PROLOG

30.5K 770 3
                                    

Pagi yang cerah untuk memulai hari, kicauan burung-burung terdengar merdu. Terlihat seorang gadis yang masih tergelung selimut diatas kasurnya, seakan ia tak ingin berpisah dari kasur yang semakin menariknya itu. Dering ponsel yang memekakan telinga membuat gadis itu dengan terpaksa membuka matanya, tangannya mencoba meraih ponsel yang kemarin ia letakan diatas nakas.

"Hallo." Katanya, dengan suara serak khas bangun tidur.

"HALLO, BINTANG! KAMU TUH SAKING BETAHNYA APA EMANG LUPA SAMA ORANG RUMAH?! KENAPA GAK PERNAH NGABARIN? UDAH TIGA MINGGU LOH BINTANG! KAMU PIKIR MAMAH GAK KHAWATIR? HAH?!" Teriak seseorang dari seberang.

Gadis bernama Bintang refleks menjauhkan ponsel itu dari telinganya, lalu ia melihat layar ponsel. Bintang membulatkan matanya saat melihat nama yang tertera disana, "Mamah?" Lirihnya pelan.

"HALLO! HALLO! BINTANG, ARE YOU LISTEN ME? BELAJAR JADI ANAK DURHAKA KAMU, YA?!" Teriak mamahnya Bintang, lagi.

"Hallo, mah? Maaf ya, mah, Bintang lagi sibuk banget. Bintang lupa mau ngabarin mamah. Maafin Bintang mah, jangan kutuk Bintang." Elak Bintang.

"Ya sudah, kali ini kamu mamah maaf kan. Tapi, kalau lain kali kamu begini lagi, jangan harap pintu rumah terbuka buat kamu." Mamah Bintang berbicara sarkas.

"Yeay, mamah baik deh." Bintang berfikir, hal apa yang akan ia bicarakan dengan mamahnya ini "Oh iya, mah. Mah, Bintang mau pulang. Bintang kangen tanah kelahiran Bintang, omah juga udah sembuh. Bintang pulang ya, mah?" Bintang memohon pada mamahnya.

"Kamu yakin mau pulang? Gak nerusin sampai selesai SMA disana aja?"

"Bintang mau pulang mamah. Bintang kangen mamah, papah, Lintang, sama Aul." Rengek bintang, dengan nada manja.

"Okey, besok mamah pesenin tiket buat kamu untuk keberangkatan ke Indonesia lusa, ya?"

"Kok lusa, mah? Gak sekarang aja, ih." Rengek Bintang, lagi.

"Lusa atau tidak sama sekali"

"Fine, bye mamah cantik, Bintang ada janji sama omah mau jalan-jalan. Assalamu'alaikum." Bintang langsung mematikan sambungan telepon, tanpa menunggu jawaban dari mamahnya.

Bintang bangkit dari posisi tidurnya, ia menghela nafas berat. "Indonesia?" Tanya Bintang pada diri sendiri. Tangannya meraih selembar foto yang tergeletak diatas nakas, foto dirinya waktu masih kecil ditaman bersama anak cowok disebelahnya tersenyum tanpa beban "apa kita bisa bertemu lagi? Pahlawan kecil?" Bintang menarik sudut bibirnya, hingga tercipta senyuman manis di wajahnya.

"Bintang, bangun sayang. Katanya mau jalan-jalan sama omah?" Ucap seorang wanita tua, dari balik pintu.

"IYA OMAH, BINTANG UDAH BANGUN." Teriak Bintang, ia menaruh foto itu kembali ketempat asalnya, lalu ngacir kekamar mandi.

____________________________________

Hai guys😊 maaf ya ceritanya banyak typonya. Sebenarnya ini cerita ke-2 ku, tapi karna cerita yang pertama alurnya ga jelas dan aku juga gak ngerti, jadi di unpublis terus dihapus deh, hehehe

Tolong voment'y, biar ada motivasi untuk kedepannya, tunggu part selanjutnya😇

Bad Girl vs Cold Ketos[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang