19th train

3.1K 626 261
                                    

"Sayang ayo berangkat!" Minhyun teriak dari depan rumah, manggil Seongwoo yang masih makan roti bakarnya yang dibuatin sama si adek.

Seongwoo menggigit roti bakarnya, memakai tas ransel hitamnya.

"Dek gue berangkat." Seongwoo mencium pipi kiri-kanan adeknya yang lagi ngunyah roti dan dijawab deheman sama adeknya.

Setelah ngambil roti lain, Seongwoo keluar dari rumahnya. Menghampiri Minhyun yang udah pake jaket kulit dan sarung tangan.

"Beneran mau pake motor ke kantornya?" Tanya Seongwoo, kembali menggigit roti bakarnya.

Minhyun menoleh, tersenyum gemas ke Seongwoo yang masih sibuk memamah makanannya.

Minhyun menoleh, tersenyum gemas ke Seongwoo yang masih sibuk memamah makanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minhyun mencium pipi Seongwoo sebelum memakaikan suaminya helm.

"Iya. Pake motor. Bahaya kalo kamu naik kereta sekarang. Bulan depan aja." Jawab Minhyun.

"Bahaya kenapa?" Seongwoo meminum susu kotaknya.

Ya ampun gemesin banget duh. Kalo Minhyun ga inget itu suaminya masih hamil muda mah bodo amat deh sama telat. Bakalan Minhyun tarik dulu ke kamar buat ritual pagi.

"Bahaya buat perut kamu Sayang. Ayo naik buruan."

"Perut?" Seongwoo naik ke boncengan matic Minhyun. "Perutku kenapa?"

Minhyun meringis. Lupa kalo kata Jihoon si Seongwoo masih mau ngerahasiain soal kehamilannya.

"Gapapa. Hehe. Pegangan."

Seongwoo memegang jaket kulit hitam suaminya. "Udah."

"Pinggangku dong Sayang jangan jaketnya." Kata Minhyun. "Biar aman kamunya."

Seongwoo akhirnya memilih nurut dan melingkarkan tangannya di pinggang Minhyun, bisa ngerasain perut suaminya yang keras karena hasil ngegymnya selama ini.

Minhyun tersenyum. Mengusap tangan Seongwoo sebelum menjalankan motornya, menembus kemacetan daerah perbatasan Tangerang dan Jakarta, dari Bintaro ke Sudirman, sekitar 2 jam, hanya demi menghindarkan Seongwoo yang hamil muda dari kemungkinan kegencet di kereta.

***

"Nyon, makan siang ayo."

Minhyun menoleh, ngeliat Jonghyun yang udah entah sejak kapan berdiri di sampingnya.

"Ga deh. Gue makan makanan ketering aja biar gratis." Minhyun masih sibuk nulis sesuatu di notesnya. Sesekali ngelirik layar komputernya.

"Biaya persalinan.. siapa yang mau ngelahirin?" Tanya Jonghyun.

"Suami gue."

"Anjing!" Jonghyun mengumpat. Keluar bobroknya kalo kaget. "Lu hamilin duluan? Nikah belum juga sebulan udah bunting aja."

"Enak aja." Minhyun memutar kursinya. "Kayanya bibit gue bibit unggul Jong. Seongwoo langsung hamil hehehe. Ga percuma 5 hari di hotel."

"Seriusan? Wah.. lah terus lu ngapain?"

KRL and You [OngHwang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang