Chapter 4

9.3K 392 1
                                    

Author POV

tak terasa Daniel bekerja,sore haripun datang. Ia bergegas pergi menuju mobilnya yang berada di parkiran kantor ini,lalu ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang ke rumah Fey,setelah sampai di rumah fey. Ternyata ia sudah menunggu di depan rumah bersama ibunya.

"Permisi tante,boleh kah anaknya yang cantik nan mungil ini saya ajak berjalan jalan?"izin Daniel yang disertai godaan dan membuat muka Fey jadi merah tentunya.

"Ya boleh saja nak Daniel,asalkan jangan pulang larut malam ya?"kata ibu Fey mengijinkan.

"Baik bu"ucap Daniel menuruti kata ibu Fey

"Ayo Fey kita pergi,kamj berangkat dulu ya bu"ajak Daniel kepada Fey dan berpamitan kepada ibu Fey.

Daniel dan Feyra masuk ke dalam mobil dan menuju ke mall untuk sekedar jalan jalan atau membeli sesuatu untuk Fey,mungkin itu dapat membuatnya nyaman dan senang dengan Daniel.

Lama kami berjalan jalan di mall,kamipun merasa lelah dan lapar. Akhirnya kami memutuskan untuk makan di salah satu resto terdekat di mall,sesudah makan kami memutuskan untuk membeli baju dan beberapa perlengkapan lainya agar Fey senang berjalan jalan denganku.

Waktu menunjukan pukul 8 malam,akhirnya Daniel mengajak Fey pulang karna sebelumnya sudah di beri pesan oleh ibu Fey agar tidak pulang larut malam.

Setelah sampai di rumah Fey,aku langsung izin untuk pulang dan tidak berpamitan dengan ibu Fey,Karna takut mengganggu jika beliau sudah tidur.

Daniel POV

3 minggu berlalu...

Aku dan Fey kini semakin dekat,tiada hari aku tanpanya. Atau mungkin ini saatnya dia tau kalau aku adalah matenya dan memberitahu siapa aku sebenarnya.

'Bagaimana kalau sekarang trux?' Tanyaku pada trux,berharap ada pendapat darinya melalui mindlink

'Ya kalau kau siap,kau bisa melakulanya. Aku juga sudah tidak sabar untuk tidur berdua denganya' Jawab trux membalas mindlinkku

'Baiklah,akanku lakukan sekarang' ucapku lalu memutuskan mindlink.

Memang saat inilah yang paling tepat untuk menunjukkan wujud asliku pada Fey,tapi kenapa ada rasa takut di dalam diriku,takut karna jika dia tak bisa menerimaku apa adanya nantinya dan bagaimana dia benar benar tudak menerimaku apa adanya. Aku harus tetap yakin dia akan menerimaku nantinya dan tinggal bersamaku di mansion.

Feyra POV

Hari ini Daniel bilang,ia akan mengajakku ke suatu tempat yang ada di dalam hutan. Dan ia bilang tempat tersebut belum di jajah oleh manusia,hanya ada hewan di sana,dia bilang ada burung,tupai,kelinci hutan,ikan di sungai, dan masih banyak lagi.

Aku sedang bersiap siap untuk pergi berasama Daniel nanti,aku sungguh tak sabar ingin melihat seperti apa tempat yang Daniel maksud. Sebentar lagi Daniel akan datang,aku menunggunya di depan rumah seperti biasanya dan di temani oleh ibuku untuk melihatku apakah aku benar benar pergi dengan Daniel,entah kenapa ibuku seperti merestuiku dengan Daniel,padahal aku dengan Daniel tidak ada hubungan apa apa,mungkin hanya teman atau sahabat dan kalau ia meminta lebih pun juga tak apa hehe.

Selang beberapa menit aku dan ibuku menunggu akhirnya Daniel datang membawa bunga mawar merah dan putih,aku senang sekaligus malu karna dia ternyata seromantis ini. Aku dan Daniel berpamitan kepada ibu dan pergi ke tempat yang di maksud oleh Daniel,seperti biasa ibu berpesan agar aku tidak pulang terlalu larut. Aku sangat tidak sabar untuk melihat seindah apa tempat yang di maksud Daniel itu.

Selama di perjalanan,aku dan Daniel mengobrol tentang banyak hal,dari yang penting hingga yang tidak penting. Terkadang dia berhasil membuat ku tertawa,kadang juga dia membuat wajahku merah merona karna ia yang terus menggodaku dan membuatku malu. Aku merasa nyaman ada di dekatnya,merasa aman,seperti ada tameng yang mengelilingiku hingga tidak ada siapapun yang bisa menyentuhku bahkan melukaiku sekalipun.

Tanpa ku sadari mobil yang kami tumpangi pun berhenti,setelah itu kami berjalan masuk ke dalam hutan yang lumayan lebat,tak lupa Daniel selalu menggandeng tanganku dan menarikku lembut. Ia selalu mengoceh tentang masalalunya yang pernah ia lakukan di sini. Lagi lagi aku tidak bisa merasakan langkah kakiku terhenti begitu saja,alhasil aku menabrak pria di depanku dan membuat hidungku sakit.

"Kita sampai sayang"ucap Daniel

"Oh ya?"tanyaku tak percaya

"Ya,baguskan tempat ini?"jawab Daniel

"Ya,bagus sekali"ujarku

Air mataku menetes dengan sendirinya,entah karna kagum atau apalah aku sendiri tidak tau penyebabnya kenapa air mataku bisa menetes sendiri tanpa seizinku.

****

Hey hey hey~

Maaf ya ga up beberapa hari karna sibuk dan kadang ga ada ide. Maaf juga kalau ada typo atau kata kata yang kurang di mengerti h3h3

Jangan lupa like sama vomment ya!

Kasi support juga kalau bisa hu3h3h3

See you next time gaess😄😄😄

my mate is alphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang