Sudah satu bulan semenjak kepergian Bintang ke Amerika, selama itu pula sikap Rendi semakin dingin. Tak ada maksud lain, ia hanya ingin menjaga perasaan Bintang walaupun Bintang tak ada disisinya.
Hari-harinya semakin sunyi, tidak ada lagi yang ia lihat saat duduk di rooftop selain sofa tua dan ke-3 sahabatnya.
"Ya elah, baru juga ditinggal sebulan tapi udah kayak ditinggal bertaun-taun. Payah lo, Ren." Cibir Kevin dengan sedikit candaan seraya mendekati Rendi yang sedang duduk di sofa tua.
"Ah lu Vin, kaya gak tau Rendi aja. Bintang kan cinta pertamanya, wajar lah bro." Sambar Friski.
"Uluh-uluh Rendi kita udah gede cuy, udah ngerti cinta-cintaan." Sambung Justin, yang disambut tawaan dari Kevin dan Friski.
Rendi berdecak kesal. "Ngapain?" Dinginnya.
"Wiss, ada yang bawa mantel gak? Dingin banget, bro." Canda Friski.
"Goblok! Panas gini malah nanyain mantel, lo mau mati kepanasan? Haha." Justin tertawa di akhir kalimat.
"Lu yang gak peka, goblok! Haha." Kevin menoyor kepala Justin.
"Iya nih, Aa Justin gak peka, pantes jomblo." Kata Friski dengan nada ngambek yang dibuat-buat.
"Najis! Hahaha." Jawab Justin seraya menoyor kepala Friski.
Rendi memutar bola matanya malas, sahabatnya ini selalu saja muncul dan merusak suasana. Rendi tau, sebenarnya mereka hanya ingin menghibur dirinya, tapi untuk saat ini ia tidak ingin diganggu siapa pun.
"Btw, nanti malem kalian pada dateng kan, ke acara ulang tahunnya bebep Aul?" tanya frisky
"Enak aja lo, Aulia tuh bebep gue. Maen tikung aja lo, nggak-nggak, gak terima gue!" Tolak Kevin.
"Selama jalur kuning belum melengkung, Aa Frisky bebas menikung." Kata Friski sok cool.
"Ya elah, kayak cewek cuman Aulia aja sampe kalian rebutan gitu?" Justin menengahi.
"Yang jomblo, diem!" Kata Kevin dan Friski hampir bersamaan.
"Diem deh lo pada!" Dingin Rendi karena kesal.
"Wuish.. Santai mas bro." Jawab Kevin
"Lagian lo kenapa sih, Ren? Sebelum lo kenal Bintang, gak pernah lo kaya gini sama kita. Kalau karna cinta bisa buat lo berubah kayak gini, gue nyesel udah bantuin lo deketin Bintang!" Justin pergi meninggalkan Rendi, Kevin dan Friski.
"Lo tau gak, Ren? Justin yang terkenal pendiem pun rela konyol-konyolan bareng, cuman buat ngehibur lo! Tapi apa lo peduli? Gue rasa nggak, karna di pikiran lo cuman ada Bintang!" Friski pun pergi menyusul Justin.
"Gue kira cinta bisa ngebuat lo lebih baik, tapi ternyata cinta malah ngebuat lo jauh dari sahabat lo sendiri." Kevin menatap Rendi kecewa, lalu ikut pergi menyusul Justin.
Yah, ini semua salahnya. Harusnya Rendi bisa lebih dewasa dalam hal ini, tapi nyata nya hati mengalahkan logikanya. Semenjak kepergian Bintang, semenjak itu pula Bintang tak ada kabar, dan itu membuatnya menjadi seperti sekarang.
Rendi mengacak rambutnya frustasi, ia pun meraih handphone-nya dari saku celana. Lalu membuka grup chat yang Kevin buat semenjak 4 tahun yang lalu
Jufri kere
Rendi: Sorry, guys.
Rendi: Gue butuh waktu.
Kevins: Gue sih no prob.
Rendi: Anak buah adudu?
Kevins: Sa ae lu kutil badak.
Juss: Kalem.
Frihatin: Gue sih santai ae.
Rendi: Nanti malem kumpul dirumah gue.
Kevins: Lah? Ultah my bebep Aul nya gimana?
Juss: Bego
Frihatin: Bego(2)
Rendi: Bego(3)
Kevins: Giliran ngebully gue aja kompak lu pada:')
Frihatin: Kumpul dirumah Rendi dulu, ke ultah bebep Aul nya bareng, BANGKEvin.
Juss: Ngerti nggak BANGKEvin?
Kevins: Iya ngerti, gak usah manggil gitu juga kali-_
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Cold Ketos[COMPLETED]
Teen Fiction#2 (cold ketos) #9 (cold boy) "Ketos laknat! Manusia es sialan! Nama lo masuk dalam buku hitam 'anak yang harus gue kasih pelajaran!' Awas aja lo nanti!" Geram bintang karna kelakuan rendi yang membuatnya naik pitam Kehidupan bintang berubah semen...