasmu. Pelajaran Biologi memang melelahkan bagi dirimu, walau kau lumayan pintar di bidang Sains, tapi tetap saja.
Langkah kaki yang kau dengar berada dimana-mana. Guru yang mengajarpun juga sudah meninggalkan kelas dan tinggal beberapa anak-anak yang sedang tinggal untuk piket dan ada yang langsung keluar kelas dan menuju gerbang sekolah untuk langsung pulang ke rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
About Them
Fanfiction[COMPLETED ✅] Aku mungkin tak akan tahu kalau bertemu dengan mereka adalah sebuah takdir... / VOMMENT TQ / DLDR! Thank you~ / REPUBLISH from FFN / Boys' End will be added soon! Kisedai KagaTakaHimuXReader / WARNING: typo, gaje, dan menyebabkan kesed...