Fo-ur

1K 135 11
                                    

Dan disinilah Jennie berakhir tidur bersama dengan Daniel (lagi). Padahal kejadian malam itu saja sudah membuat Jennie bersumpah bahwa itu lah yang pertama dan terakhir untuknya tidur bersama bosnya itu. Tapi sepertinya Jennie harus melanggar sumpahnya itu.

Daniel terlihat tidur dengan pulasnya dengan tangan masih mendekap pinggang ramping jennie. Mereka tidur menyamping saling berhadapan. Jennie sedari tadi mengamati fitur wajah bosnya itu. Bosnya terlihat sangat polos dan lucu saat tidur dengan damai begini. Tidak ada tatapan dingin atau wajah tanpa ekspresinya seperti saat dikantor.

Daniel masih saja terlihat sesekali mengerutkan keningnya. Sebenarnya apa yang tengah ia alami? Bahkan tidur pun mimpi buruk itu masih menghampiri. Perlahan tangan jennie bergerak menyentuh kening Daniel dan membuat daniel bisa tenang kembali.

Jennie sedikit melonggarkan pelukan Daniel tapi Daniel kembali mengeratkan pelukannya pda Jennie seolah olah tak mau kehilangan jennie. Biarlah, mereka melewati malam seperti ini. Karena mereka merupakan orang-orang yang tengah terluka, saling membutuhkan pelukan dan rangkulan kasih sayang.

Matahari sudah menyinari kamar apartemen yang memang jendelanya dibiarkan terbuka itu. Membuat sang pemilik apartemen terbangun dan masih dalam posisi si boss memeluk jennie. Jennie menatap sebentar bosnya itu dan tanpa jennie sadari tangannya sudah terjulur mengusap pipi pria di depannya itu. Jujur jennie menyukai pemandangan di depannya ini.

Daniel terlihat bergerak dan perlahan membukakan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniel terlihat bergerak dan perlahan membukakan matanya. Dia tersenyum tulus ke arah Jennie yang tengah mengelus pipinya.

"Morning" sapa Jennie pada lelaki dihadapannya.

"Morning ~

Cup

Daniel mengecup bibir Jennie singkat sebagai balasan atas sapaan Jennie. Membuat gadis itu merona malu.

Kiss hehe" jawab Daniel sambil terkekeh pelan dengan suara seraknya.

Jennie tahu dibalik senyumnya itu Daniel masih menyimpan begitu banyak luka yang mungkin belum bisa dia bagi dengan Jennie. Jennie hanya bisa membantu untuk tetap berada di samping Daniel.

"Thanks" sahut Daniel sambil mengusap pipi Jennie

"For?"

"Last night"

"Nevermind, boss"

"Saat sedang berdua seperti ini panggil saja Daniel"

"Hmm baiklah. Bangunlah, akan aku buatkan sarapan."

"Biarkan seperti ini dulu. 5 menit lagi."

"Sudah merasa lebih baik, boss?"

"Daniel!"

"Ah iyaa, Daniek" Jennie malah mencoba menggoda bosnya itu.

"Daniel, Jane..."

"Iya, Daniek ~"

"Terserah kau sajalah, Jane"

"Bagaimana? Daniek okay?"

"Much more better. Thanks"

"Mind to share?"

"Not today, Jane. Sorry"

"It's okay, Niel. Ayok sekarang bangun kita harus berangkat ke kantor, Niel"

"Baiklah ~"

Saat mereka tengah asyik sarapan dan membicarakan banyak hal tiba tiba apartemen Jennie terdengar suara seseorang yang tengah mencoba membuka apartemennya dan tak lama kemudian pintu berhasil dibuka. Nampaklah sosok jangkung tinggi dengan kulit putihnya memasuki apartemen Jennie.

 Nampaklah sosok jangkung tinggi dengan kulit putihnya memasuki apartemen Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jane, anybody home?"

"Here ~"  Teriak Jennie dari arah dapur, membuat orang yang disapa itu langsung menuju dapur tanpa memperhatikan ada seseorang yang tengah duduk di meja makan memandang mereka berdua bingung.

"Kenapa kemari hmm? Tidak bekerja?" Tanya jennie saat laki laki itu langsung memeluknya dari belakang. Dan mengecup leher Jennie pelan membuat Jennie harus mendorong kepala itu menjauhi lehernya. Gawat jika dibiarkan bisa bisa tidak masuk kerja jennie, apalagi saat ini ada Daniel di meja makan tengah memperhatikan mereka.

Oo

Ow

Jennie lupa dengan keberadaan Daniel. Dan langsung mendorong tubuh lelaki itu.

"Hyunn, ada orang lain tau." Bisik jennie yang masih bisa di dengar oleh Daniel.

"Sorry, dear." Jawab dia santai dan menoleh ke belakang ke arah Daniel duduk dan duduk di depan Daniel yang wajahnya sudah menampakkan wajah bingung sekaligus tidak suka.

"Maaf, tidak tahu ada tamu sepagi ini"

Dan Daniel langsung beranjak berdiri  mengambil jaketnya dan menuju pintu dengan perasaan campur aduk. Persetan dengan semuanya. Dia harus segera pergi kalo tidak habis sudah wajah lelaki itu dia hajar sudah berani beraninya menyentuh jennienya.

Tunggu,

apa yang Daniel asumsikan barusan?

Jennienya??


--t.b.c--

Gimana nih part kali ini?
Maaf ya Jee cuma bisa up seminggu sekali :((
Ternyata dunia itu emg kejam guise :((( stress berat Jee saat ini
Malah curhat
Yeu

Jee mau tanya dong,
Menurut kalian Jennie sama Daniel tuh kek gimana sih hubungannya?
Terus kalian lebih suka Jennie x Daniel atau Jennie x Minhyun?
Ditunggu yaa chapter berikutnyaa
Jangan bosen sama work dari Jee
Bye bye ^^

Wonderlust - JENNIEL ( JENNIE X DANIEL )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang