6. Secretly Devilicious

358 34 2
                                    

.

.

.

"KYYAAAAAAA!"

Suara cempreng yang bisa menyebabkan tuli sementara itu tiba-tiba muncul, melengking tajam layaknya pisau tajam bagi gendang telinga milik siapapun yang mendengarnya.

Bahkan hewan-hewan yang memiliki insting dan pendengaran yang tajam seperti serangga, kucing, anjing dan burung pun pastinya akan mengalami gangguan pendengaran saat mendengar suara semacam itu.

Termasuk juga bagi dirimu yang kaget bukan kepalang.

Kau yang tengah sibuk-sibuknya membereskan kamarmu (yang belum kau bereskan sepenuhnya) dari debu dan juga kardus tak terpakai, dibuat terperanjat kaget dan langsung konek akan suara yang menyeruak.

Kau menghela napas dan langsung beranjak dari kamarmu lalu berjalan agak cepat menuju lantai bawah.

Kakimu menuntunmu untuk melangkah ke ruangan dapur tempat dimana seorang gadis yang tengah memasak (baca: bereksperimen) menjerit marah-marah-sekaligus ketakutan sambil duduk di atas meja makan, di salah satu sudut matanya ada tetesan air mata gegara ketakutan melihat sesuatu di lantai. Membuatmu penasaran dan menghampirinya.

"Kenapa lagi, Riko-Oneechan?" tanyamu santai kepadanya yang tengah ketakutan, berbicara tergagap dan terburu-buru padamu karena sudah tak kuat dalam ketakutannya akan benda itu.

"(N-)-(Na-)-(Name)chan! T-Tasukete!~ I-Itu ada disini! Aku takut!~.." ujarnya sambil mewek seperti anak balita yang tidak mau makan dan ngamuk tak jelas, menunjuk-nunjuk lantai dapur.

Kau mengikuti arah dimana ia menunjuk dan kemudian melihat sesuatu yang membuat seorang Riko Aida ketakutan setengah mati.

Dan kau melihatnya, terdapat sebuah-bukan, seekor hewan. Kecil, hitam, berkaki banyak dan menyengat jika kau menemukan yang jenisnya beracun.

Seekor laba-laba.

Kau pun mematung seketika.

"Ahh! (Name)-chan! Cepatlah, usir dia! Huwaahh!~~" timpal Riko sambil masih berteriak histeris dan takut, beringsut untuk duduk lebih ke tengah, mengucilkan diri sambil menjauhi sedikit dari jarak mereka.

Tapi teriakannya tak kau hiraukan. Kau terdiam selama beberapa saat kemudian menuju ke ruang tamu, meninggalkannya yang cengo melihatmu lalu kau kembali sambil membawa sebelah sandal rumah dan kemudian menuju tempatnya.

Dalam hitungan detik, kau berjongkok dan memukul laba-laba itu hingga tak berdaya dengan sekali tamparan ke lantai.

Dengan tampang tak merasa berdosa sama sekali.

Bunyinya nyaring, membuat sepupumu itu bengong di tempat sementara kau mengambil beberapa lembar tissue dan kemudian menyingkirkan mayat laba-laba yang tak berdaya itu dengan benda tipis berwarna putih tersebut, kemudian menggulungnya menjadi bola sebelum membuangnya ke dalam tempat sampah dengan santai dan muka pokerface layaknya teman searwahmu yang kau kenal.

"Sudah aman. Mau sampai berapa lama lagi kau duduk diatas meja makan, Riko-Oneechan?" tanyamu polos saat melihat ke arahnya yang masih belum beranjak dari atas meja makan; membuatnya tersentak kaget.

"A-Ahh.. maaf, maaf! Habisnya aku ketakutan sich.." ujar sang gadis berdada kecil dengan hampir size cup B tersebut sambil beranjak dari atas benda berbentuk persegi panjang tersebut sementara kau menghela napas, dan menggelengkan kepala sedikit.

Oke, habis ini Author bakal dicincang sama Riko.

Lanjut.

"Dasar... Sampai sebegitunyakah kau takut pada laba-laba?" Kau hampir tak bisa percaya ketika mengetahui kelemahan dari seorang Riko Aida; geli pada serangga bernama laba-laba.

About ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang