Dalam dimensi lain, dalam ruang yang hampa...hanya warna putih yang tampak olehku. Tak ada siapapun disini yang dapat ku minta pertolongan, aku terambang antara kekosongan dan kehampaan.
Kemana aku harus pergi? Ku coba berjalan untuk menemukan jalan keluar atau mungkin secercah cahaya yang mampu membawaku pergi dari tempat hampa ini.
Dan aku menemukannya, sebuah jalan dengan pintu di ujungnya. Aku memasuki pintu itu, tubuhku serasa tertarik.
Kesadaranku sedikit demi sedikit mulai kembali, ku coba untuk membuka mataku.
Gelap.
Dimanakah aku? Kenapa tempat ini begitu gelap?
Tunggu, posisiku...seperti sedang berbaring miring. Aku meraba-raba tempatku berbaring. Empuk, seperti kasur..atau jangan-jangan ini kasur beneran? Ah bener, ini kasur beneran.
Aku hendak bangkit namun tidak bisa, ada sesuatu di perutku yang mengganggu, menghambat pergerakanku.
Dahiku mengerut Karena heran, benda apa ini? Kok seperti bentuk tangan, ada jari-jari berserta kukunya, keras dan...berotot mungkin? Ah, bodo amat mau tangan, tiang listrik apa tongkat besbol, yang penting sekarang adalah...GUE ADA DIMANA SEKARANG???
Kupaksakan diriku untuk bangkit, lagi-lagi benda seperti tangan itu mengahalangiku bahkan menarikku hingga aku terhimpit, kepalaku terbentur dengan sesuatu. Apa ini???
Jangan-jangan ini manusia? Huaaaa jangan-jangan ini PK, Penjahat Kelamin??? BIG NO!!!
Aku pun berusaha lepas dari orang ini, lagi-lagi seseorang yang misterius:(
Orang ini malah semakin menarikku, menelusupkanku kedalam pelukannya(?), dan mengunci pergerakanku dengan kakinya.'MAMA...TOLONGIN ODY!!!'
Ody kudu piye saiki?? Ody takut ma...
Aku semakin memberontak, aku takut, hingga air mataku turun deras seperti hujan. Aku pun mulai terisak.
"Hiks...hiks."
Orang misterius ini melepaskan kungkungannya, kemudian tempat ini menjadi terang. Aku semakin terisak sampai tak kuasa membuka mata. Seseorang ini menangkup wajahku kemudian berkata. "Sssssh, jangan menangis."
Benda kenyal nan basah serasa mendarat di keningku, dan kedua tangannya mengusap puncak kepala juga punggungku(lihat di mulmed). Menenggelamkan kepalaku kedalam dada bidangnya.
Tiba-tiba ketakutanku menguap bergantikan keberanian yang membara, ku dorong orang ini kuat-kuat hingga ia terjengkang kebelakang bahkan jatuh dari ranjang ini.
'Huh...rasakan!' ucapku membatin.
Langsung saja aku bangkit, aku tak takut dengan orang ini! Dia pikir aku lemah? Salah besar, aku punya banyak jurus karate tau!
"Elo!"
What? Apa seseorang sedang bercanda padaku? Bagaimana bisa dia pelakunya?
Kalian tahu siapa pelakunya? Yak, pelakunya adalah...MANTAN PACARNYA VANI!!! Yak siapa lagi kalo bukan Devian, OMG!
Tak sengaja tanganku bergerak menyenggol bingkai foto yang Ada di nakas sampingku ini hingga terjatuh dan pecah.
Aku mengernyit ketika menengok ke foto yang pecah tadi, itukan fotoku. Bagaimana bisa?
Grep
Ih apalagi ini??
"Kena kau!"
"Heh lepasin gue! Lepasin gue!"
![](https://img.wattpad.com/cover/125618695-288-k846717.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DALOVA : Bestie Vs Posessive Boy
Fiksi Remaja[BEBERAPA PART DIPRIVATE ACAK] Follow dulu sebelum membaca. "Aku tidak peduli, gelang itulah yang menjadi bukti. Sekarang dan selamanya kamu milikku!".-Evan "Yang bener aja, cuman karena gelang gue dipaksa jadi miliknya? Gak masuk akal!"-Ody "Dasar...