18

599 33 5
                                    

"Drrttt"
Aldo mengambil ponselnya yang berada di dekatnya dan menghentikan aktivitas merangkum catatannya.

"hallo, kak Aldo ya" Tanya orang di seberang sana.

" Hah.. Iya, ini siapa? "

"Lia kak, save nomor ku ya kak, malam kak Aldo bye" .

"eh" Aldo masih heran sedangkan panggilan sudah terputus Aldo kembali dengan buku catatannya.

----------

"Pagi Naila" Sapa Aldo dan mensejajarkan langkahnya dengan Naila. "Aku ramal Kita akan bertemu dikelas" ucap Aldo sambil tersenyum manis

" Basi tau gak" Kata Naila

" Hehehe udah gak jamannya lagi yaa, yaudah masuk aja yuk" Ajak Aldo

----------
"Do nomer lima apa?" Panggil Alfa dengan suara pelan dari belakang bangkunya.

Hari ini sedang berlangsung ulangan Kimia di kelas Aldo, Aldo sangat santai mengerjakan Kimia nya sedangkan Alfa pusing tujuh keliling mengerjakannya.

--------

"Parah banget lo ya Do, dipanggilin dari tadi juga gak mau dengar"

"lo aja yang malas belajar udah tau Aldo gak pernah dengar kalo dipanggil pas ulangan" Jawab Sivia

" Sorry yaa Alfa, gue dipanggil nanti lupa apa yang mau gue kerjakan"

" Serah lo dah abang Aldo"

" Ke kantin yuk" Ajak Alfa

" kalian duluan aja deh, Nai temenin gue ke toilet bentar yuk"

" Yaudah"

Keluar dari toilet Langkah Sivia dan Naila terhenti melihat David sedang berbincang dengan teman teman sekelasnya, Sivia yang penasaran mengintip mereka dari balik tembok karena kelas David berada di paling ujung.

"Vid lo kok bisa si dapat juara satu juara umum lagi" tanya salah satu temannya

"oh itu ya bisa lah, apa gunanya gue dekati anak Ipa 1 kalo gak dimanfaatin" jawab David santai

" Gila lo ya vid"

David hanya menaikan bahunya tanda tidak tau.

Sivia tidak bisa menahan air matanya ternyata selama ini dia hanya dimanfaatkan oleh David.

"braakkk" suara tong sampah yang tak sengaja tertendang oleh Sivia, David pun tersadar kalo dirinya dari tadi diperhatikan oleh Naila dan Sivia.

"Siviaaaa" Teriak David "Sivia Maafin gue gue gak bermaksud begitu" Lanjutnya

Sivia tidak mempedulikan David langsung berlari meninggalkan tempat tersebut.

"Gue gak nyangka ya Vid, gue pikir lo orang baik ternyata gue salah besar vid, gue nyesel bisa kenal lo" Naila ikut emosi dengan David, setelah puas meluapkan emosinya pada David Naila langsung mengejar Sivia.

Sivia sekarang duduk ditaman belakang,tempat ternyaman untuk sendiri memang disini. Sivia terus menangis dia benar benar sakit hati, selama ini dia hanya dimanfaatkan oleh David.

"Sivia" Naila menghampiri Sivia dan langsung duduk disampingnya, Sivia langsung memeluk Naila dengan erat masih dengan air mata yang terus mengalir Naila paham apa yang dirasakan oleh sahabatnya.

" Naila... Gue... gak..nyangka"

"Gue ngerti Sivia gue paham apa yang lo rasakan"Kata Naila mencoba menenangkan Sivia.

Captain Basket Vs Cewek JeniusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang