Bab 24

1.9K 73 9
                                    


"Ada informasi apa?"

"..."

"Hmmm..."

"..."

"APA??!"

Devian mencondongkan tubuhnya agar bisa menguping, tetapi sayangnya Lily sudah mengakhiri panggilan itu. Kakaknya itu bergerak gelisah, dengan gugup dia mencari tasnya dan berlari keluar ruangan meninggalkan Devian yang hanya terbengong disana layaknya orang idiot.

"Sekarang apa lagii??"

***

Lily menaiki tangga dengan panik, berlari secepat mungkin menuju kamar Evan. Sesekali dia terbatuk akibat menghirup asap walaupun mulutnya sudah ditutupi.

Sampai didepan kamar Evan yang mengeluarkan asap tebal dan dikerubungi oleh maid serta beberapa bodyguard, segeralah dia membuka pintu dengan kunci cadangan yang dibawanya, sedikit sulit karena matanya mulai berair dan tangannya juga gemetaran. Lily terbatuk semakin menggila, dirinya tidak sanggup lagi membuka pintu kamar adiknya yang sengaja dikunci dari dalam.

Tubuhnya diambil alih oleh salah seorang maid dan salah satu bodyguard berhasil membuka pintu nya. Seketika asap yang tebal itu menyeruak keluar, semua bodyguard yang ada disana langsung berlari kedalam membawa alat pemadam kebakaran yang sudah disediakan.

"Ev-Vaaaan..." teriak Lily dengan suara seraknya.

Didalam sana para bodyguard itu berhasil menemukan Evan yang sudah tergeletak tak jauh dari ranjang yang terbakar itu kemudian membawanya kekuar untuk diselamatkan. Sementara yang lain sedikit kualahan memadamkan api yang lumayan besar itu. Namun beberapa menit kemudian api dapat dipadamkan.

Lily mencoba menggapai tubuh adiknya yang tidak sadarkan diri, air matanya turun deras menangisi betapa nekatnya Evan, hal gila ini bahkan bisa membahayakan nyawanya sendiri. Tidak seharusnya Evan melakukan semua ini, dirinya merasa bersalah telah melarang Evan menemui Ody untuk sementara waktu. Tetapi hal tersebut bertujuan agar Ody tidak tertekan dan berakhir meninggalkannya. Dan diluar perkiraannya, Cara yang diambilnya sangat salah.

Lily semakin terbatuk parah dan tidak sadarkan diri, pada maid dan beberapa bodyguard berbondong-bondong pergi ke rumah sakit.

Tidak lama, mobil Devian memasuki halaman rumah dan heran mendapati banyak mobil keluar rumah yang berpapasan dengannya tadi, dia pun bertanya pada salah satu maid yang hendak masuk dalam rumah.

"Ada apa ini?" Tanyanya panik. Maid tersebut menundukkan kepalanya lalu menjawab dengan takut, "Tadi terjadi kebakaran di kamar tuan muda Evan, tuan."

Devian membelalakan matanya shock, pantas saja perasaannya tidak enak tadi. Devian memegangi dadanya yang tiba-tiba terasa sesak.

"Antarkan aku kerumah sakit sekarang!"

***

"Ok kamu tunggu aja disini, kak?"

"Panggil aja Diaz," jawab Diaz cepat. Vani mengangguk kemudian mulai menjelaskan lagi.

"Nah, tadi aku udah suruh Ody buat kesini. Untung aja kakak udah datang lebih dulu, kalo gak gagal deh." Diaz tertawa membuat Dani yang sedari tadi hanya diam dibelakang Vani semakin mengagumi kakak kelasnya itu.

"Sebelumnya terimakasih, kalian udah mau bantuin kakak. Kalau kalian gak Bantu kakak mungkin sampai saat ini kakak gak bakalan bisa ketemu sama Ody secara langsung," ucap Diaz tulus. Vani mengangguk sementara Dani senyum-senyum sendiri, "Sama-sama kak, yaudah kita kesana ya." Pamitnya menunjuk bagian taman yang ada berbagai tempat bermain.

DALOVA : Bestie Vs Posessive BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang