Chapter 2

13.5K 513 1
                                    

Ketika aku bersiap,adikku yang bernama theresia masuk ke kamarku dan ia memohon agar dia yang merapihkan penampilanku,tiba tiba aku membayangkan jika yang ada di hadapanku ini adalah fey,mateku.

"Sudah selesai kak" Ucap theresia.

"Terima kasih gadis kecil" Jawabku

"Kak boleh esia bertanya?" Tanyanya

"Kau sudah bertanya tuan putri" Godaku,lalu ia mengerucutkan bibirnya tanda ia sedang kesal.

"Kapan kau menemukan matemu?aku tidak sabar melihat seperti apa matemu dan bagaimana sikapnya padaku?apa aku harus memanggilnya luna?apa kau akan membelanya terus?apa kau akan melupakanku nantinya?apa kau masih ingat aku setelah matemu tinggal di sini?apakah kau juga masih mau menemaniku main?"tanya theresia bertubi tubi hingga aku bingung ingin menjawab yang nama dulu.

"Soal mate aku akan bicaran nanti bersama keluarga kita esia,kau bisa memanggilnya kakak kalau mau,jika masalah peduli atau tidaknya padamu aku akan selalu menyayangimu,memperhatikanmu,menemanimu main,dan yang lainya sebagaimana aku biasanya padamu" Jawabku atas pertanyaan yang bertubi tubi tadi

Tak lama setelah aku mengobrol tadi,keluargaku telah datang dan semua sudah duduk di meja makan yang mungkin bisa menampung 16-20 orang.

Kami memang selalu makan dengan sesekali mengobrol,di tengah tengah pembicaraan akupun mulai membahas tentang mate.

"Ekhem"

"Pa,ma aku sudah menemukan mateku" Ucapku dengan sedikit takut dan gugup

"Waaw bagus dong sayang,kenapa tidak kau ajak ke pack saja?"Saran mama

"Yaa,setidaknya ia lebih aman jika di pack dan kau juga bisa mengawasinya sambil bekerja" Saran papa

"Mungkin aku akan mencoba mendekatinya dulu,lalu aku tunjukan siapa aku sebenarnya dan ku suruh dia tinggal di pack" mengatakan rencana yang ku pikirkan sejak tadi,papa dan mama pun setuju dengan rencanaku yang dibilang halus terhadap perempuan.

Jam telah menunjukan pukul 9 malam keluargaku pun pulang,padahal sudah kusuruh untuh menginap di mansion tetapi mereka tak mau dan mengotot untuk malam ini juga. Sekarang hanya tinggal aku dan theresia di sini,theresia memilih untuk tinggal bersamaku dari pada tinggal bersama orang tuaku di luar negri yang katanya ia tak suka berjauhan denganku,akhirnya aku memutuskan agar aku dan theresia tidur bersama di kamarku entah kenapa aku ingin tidur bersama adiku yang manis ini.

Keesokan harinya aku pergi ke rumah mateku mungkin sekitar pukul 8 pagi aku sudah ada di depan rumahnya,kulihat dia sedang menyiram tanaman di depan rumahnya yang lumayan luas itu,saat aku mengajaknya pergi dan berpamitan dengan mama fey ia selalu saja bertanya 'sudah sampai atau belum' ya begitulah atau 'apakah masih jauh' haahh,kata kata itu membuatku semakin gemas terhadapnya,ingin sekali aku mencium bibirnya yang sedari tadi berceloteh tentang kehidupanya,tanpa ku sadari ia tertidur pulas,melangkah jauh ke alam mimpi,3 jam perjalanan untuk ke tempat yg ku tuju akhirnya aku dan fey pun sampai. Disinilah aku tak tega dengan fey,tak tega membangunkanya yang sedang tertidur pulas di dalam mobil,tapi bagaimana lagi aku harus membangunkanya agar dia bisa melihat pemandangan ini.

Feyra POV

Aku tak sabar menantikan kedatangan Daniel ke rumah,pasalnya dia bilang akan mengajakku jalan jalan ke sebuah tempat yang indah dan katanya sekarian ini dia akan mengajakku ke alam,mungkin untuk mencuci mata. Ketika aku sedang menyiram tanaman,Daniel datang menghampiriku dan langsung mengajak pergi,tentunya setelah meminta izin pada mamaku.

Aku tak sabar untuk melihat tempatnya"Daniel,apakah masih jauh?"tanyaku

"Masih" Jawabnya ketus dan terus memperhatikan jalan

"Daniel sudah sampai belum?" Tanyaku lagi selang beberapa menit aku bertanya tadi

"Belum,kalau sudah sampai aku pasti berhentikan mobil ini" Jawabnya dengan jelas

Aku selalu bertanya terus menerus hingga aku melihat wajah Daniel yang begitu kesal karna pertanyaanku yang tidak pernah berganti. Tiba tiba aku tertidur di dalam mobil yang tampaknya perjalanan kamipun masih cukup jauh.

Aku merasakan ada seseorang yang memainkan hidungku,lalu menekanya hingga aku kehabisan nafas. Terpaksa aku bangun dengan nafas yang memburu,saat aku membenarkan posisi dudukku tak sengaja aku melihat.....

******

Hay hay hay~

Up lagi nii,pumpungkan lagi ga sibuk huehehehe

Maafkan yak kalo ada typo dsb.

See you next time~

my mate is alphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang