[Warning 18+]
Selamat Membaca
.
.
.
.
.
Daniel menatap Eliza yang masih tertidur disampingnya. Wanita yang tengah mengandung itu tampak sangat pulas dalam tidurnya membuat Daniel tidak ingin membangunkannya. Ia tahu semalam Eliza sering terbangun akibat dari keadaan perutnya yang semakin membesar mengakibatkan ia susah menemukan posisi terbaik untuk tidur, apalagi ditambah bayi dalam kandungannya yang terus menendang.
Ia tidak menyangka ketertarikannya pada Eliza akan membawa mereka pada situasi seperti ini. Pada saat pertama kali melihat Eliza, wanita itu membuat hatinya berdesir menghantarkan getaran aneh yang terasa menggelitik. Daniel pikir, ia dapat menyelesaikan semua masalah ini dengan uang seperti biasa. Tapi, dalam hatinya ada perasaan tidak rela jika membayangkan Eliza pergi dari hidupnya.
Daniel yang terlalu larut dalam lamunannya tidak menyadari jika Eliza sudah bangun dan menantapnya bingung.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Eliza, membawa pria itu kembali dari lamunannya. Daniel melihat wajah cantik wanita yang ada dihadapannya. Setiap menatap bola mata jernih itu, ia akan mengagumi betapa indahnya wanita yang kini menjadi miliknya.
"Tidak ada," Jawab Daniel. "Apa yang akan kau lakukan hari ini?" lanjutnya.
"Apa yang bisa kulakukan saat kau sudah mempekerjaan banyak orang dirumah ini," Daniel hanya tersenyum melihat Eliza. Mereka sekarang memang berada dirumah peristirahatan Daniel. Sesuai saran pengawalnya, ia membawa Eliza untuk sementara menjauh dari New York.
"Aku ingin kau berjanji sesuatu padaku?" Daniel menatap Eliza tepat dimata wanita itu. Eliza sebenarnya tidak menyukai suasana seperti ini, pria dihadapannya bagai predator yang menandai mangsanya.
"Berjanji apa?" Eliza mengalihkan pandangan matanya, ia tidak akan sanggup jika lebih lama berhadapan dengan Daniel. Pria itu terlalu mendominasi walau hanya dengan tatapan mata.
"Untuk beberapa minggu ini jangan pergi kemanapun. Tetaplah dirumah!" tidak ada nada bercanda dari ucapan Daniel.
"Kenapa?" Semua wanita pasti ingin berada diposisi Eliza. Selalu merasa dilindungi dan memiliki segalanya. Lihatlah pria dihadapannya, memilikinya sama artinya dengan memiliki segalanya. Namun, Eliza tidak ingin berada diposisi itu. Selama kehidupan pernikahannya yang baru seumur jagung ini, Eliza selalu merasa tertekan dengan semua sikap Daniel.
"Aku punya alasan. Demi keselamatanmu dan anak kita." Hati Eliza berdesir saat mendengar perkataan Daniel. Tapi dengan segera ditepisnya. Ini mungkin rasa euphoria karena selama ini Eliza hanya mendengar kata-kata menyakitkan dari mulut Daniel, pikir Eliza.
"Katakan?" tuntut Eliza. "Aku punya banyak waktu untuk mendengarkan." sambung Eliza saat ia tidak mendapat respon dari pria dihadapannya.
"Dengar, apapun yang kulakukan semua demi dirimu. Tolong untuk kali ini menurutlah, aku belum siap kehilangan kalian." Eliza terbuai dengan elusan dipipinya. Semenjak usia kehamilannya semakin bertambah, emosi Eliza sering tidak stabil. Kadang ia merasa marah dan sedih tanpa sebab. Bahkan kadang ia merasa ingin bermanja dengan suaminya. Namun, rasa gengsi yang tinggi tidak membiarkan Eliza melakukan hal itu.
"Jika ini menyangkut keselamatanku, aku berhak tahu Daniel. Apa yang coba kau sembunyikan?"
Tok-Tok-Tok
Eliza mengalihkan tatapannya pada pintu kamar yang baru saja diketuk. Ia sempat melihat senyum tipis diwajah Daniel, seolah mengisyaratkan kelegaan bahwa obrolan ini sudah berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY
RomanceWARNING [18+] Elizabeth Delaney hanya seorang gadis biasa yang mempunyai saudara-saudara luar biasa. Hidup tentram dan damai yang mereka bangun harus goyah saat Elizabeth bertemu Daniel Keshawn Russel seorang CEO muda nan arogan dan terikat...