Bab 14

2.5K 107 0
                                    

    
    Jemmy membawa Dani ke sebuah area perumahan elit. Mobilnya memasuki gerbang besar yang terbuka secara otomatis. Pemandangan rumah mewah bercat putih menyapa penglihatan Dani ketika turun dari mobil. Tentunya karena paksaan Jemmy.

Mereka memasuki rumah mewah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka memasuki rumah mewah itu. Langkah Dani terseok-seok karena berusaha mengimbangi langkah Jemmy yang lebar, cekalan tangannya semakin mengerat. Sejak terakhir Jemmy berkata di mobil tadi, dia terus saja diam dengan wajah datar dan tatapan dinginnya.

Jemmy menyeret Dani memasuki sebuah kamar, setelah masuk dia menghempaskan kasar tangan Dani, kemudian beralih mencengkeram pundaknya dan ditatapnya tajam pacarnya.

Jemmy menyeret Dani memasuki sebuah kamar, setelah masuk dia menghempaskan kasar tangan Dani, kemudian beralih mencengkeram pundaknya dan ditatapnya tajam pacarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?" ia mulai bertanya.

"Kenapa lo selalu aja nolak gue? Apa kurangnya gue dimata lo?" lanjutnya. Dani mengalihkan pandangannya.

"Pandang gue!" perintahnya seraya menangkup wajah Dani, memaksanya memandang ke arahnya. Dani mencoba memberanikan diri menatap ke dalam mata Jemmy.

"Stop!" ucapnya seraya melepaskan tangkupan tangan Jemmy di wajahnya. Jemmy menaikkan alis.

"Gue udah dari tadi pingin ngomong ini, tapi nunggu lo kelamaan tau! Mana ekspresi elo nya dingin lagi, kan gue takut jadinya. Sekarang dengerin gue, gue beneran gak-"

"Jangan mengelak lagi!" ucap Jemmy memotong perkataan Dani.

"Jangan motong perkataan gue! Gue belum selesai bicara tau, serius dah...ini penting banget buat gue!"

"Penting? Jangan bilang kamu mau pergi?! Gak, aku gak bakalan biarin kamu pergi!"

"Ish elo ya kalo dibilangin, jangan potong pembicaraan gue oy! Dengerin dulu makanya!" ucap Dani yang mulai jengkel.

"Apa lagi?? Udah ja-"

"Heleh dasar batu lo! Getok juga pala lo Jemm. DENGERIN! Gue.Mau.Tanya," jedanya.

"WC mana WC???"

"Hah?"

"WC euy, gak tahan neh...udah di ujung tanduk tau! Cepetan dimana WC NYA?!!"

DALOVA : Bestie Vs Posessive BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang