10. The Confusion

236 23 0
                                    

"Baiklah, aku sudah siap. Kuroko, ayo kita pergi." Kagami berujar pada temannya yang berambut berbeda kontras padanya-yang ia panggil Kuroko.

Pemuda yang dipanggil; langsung menoleh dan mengangguk kecil sebelum ia menyelempangi tasnya, kemudian berjalan menyusul rekan dan kakak kelasnya yang telah keluar dari ruang loker yang mereka masukki dan pintunya ditempeli dengan tulisan 'SEIRIN HIGH'S LOCKER ROOM'.

Kuroko melihat kearah sekitar, kakak kelas dan kawan satu timnya sudah berada disini, Riko juga sudah ada-tapi ia merasa kurang.

"Pelatih, dimana (Name)-san?" tanyanya pada Riko yang tengah menutup resleting tasnya dan mengangkat tas milikmu yang ketinggalan.

Gadis itu menoleh kearahnya dan menjawab, "Aku juga heran, ia pergi setelah kita kembali kemari dan sampai sekarang belum kembali. Aku sedikit cemas, takut ia tersesat. Stadion ini 'kan besar sekali."

"Saat kutanya, dia bilang kalau mau mencari seseorang-katanya sih begitu." Kawahara mendengar pembicaraan Kuroko dan Riko sebelum melanjutkannya.

Hyuuga bertanya pada Riko, "Ia belum kembali juga?" dan Riko menggeleng kecil dan masih berwajah khawatir.

Kuroko tertegun sejenak sebelum mendengar Koganei berseru, "Ah, itu dia sudah datang!"

Semua mata tertuju padanya. Dari kejauhan, terlihat sosok seorang gadis yang ditunggu-tunggu oleh mereka semua.

Kau berjalan pelan dan mendongak pada mereka semua sebelum berhenti berjalan. "Aduh, (Name)-chan! Darimana saja kau ini? Kami khawatir sekali, kukira kau tersesat atau apa. Kau tidak apa-apa 'kan?" Riko langsung menghambur padamu karena khawatir sembari mengecek kalau kau terjadi apa-apa..

Kau tersenyum kecil, mencoba menenangkannya. "Aku tidak apa- apa. Jangan khawatirkan aku.."

Kau harus sembunyikan kejadian tak senonoh waktu itu dari mereka. Takut mereka mengamuk. Biarlah kau yang menanggungnya, karena kau tak ingin buat mereka khawatir-apalagi Riko dan Kagetora.

"Benarkah? Kau berkata jujur, bukan?" Riko masih tak percaya dan mengkhawatirkanmu sebelum kau mencoba menenangkannya sembari mengangguk lagi.

"Betul, Riko-Oneechan. Aku tidak apa-apa, tenang saja.."

Riko menghela napas lega dan mengangguk, "Baiklah, kalau memang begitu."

Gadis berambut karamel berkalung peluit tersebut menoleh kearah pemuda-pemuda yang ada di sekelilingnya, dan mereka juga menatap balik.

"Baiklah, mari kita semua pulang dan beristirahat. Besok adalah pertandingan yang lebih berat lagi. Hanya karena menang dan mendapatkan tiket untuk masuk ke babak berikutnya-bukan berarti kita bisa bersantai dan bersenang-senang saja, jadi ingat baik-baik. Istrirahat cukup dan simpan energi kalian untuk besok. Sekarang, mari kita pergi."

"Kemana, pelatih?"

"Ke WC."

.

.

.

"Ya pulang lah, gimana sih?!" Riko mengamuk dan ditenangkan oleh Kiyoshi dan kau.

"Sudahlah, mari kita pulang." Gadis itu mengomando mereka semua.

"Baik!" jawab mereka serompak sebelum berjalan bersama untuk menuju ke pintu keluar stadion.

Kau berjalan disamping Kagami dan Kuroko setelah Riko memberikan kembali tasmu dan kemudian menyadari bahwa Kagami melihat kearahmu terus.

"Ada apa, Taiga-kun?" tanyamu padanya dan ia menggeleng kecil setelah tersadar.

About ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang