eps. 8

66 7 1
                                    

Lari

Sudah tiga hari lebih aku menjauh dari Kania, menemukan teka-teki dari perasaanku sendiri. Tapi, tetap sama aku tidak mampu untuk melakukannya. Seakan dia selalu hadir disetiap langkahku berjalan. Saat itu aku berada diparkian dengan Fandy yang mau pergi keluar mencari cat saat itu disuruh buat stand bayar saat pensi yang tinggal menghitung hari lagi.

"Wah motornya kecepit, lo singkiring motor lo dulu ya. "Ucapnya yang membuatku kesal juga sih.

"Kenapa nggak pakai motor gue aja?"

"Tama baik, please"

Aku paling benci saat dia sudah menunjukan muka melasnya. Ingin rasanya kutampol muka dia pakai sepatuku. Tapi, dengan bodohnya aku mengiyakan apa maunya. Hingga kania dan temannya datang dari kantin. Aku tidak tahu harus bagaimana?aku hanya terdiam ditempat. Tanpa bergerak sedikitpun dari situ. Aku juga tidak paham dengan diriku sendiri.

"Tam,  ayo"suara itu membuatku sedikit terkejut dan aku sudah melihat dia jauh didepanku. Entah apa yang ada dalam diriku gravitasi disitu kuat sekali hingga aku tidak mampu untuk menahan diriku sendiri. "Lo kenapa?"

"Nggak"

"Ayo cepetan, keburu masuk lagi nanti."

"Iya, bawel lu. Lgian hari ini itu free"

Aku pergi dengan fandy tapi kenapa fikiranku masih di Kania ya.

☁☁☁

Aku tidak tahu bagaimana lagi untuk bisa berlari darinya namun, seakan dia selalu hadir dalam keseharianku hingga membuatku merasa ini jawaban atau memang aku tidak mampu jauh darinya. Kemana lagi? Aku harus menjauh dari dia yang hanya akan membuatku dilema setiap harinya.

"Lo itu kenapa?gue perhatikan lo murung terus. Punya pacar nggak tapi, galau mulu. "Ucap Nanda yang membuatku hanya menghela nafas berat. "Hari ini itu dibuat happy, benar lagi libur panjang"ucapnya.

"Udah ah, lo nggak latihan."

"Ini gue otw, mau ke GSG. Mau ikut lo"tanyanya yang membuatku hanya mengangguk pelan.

Sebelum naik tangga aku melihat Kania yang juga berjalan kesana. Jaraknya cukup dekat tidak ada 2 meter kurasa dekat sekali.

"Gila ya, hampir mau copot ni otak. Gara-gara soal fisika yang sama sekali belum dijelasin. Astaga bisa-bisa nilai gue ancamannya"kesal Gadis yang menggerutu sendiri.

"Itu udah dijelasin, lo nya aja nggak dengerin"ucap Dewi yang membuat Gadis menatapnya tak suka. "Makannya kalau pelajaran itu didengerin nggak, molor aja sih loh"

"Kalian ngomongin soal tadi ya, kalian bisa ngerjain nggak. Gue sama sekali nggak ngerti bener"ucap Vina yang membuat mereka menarik nafas.

Kania hanya tersenyum mendengar itu semua rasanya lucu juga melihat tingkah teman-temanya yang benar-benar membuat dia tertawa.

"Kaos kaki lo kok hitam Wi"tanyanya yang melihat kebawah.

"Kamar gue gelap Ka, ya udah gue tinggal ambil aja"jawabnya setengah tertawa.

"Wi, kalau gelap nyalakan lampunya dong"ucap Vina yang membuat mereka saling menatap.

"Mati lampu"

KITA DAN WAKTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang