EXTRA PART [2]

9.7K 259 102
                                    

Brak!!!
"Ra! Gue denger besok lo mau ke Surabaya, ya?" Tanya seorang perempuan, yang tiba-tiba datang dan menggebrak meja Tiara.

"Ya." Jawab Tiara, dengan singkat dan padat.

Tiara Clareeta Reyhan, anak tunggal dari Bintang dan Rendi. Yang saat ini sedang menduduki bangku kuliah, semester terakhir. Sifat bad girl dari Bintang memang menurun pada Tiara, tapi sikap Rendi yang dingin dan cuek, lebih mendominasi karakter seorang Tiara.

Tiara mewarisi keahlian Bintang di bidang balap, tapi, tidak dengan disc jockey. Ia juga mewarisi kecerdasan otak yang dimiliki Rendi, tapi, tidak dengan minat Rendi yang sangat antusias pada kegiatan sekolah.

Kevin dkk juga dibuat tidak percaya, mereka pikir kalau Tiara hanya akan mewarisi sifat salah satu dari kedua orang tuanya. Tapi? Ia malah mewarisi sifat dari keduannya.

"Eh, ra. Lo pernah bilang, kalau cinta gak mandang umur kan?" Tanya perempuan yang duduk didepan Tiara, Ghina.

"Emang lu suka siapa, Na?" Tanya Rina, perempuan yang tadi menggebrak meja.

"Om Ren, bokapnya Tiara." Ucap Ghina, seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Rina terkejut..

Tiara melirik tajam..

Raka yang sedang makan snack pun ikut tersedak..

"Astaghfirullah, Na! Nyebut Na, nyebut! Om Ren udah berkeluarga, udah punya anak, istrinya juga masih hidup. Bahkan, anaknya sahabat lo sendiri. Lo, kaya gak ada cowok lain aja!" Raka kesal, pasalnya ia yang sudah menyimpan rasa pada Ghina, tak pernah dilirik sama sekali.

Pletak!!
"Istrinya om Ren kan adik kembarnya Bunda, bego! Lo lagi, ngapain coba sampe suka sama om Ren?" Rina menjitak kembarannya itu, entahlah, Ghina memang kadang suka ngaco.

"Ya abisnya, om Ren ganteng sih. Hehe."

Tiara tak peduli, dan tak mau ikut keributan yang ditimbulkan oleh kengacoan Ghina. Ia lebih memilih menikmati musik yang sedari tadi mengalun melalui headset.

Ia akui. Papahnya masih tampan, walaupun sudah berkepala 4. Mamahnya juga masih sangat cantik, mungkin jika mamahnya masuk kuliah, tidak akan ada yang percaya kalau dia sudah punya anak sebesar dirinya.

"Ra, kalau besok ada balapan. Itu artinya, lo bakal ketemu dia?" Tanya Rina, yang sebelumnya sudah menarik salah satu headset dari telinga Tiara.

"Dia, siapa?" Tanya Raka, antusias.

Tiara tersenyum tipis, sangat tipis. Dan hanya Rina yang menyadari itu. Tiara mengangkat bahunya, dengan hati yang penuh harap agar ia bisa bertemu dengan dia.

Dari ketiga temannya, hanya Rina yang tau semua tentang dirinya. Walau ia selalu memasang muka datarnya, Rina pasti tau kapan ia sedih? Kapan ia senang? Dan kapan ia jatuh cinta?

"Eh, gue kepo nih. Dia, siapa sih?" Raka menyenggol lengan Tiara, tapi tak direspon sama sekali.

"Emang kapan, lo gak kepo?" Sindir Rina, yang membuat Raka mengerucutkan bibirnya.

Bukannya Raka tidak punya teman cowok, dia hanya ingin mendekati Ghina, dengan alasan menjaga persahabatan orang tuanya.

Mereka juga sudah terbiasa bersama sejak kecil, setiap reuni persahabatan orang tua mereka yang di ada kan tiga tahun sekali, maka mereka akan lengkap. Terutama, dia.

☆☆☆☆☆

"Ara pulang!" Ucap Tiara, dengan sedikit lantang.

"Ara? Sini sayang." Tiara berjalan menuju sang mamah, yang sedang duduk di ruang tamu seraya menonton TV.

Bad Girl vs Cold Ketos[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang