Pagi yang indah untuk memulai hari yang menyenangkan, hari ini Bintang akan lari keliling kompleks seperti yang biasa ia lakukan saat hari minggu. Setelah melakukan beberapa pemanasaan didepan rumah, Bintang pun memulai lari paginya menuju taman kota. Bintang selalu melakukan rutinitas setiap minggunya sendirian, karna Lintang tidak mau ikut dengan alasan 'semalam ia menonton drakor sampai larut'. Padahal lari pagi sangat bagus untuk kesehatan.
Setibanya ditaman kota, Bintang duduk di bangku taman yang sudah tersedia untuk pengunjung, ia mengatur nafasnya yang agak tersengal-sengal. Setelah 5 menit ia beristirahat, Bintang pun berniat melanjutkan rutinitasnya keliling komplek. Baru beberapa langkah dari tempat ia beranjak, ada seseorang yang menabraknya dari arah depan.
"Awh!" Pekik Bintang karna pantatnya membentur batako. "Anjing! Punya mata gak sih lo-" Kata-kata Bintang terpotong setelah ia tahu bahwa yang menabraknya adalah Rendi. "Lo lagi, lo lagi. Dunia sempit banget sih? Sampe gue harus berkali-kali ketemu sama lo, terus kena sial!" Kesal Bintang lalu ia bangkit.
Rendi mengangkat sebelah alisnya 'cewek aneh, udah tau ini tempat umum, siapa pun boleh kali kesini.' Kata Rendi dalam hati, lalu ia melanjutkan larinya lagi tanpa memperdulikan Bintang yang kesal.
"Tuh cowok kenapa sih? Bisu? Atau budek? Aneh!" Bintang pun melanjutkan larinya, dengan headset yang terpasang ditelinganya.
☆☆☆☆☆
Seorang gadis terlihat masih setia terbalut selimut tanpa memperdulikan jam berapa sekarang, toh, hari ini kan hari minggu. Dering telfon yang dari tadi memekakan telinga membuat gadis itu membuka matanya, meraih benda pipih yang dari tadi berbunyi.
"Halo?" Gadis itu berbicara dengan nada serak, khas bangun tidur.
"Halo, Lintang? Lo masih tidur? Lo lupa hari ini kita mau ke toko buku buat besok ulangan?"
Lintang membelalakkan matanya, lalu ia menoleh ke arah jam yang berada di atas nakas. Ternyata sudah jam 09.15 itu artinya ia sudah terlambat 15 menit dari waktu yang ia janjikan. "Sorry Rey, sorry. Ya udah gue mau mandi dulu, 20 menit gue udah di depan rumah lo oke? Bay!" Lintang mematikan telfonnya sepihak, lalu ngacir ke dalam kamar mandi.
17 menit ia sudah siap dengan baju biru donker lengan pendek, celana levis panjang, serta flat shoes yang melekat ditubuhnya. Kini ia berada di dalam mobil, tapi mobilnya sama sekali tidak mau nyala. "Duh 3 menit lagi?" Lintang mulai panik, karena sebentar lagi ia akan telat dengan janjinya.
Sesaat kemudian Lintang teringat bahwa lima hari yang lalu, Bintang dibelikan mobil oleh Vero. "Eh, tapi dibolehin gak yah? Mobilnya kan baru beli, bahkan baru selesai di modiv, terus mobil yang Bintang pilih mobil sport?" Lintang berfikir keras, lalu ia menghampiri kamar Bintang. "Bintang, keluar!" Panggilnya.
Bintang pun keluar dari kamar. "Ada apaan?" Tanya Bintang.
"Anterin gue ke toko buku, gue mau beli buku buat besok ulangan, plis." mohon Lintang, dengan telapak tangan yang ia satukan di depan dada.
"Mager." Bintang hendak masuk kembali kekamarnya, tapi Lintang langsung mencegahnya.
"Ayolah, gue bayarin semua yang mau lo beli deh nanti, mobil gue mogok." mohon Lintang (lagi).
Bintang berfikir sejenak. "Oke, bentar gue ambil jaket sama sepatu dulu, lo tunggu aja di ruang tamu."
Lintang langsung memeluk Bintang. "Thank you, my twins." Ia pun melepas pelukannya. "jangan lama-lama, oke?" Pertanyaan Lintang langsung dibalas anggukan oleh Bintang.
Setelah 10 menit menempuh perjalan, akhirnya mereka sampai didepan rumah Reyna. Lintang pun keluar dan menghampiri Reyna yang sudah menampakan wajah kesalnya. "telat 15 menit, Lintang." Kata Reyna, dengan nada datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Cold Ketos[COMPLETED]
Roman pour Adolescents#2 (cold ketos) #9 (cold boy) "Ketos laknat! Manusia es sialan! Nama lo masuk dalam buku hitam 'anak yang harus gue kasih pelajaran!' Awas aja lo nanti!" Geram bintang karna kelakuan rendi yang membuatnya naik pitam Kehidupan bintang berubah semen...