Bab 19

2.4K 85 0
                                    

"Sekolah lagi, sekolah lagi...emang lagi sial nih nasib, disuruh ngepel lorong sekolah sepanjang dan seluas ini?? Cuman gara-gara buku ketinggalan aja disuruh ngepel, Ya Allah bu..bu, hayati lelah tau!" gerutu Ody yang lelah mengepel lantai lorong sekolahan sendirian. Baru dapat setebgah dia sudah kelelahan, mungkin efek kurang istirahat semalem kali ya? Gara-gara Evan pastinya.

"Hai Ody!"

Ody menoleh kebelakang dimana disana telah berdiri seorang gadis cantik yang memakai kacamata dan memegang sebuah buku yang tebal. Gadis tersebut siapa lagi kalau bukan Lily.

Ody tersenyum ketika Lily juga tersenyum sambil melambaikan tangan dari kejauhan. Lily mulai berjalan mendekat kearah Ody.

"Eeeehhh...kak jangan mendekat!"

Sontak perkataan Ody barusan membuat langkah Lily terhenti. Lily memberi isyarat seakan bertanya kenapa.

Ody pun mengangkat pel yang masih ada digenggamannya agak tinggi, Lily menganggukkan kepalanya mengerti. Dia juga tersenyum teduh, membuat Ody semakin mengagumi sosok Lily yang lembut dan penyayang.

"Pagi-pagi udah dihukum kamu Dy, emang kenapa?" tanya Lily dengan nada lembutnya seperti biasa.

"Hehehe...biasa kak, cewek kalo ceroboh ya kek gue. Gara-gara gak bawa buku nih, gurunya baik ya?" balas Ody setengah bercanda dan menyindir.

"Kamu ini, kakak juga suka ceroboh kok. Eh iya, kakak mau tanya."

"Tanya apa kak?"

"Kamu kemarin pas di cafe itu kenapa gak balik-balik? Aku sama Vani nyariin tau."

"Maaf, maaf gue udah buat kalian kuatir. Ceritanya panjang kak," ucap Ody sarat dengan nada sesalnya.

"Oh gitu, gapapa kok. Btw, mau aku bantu gak?" tawar Lily dengan suka rela.

"Gak usah kak, ntar kakak basah, kotor, terus bau keringet lagi. Cantiknya bisa ilang loh," tolak Ody.

"Gapapa kali, aku ikhlas kok."

"Gak usah kak, ini udah mau selesai kok."

"Mau selesai gimana? Orang itu masih setengah tuh. Ya udah, aku bantu do'a aja wkwkwk."

"Kakak lagi ngelawak?"

"Bukan, kakak lagi nyinden wkwkwkwk."

"Wkwkwwkwk bisa aja lo kak."

"Hehehe...yaudah, aku ke kelas dulu ya." pamit Lily kemudian berlalu.

"Iya kak, hati-hati loh kak ada kadal melayang!" teriak Ody menggema di lorong yang sepi itu.

"Haha...iyaaaaa," balas Lily tanpa menoleh.

Sepeninggal Lily, Ody kembali melanjutkan hukumannya yang tertunda.

"Aduuuh," erangnya ketika merasakan sebuah kaleng bekas minuman melayang mengenai kepalanya.

"Siapa sih yang iseng ngelempar kaleng kek gini?!" sungutnya marah.

"Aku," jawab Evan yang bersender di dinding lorong, dia semakin terlihat keren dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Elo? Kok bisa disini sih?" Ody berucap setengah terkejut.

"Terkejut karena aku bisa ada disini? Kamu memang bodoh, tentu aja aku bisa. Aku pemilik sekolah ini," kata-kata Evan yang sarkas itu membuat Ody sakit hati walau sedikit.

"Biasa aja dong lo, gak usah menghina orang seenak jidat! Emang lo pinter apa?! Satu lagi, jadi orang sombong amat sih mentang-mentang pemilik sekolah!" ucap Ody yang telah terhanyut rasa kesalnya terhadap Evan.

DALOVA : Bestie Vs Posessive BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang