4

1K 50 3
                                    

Aldo pov
Kalau gue pikir pikir nih ya kalau gue cuma galau diam merenung, gimana gue bisa dekat dengan dia , gue jadi ingat janji gue buat ganti kacamata dia mungkin ini kesempatan buat gue.

Pulang sekolah gue langsung memanggil dia.

" Naila tunggu" panggil gue dia pun berhenti didepan pintu.

"Ada apa do" tanya nya

"nanti malam lo ada acara gak"

"gak ada emang kenapa do" tanya nya

"lo ingat gak gue ada janji buat ganti kacamatama lo"

"oh iya aku ingat,trus?" tanya nya lagi

"nanti malam jalan yuk sekalian gue mau ganti kacamata lo"

"hmm boleh deh, sesekali keluar, bosan juga kalau dirumah terus" jawabnya sambil senyum

" oke deh nanti malam gue jemput dirumah lo ya"

"oke,gue duluan ya udah di tunggu sivia dari tadi,bye " dia oun pergi meninggalkan gue

" hati hati nai" teriak gue.
Dia bebalik arah melihat gue dan kembali tersenyum,ku akui senyum naila manis sekali.

-------
Naila pov
Aldo memang susah ditebak dari awal masuk kelas sampai hampir pulang dia murung dan diam terus eh pas pulang sekolah dia ceria banget sampai ngajak gue jalan lagi,hmm entah lah Do.

Gue sedang bersiap siap untuk pergi dengan dia gue tampil seperti biasanya, gue masih saja berpenampilan cupu.

Saat gue masih bersiap siap tiba tiba sebuah pesan masuk ke ponsel gue siapa lagi kalau bukan dari Aldo.

Aldo : lo udah siap, gue udah didepan rumah lo.

Gue langsung membalas pesan tersebut.

Naila : tunggu ya bentar lagi gue turun.

Gue pun turun kebawah gue terlebih dahulu mencari papa untuk pamitan tapi gue gak menemui papa mungkin papa belum pulang,gue langsung keluar menemui Aldo soal ijin gue sms papa aja.

Aldo terlihat keren sekali gue jadi minder gimana gak minder coba gue cuma tampil biasa dan dia tampil keren banget.

Aldo yang berdiri didepan mobilnya   dan sibuk dengan ponselnya gak menyadari kedatangan gue.

"ehem,Aldo" panggil gue

"eh lo udah siap" kata dia menatap gue heran

" kenapa Do lo malu ya jalan sama gue" tanya gue

" eh enggak kok, santai aja kali,yaudah ayo masuk " jawabnya sambil membukakan pintu mobilnya

Aldo pun melajukan mobilnya dengan kecepatan standar, di dalam mobil gue hanya diam, Aldo pun hanya fokus kejalan.

"kita ke mall aja ya" tiba tiba dia bertanya

" yaudah iya" Jawab gue

--------
Kami sudah sampai disebuah mall gue dan Aldo turun dari mobil dan langsung masuk kedalam mall, banyak mata yang melihat heran kami mungkin mereka gak rela cowok sekeren dan seganteng Aldo jalan dengan gue. Gue berharap gak ada anak smansa yang lihat.

Pertama kami pergi ke optik yang ada di mall tersebut untuk beli kacamata,
Sampai di optik gue dan Aldo memilih milih  kacamata yang cocok untuk gue , sepertinya Aldo menemukan kacamata yang cocok Aldo langsung memasangkan kacamata itu kegue, memang cocok gue mumutuskan untuk memilih kacamata itu.

Setelah membeli kacamata kami lanjut untuk makan malam,masih didalam mall tersebut, setelah makan kita keluar dari mall gue mengajak Aldo untuk pergi ketaman saja.

Sesampainya di taman gue dan Aldo duduk dibangku taman yang memang muat untuk dua orang. Gue memulai percakapan.

" Do lo gak malu apa jalan sama gue" tanya gue

" kenapa harus malu, apa yang buat gue malu jalan sama lo" jawannya

" mana tau ya kan, karena penampilan gue ini"

" hahahah" dia tertawa

" kenapa ketawa" tanya gue

" gak masalah kali nai, lo gak usah malu" jawabnya

" oh iya ,sebenarnya mata gue gak rabun dan penampilan gue juga dulu gak seperti ini" ntah atas dasar apa gue curhat sama Aldo

" terus kenapa lo pake kacamata,dan merubah penampilan lo" tanya nya

"jadi begini ceritanya" gue menceritakan semuanya pada Aldo.

Flashback on
Dua bulan lalu mama dan papa gue berantam hebat gue gak tau apa yang salah dari mereka karena gue selalu pulang malam karena ada les tambahan sampai malam, setiap gue pulang mereka selalu bertengkar, gue mencoba mendamaikan namun tak pernah berhasil.

Gue bosan dengan semua ini, setiap pulang gue langsung masuk kekamar gue mengurung diri didalam kamar, gue gak mau dengar mereka ribut gue sayang sama mereka walaupun gue lebih dekat dengan papa tapi tetap saja gue sayang sama mama.

Puncaknya mama kabur dari rumah tengah malam gak ada yang tau mama  pergi kemana gue udah cari tapi hasilnya gak ada mama gak ketemu.

Akhirnya kami pindah kesini untuk memulai kehidupan baru, bukan berarti gue akan melupakan mama gue berharap suatu saat nanti gue bisa bertemu dengan mama.

Gue masih marah sama papa gue menggangap papa salah papa lah penyebab mama pergi,sampai sekarang gue tetap dingin sama papa.

Disini gue rubah penampilan gue menjadi sangat cupu ,entah mengapa  dengan begitu lebih nyaman.

Flashback off

Setelah bercerita Aldo bertanya kepada gue

" jadi karena itu pas gue tanya tentang mama lo, lo langsung alihkan pembicaraan" tanya nya

"maaf do, pertanyaan itu membuat gue ingat terus sama mama yang membuat gue semakin sedih" reflek gue bersandar di bahu Aldo tanpa sadar air mata gue jatuh karena mengingat mama.

Aldo mengangkat kepala gue dan menghapus airmata gue.

" maaf ya nai, gue gak bermaksud" kata dia merasa bersalah

" gapapa kok do" katanya

Tiba tiba gerimis turun dari langit kami langsung beranjak dari taman menuju mobil Aldo, dan Aldo mengatar gue pulang kerumah.

Hello teman teman terimakasih yang udah mau baca 😊 terus baca yaa guys 💕
Vote dan comment yaaa😁
See you 💕💕

Follow ig: safrinaputri.16

Captain Basket Vs Cewek JeniusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang