Chapter 19

7.8K 223 35
                                    

Author POV

Seminggu berlalu,persiapan perang hampir selesai. Fey belum mengetahui tentang kematian ibunya

Fey yang sedang menyiapkan barang barang yang Daniel minta sedikit memiliki kecurigaan,tapi Fey diam dan terus bergerak agar ia bisa menyelundupkan sesuatu ke di barang Daniel tersebut

Fey POV

Daniel menghampiriku yang sedang menyiapkan beberapa obat obatan

"Sayang,bisa bicara sebentar" kata Daniel dengan nada yang sedikit bergetar

"Ya bicara saja sayang lagi pula ada apa denganmu?apa ada masalah?"tanyaku

"Aku hanya ingin ada kita berdua,jadi di kamar saja ya. Aku menunggumu" Daniek pergi mendahuluiku aku menyusulnya setelah memasukan beberapa obat ke tas yang telah ia siapkan sndiri

"Ada apa sayang,kenapa tidak seperti biasanya" ucapku,Daniel tidak seperti biasanya ia kadang murung dan melamun akhir akhir ini

"Sebelumnya maafkan aku karna tidak memberi tahumu sejak awal,aku tau aku salah" ucapan Daniel tiba tiba terhenti

"Ada apa sayang ceritalah padaku,aku akan memaafkanmu kalau kamu salah" ujarku agar sedikit menenangkan Daniel

"Ibumu,luna Vreya. Beliau meninggal ketika rogue menyerang white moon pack" jelas Daniel dengan nada sedih

"Aku sudah menduganya" dengan senyuman yang sedikit ku paksakan,ku lihat Daniel sedikit terkejut

"Kau tau,aku punya ikatan batin dengan ibuku,apa yang ibuku rasakan aku pasti akan merasakanya. Ntah akhir akhir ini aku merasa kehilangan,kesedihan yang mendalam,amarah pada seseorang,aku merasakan itu semua. Tapi aku tak bisa melakukan apa apa,aku hanya bisa menangis dalam diam" lanjutku dengan meneteskan beberapa air mata

Wajah Daniel tidak berubah tetap memasang raut wajah terkejut,namun posisinya berubah ia memelukku dengan sangat erat "menangislah sayang,manangislah sekencang yang kamu mau,menangislah selama yang kamu mah,aku disini memelukmu dan terus menjagamu seumur hidupku"bisiknya dengan sangat pelan,tapi aku masih bisa mendengarnya

Daniel POV

Istriku menangis,rasanya sakit sekali melihatnya menangis seperti ini. Aku akan terus memeluknya sampai ia berhenti menangis

Lama Fey menangis akhirnya ia tertidur di pelukanku,matamya yang sembab dan nafas yang sedikit berat terlihat jelas di mataku begitu pula dengan rasa sakit yang ia rasakan sekarang. Ku tidurkan Fey dengan hatu hati,takut jika Fey terbangun dan menangis lagi

Jam 3 dini hari

Ku rasakan tangan Fey mengusap pipiku dengan lembut,aku terus berpura pura tidur. "Ayo kita lakukan setelah balas dendam ini selesai sayang" gumam Fey yang langsung memeluk tubuh kekar ku dengan erat

Terdengar dengan jelas isakan tangis yang sekuat tenaga ia redam dalam pelukan ku,aku membalas pelukanya. Aku sengaja memeluknya erat agar ia tetap melepas beban dengan tangisanya "basahi bajuku dengan tangisamu" bisikku yang langsung direspon dengan tangisan Fey

Tangan kecil itu memukul dadaku dengan amat kuat,tapi aku tak merasakan sakit itu, yang kurasakan adalah sakit di hatiku. Melihat istri tersayangku menangis dengan tersedu sedu

"Daniel,gigit aku sekarang" pinta Fey sambil meremas bajuku

"Bukankah kau ingin di batu tengah danau itu" ucapku

"Aku tak peduli,jadikan aku milikmu sepenuhnya" ucap Fey dengan mata yang sedikit berkaca kaca

"Kau yakin?" Tanyaku memastikan

"Aku sangat yakin sayang" jawab Fey dengan mantap

Aku mengangkat tubuh Fey ke pangkuanku dan berjalan menuju sofa,ku nyalakan TV agar sedikit hiburan dan mengalihkan perhatian Fey,yang benar saja Fey perhatian Fey langsung teralihkan oleh acara talkshow

"Kau siap sayang?" Tanyaku memastikan

"Aku siap" jawab Fey

Aku mengesampingkan rambutnya menjilat leher putih itu agar mengurangi rasa sakitnya,aku mulai memasukan taringku kedalam hingga mentok

"Akhhh, sa-sakit"Fey sedikit kualahan,tanganya meremas rambutku. Aku mulai menghisap darahnya sedikit lalu mengeluarkan taringku,menjilat darah Fey yang keluar dan agar luka itu lekas kering

"Sudah?" Tanya Fey

"Sudah sayang" jawabku dengan senyuman

"A-aku lemas sekali,kenapa tiba tiba" ucap Fey kebingungan

"Ini alami sayang,tenanglah aku akan menjagamu. Besok tubuhmu tak akan lemah lagi" jelasku,ku lihat Fey yang tertidur di pangkuanku "lalu apa gunanya aku menjelaskannya tadi" batinku

Aku menggendong Fey,membawanya ke ranjang,memeluknya dan menyelimutinya

Aku tak tahu apa yang akan terjadi esok,ketika Fey tahu hasil dari perang ini

*****

Hai hai hai~

Maap makin lama hwehehe

Setelah ini thor ga bisa update deh kayanya,update setelah pun baru bisa mungkin. Maap yaaa

Se you next time~~

my mate is alphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang