Twenty F-our

511 65 4
                                    

Jennie memang sudah menghentikan tangisnya dari beberapa menit yang lalu tapi wajahnya belum kembali menunjukkan senyum ceria. Jennie masih terdiam di sofa ruangan Daniel. Menunggu Daniel menyelesaikan beberapa pekerjaannya dan Daniel akan berusaha mengembalikan senyum di wajah cantik Jennie. Daniel masih sesekali melirik ke arah Jennie cemas dengan keadaan kekasihnya itu.

Ketika sudah menyelesaikan semua pekerjaannya dan tengah merapikannya, Daniel mendapat pesan dari Sungwoon hyung. Mata Daniel langsung terbelalak terkejut menatap pesan yang dia baca. Daniel langsung berjalan menuju ke arah Jennie. Dia memeluk kekasihnya erat dan menyalurkan kegelisahannya bersama.

"Sudah merasa lebih baik?" Tanya Daniel sambil masih tetap memeluk Jennie erat.

"Hmm..." gumam Jennie.

"Akan ku pecat semua orang yang sudah berani membicarakanmu itu."

"Jangan, bagaimanapun kinerja mereka bagus dalam bekerja. Tolong, jangan pecat mereka. Itu akan membuat semua semakin terlihat aku memanfaatkanmu, memanfaatkan jabatanmu, Niel."

"Baiklah. Ayo kita ke london, aku sudah menemukan dimana Minhyun berada."

Jennie langsung melepaskan pelukan Daniel dan menatap ke arah mata lelaki itu untuk menemukan apakah Daniel berbohong padanya atau tidak. Nyatanya, Daniel memang tidak berbohong pada Jennie.

"Aku sudah menyuruh Sungwoon hyung memesan tiket pesawat ke london besok pagi pagi sekali. Ayo lebih baik kita bergegas." Daniel beranjak dari duduknya dan mengambil jas tasnya yang ia letakkan di meja kerjanya itu. Jennie juga langsung bergegas berdiri dan akan beranjak keluar untuk menuju ruangannya tapi ditahan oleh Daniel.

"Kita pergi bersama, Jane. Tidak ada penolakan." Jawab Daniel telak.

Kemudian Jennie dan Daniel berjalan menuju ruangan Jennie dengan Daniel terus menggenggam erat tangan gadis itu. Daniel akan menunjukkan kepada semua orang bahwa Jennie itu memang kekasihnya. Kalau bisa pada seluruh dunia. Agar tidak ada seorang pun yang berani menyentuh miliknya. Kantor memang sudah lumayan sepi karena mereka sudah melewati jam pulang kantor.

Setelahnya Daniel langsung mengantar Jennie ke apartemennya untuk berkemas untuk pergi besok. Jennie membawa satu koper dan satu tas kecil. Dia bingung harus membawa apa saja di perjalanan mendadak ini. Daniel malah menyuruh Jennie untuk mengikutinya dan Daniel membawa koper itu dan tas kecil itu menuju parkiran. Mereka masuk ke dalam mobil Daniel lagi yang entah menuju kemana. Dan ternyata tujuan mereka itu menuju ke apartemen pribadi Daniel. Daniel menyuruh Jennie untuk menginap di tempatnya.

Jujur Jennie jadi tidak bisa tidur memikirkan semuanya. Benarkah besok dia akan melihat sosok Minhyun yang beberapa bulan ini ia cari? Jennie takut apabilan Minhyunnya sudah bukan lagi Minhyun yang dulu Jennie kenal. Apalagi Daniel berkata bahwa Minhyun tengah dirawat di National Hospital for Neurology. Rumah sakit terbaik untuk segala penyakit saraf.
Daniel yang baru saja menyelesaikan mandinya menatap ke arah kekasihnya yang belum tidur juga. Dia langsung tidur disamping kekasihnya itu.

"Kenapa belum tidur, hmm?" Tanya Daniel sambil mengelus rambut Jennie.

"Aku takut, Niel. Aku takut terjadi sesuatu dengan Minhyun." Jawab Jennie menatap Daniel dengan mata berkaca-kaca lagi.

"Ssttt... Jangan berkata seperti itu, Sayang. Minhyun pasti baik-baik saja. Aku yakin itu. Sekarang ayo kita tidur, besok pagi-pagi sekali kita harus sudah ke bandara." Jawab Daniel sambil membalikkan badan Jennie untuk menghadap ke arahnya. Dia lalu memeluk Jennie. Membiarkan kepala Jennie bersandar di dadanya mencari ketenangan. Dan Daniel masih mengelus pelan kepala Jennie.

"Good night, honey." Kata Daniel sambil mengecup kening Jennie lama.

*****

Gadis di sebelah Minhyun memang masih tersenyum lebar saat ini. Seakan mensyukuri setiap pertemuan itu. Tapi Minhyun masih merasa gadis itu hanya kasihan pada keadaannya. Apalagi dia sekarang berada di kursi roda yang membantunya kemana-mana.

"Apa kabar, pasienku?" Sapa gadis itu ramah pada Minhyun bermaksud bercanda dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kabar, pasienku?" Sapa gadis itu ramah pada Minhyun bermaksud bercanda dengannya. Tetapi Minhyun hanya memalingkan wajahnya, benar gadis ini bahkan tidak mengingatnya. Hanya Minhyun yang jatuh cinta disini. Cinta pertama yang amat mendalam.

"Apa kau marah karena aku tidak menampakkan diriku saat kau sadar? Maaf aku baru saja kembali dari seminarku dan langsung menemuimu loh." Kata gadis itu pada Minhyun.

"Kau bahkan tidak mengingatku, dr. Shon. Sus, tolong antar aku ke kamar yaa." Pinta Minhyun tanpa menatap ke arah dr. Shon itu dan membuat dr.Shon bertanya-tanya memangnya mereka pernah bertemu?





*
*
*
*
*
*
Hellooo
Jee kangen kalian,
Sini peluk duluu :'(((
Maaf yaa Jee lama update karena banyak kesibukkan huhu
Yang penting Jee masih usahain update wkw
Jangan lupa vote and commentnya

Wonderlust - JENNIEL ( JENNIE X DANIEL )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang