Kita dan waktu

1.5K 30 1
                                    

3 Tahun

Waktu berjalan begitu cepat, sampai aku tak tahu berapa detik perasaan bersalahku datang. Seakan petikan gitar pun tak mampu membuat hatiku setenang dahulu. Aku rindu, rindu dengan tingkahmu. Merasakan warna magenta tampak indah di langit senja itu, bersama dengan senyum yang membuat hatiku sering tak menentu.

Namanya Rikania

Tak lagi aku temukan dia dalam kehidupanku, semua terasa kosong saat dia menjauh dan aku pergi perlahan darinya. Rinduku tak mampu aku atur semua rasanya sama, menyakitkan. Aku tak yakin kisah ini berakhir tanpa aku bisa mengatakan akan artinya dia dalam kehidupanku.

Kenapa aku membohongi perasaanku? Kenapa aku menyakiti hatiku? Kenapa aku menjauh? Kenapa aku sakit ketika dia dekat dengan yang lain? Kenapa? Semua akan sama jika, aku tak mampu mengatakan pada dia. Bahwa rinduku, hanyalah dia. Jalanku pulang hanyalah dia, dia yang tak mampu aku genggam meski sang waktu telah memberiku kesempatan. Aku pria pengecut yang hanya mampu mencintai dia dari kejauhan.

Cintaku tidak seindah itu!

Dalam cinta pasti akan ada luka, akan ada air mata, pernah sedikit saja merasakan bahagia tanpa cinta. Tidak, karena tanpa cinta pun apakah kita mampu untuk hidup. Seberkas kisah tentang dia, yang memberiku arti cinta dan kehilangan yang sesungguhnya. Bahwa setiap ending dalam kisah cinta tak akan pernah seindah kisah dalam dongeng.

Dalam kutip sebuah film pendek, mengajarkanku. Akan arti kekosongan saat kehilangan seseorang, dan kembali dengan harapan bahwa dia akan datang dengan cinta yang dibawa pergi. Melihat, hal yang telah dia tinggalkan. Namun, saat dia kembali hanya kisah perih yang dialami. Bahkan tanpa dia sadari luka baginya adalah dirinya sendiri. kalian pasti tahu kisahnya. Aku berharap, agar aku bisa menceritakan kepadanya tentang perasaan yang tertinggal disini, dihati ku ini dan kembali membawanya.

Namun...

Kita bagiku hanyalah khayalan, kamu nyata untukku. Meski aku selalu mengatakan tidak tapi, kamu selalu hadir dalam mimpiku. Dan aku sadar bahwa kamu mampu nyata untukku namun, penyesalan itu yang membuatmu menjadi bayangan untukku. Karena mulut kita saling berdusta sebab tak ada yang mampu mengatakannya. Tentang hati yang pergi pun aku tak mampu untuk ucapkan kata perpisahan. Dan keyakinan untuk tak kembali.

apa mungkin akan terjadi?

Karena kita dan waktu selalu berjalan beriringan. Walau kamu jauh disana, aku yakin kamu mendengar rindu yang aku titipkan pada angin. Agar membisikan kepadamu bahwa dirimu akan kembali untukku.

Dan rinduku, seperti langit. Bahkan saat tak mendung pun aku tak mampu menahan rindu ini kepada bumi.

☁☁☁

KITA DAN WAKTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang