Kring... Kring...
Bel tanda berakhirnya pelajaran pun berbunyi, seluruh siswa/i berhamburan keluar kelas dan menuju tujuan mereka masing-masing. Sedangkan Bintang yang sedari tadi tidur pada saat pelajaran kimia, tak mendengar kalau bel pulang sudah dibunyikan. Dan tidak ada satu pun dari teman sekelasnya yang mau membangunkan dirinya, termasuk Aulia.BRAK!!
Tiba-tiba, ada seseorang yang menggebrag meja Bintang membuat Bintang terkejut dan bangun dari tidurnya."EH KETOS LAKNAT! KALO GUE MATI GARA-GARA JANTUNGAN GIMANA? BISA BANGUNIN GUE BAIK-BAIK KAN? PUNYA MULUT KAN LO?!" Bentak Bintang pada Rendi yang tadi mengebrag mejanya.
Rendi hanya menatapnya dingin, lalu menarik pergelangan tangan kiri Bintang
"Apa-apaan sih, lo?! Lepas gak!"
"Gak "
"Gue bilang lepas, anjing!" Umpat Bintang yang terus memberontak, namun semakin ia berontak semakin kuat pula cekalan Rendi pada pergelangan tangan kirinya.
Akhirnya Bintang memilih diam, karena pergelangan tangannya kini terasa semakin sakit. Ia terpaksa pasrah mau ditarik kemana pun karna percuma juga berontak, yang ada tangannya akan semakin sakit.
Mereka berdua pun tiba diparkiran, Rendi membukakan pintu kursi penumpang disebelah kursi pengemudi agar Bintang masuk. Namun, Bintang hanya diam menatap tajam Rendi.
"Ck! Masuk." Kata Rendi sambil berdecak.
"Gak mau! Gue bawa motor sendiri" Bintang menunjukan kunci motornya, tepat didepan mata Rendi.
Dengan cepat Rendi merebut kunci motor milik Bintang. "Motor lo nanti orang suruhan guee yang bawa, sekarang masuk " Perintahnya, namun lebih tepat seperti paksaan.
"Nggak! Lo apa-apaan sih? Balikin kunci motor gue, ketos laknat!" Bintang berusaha meraih kunci motornya yang berada di tangan Rendi.
"Ma-suk!" Tegas Rendi dengan menekan kata yang ia ucapkan.
Sedangkan Bintang mendengus kesal, lalu masuk kedalam mobil. Percuma berdebat dengan Rendi, itu hanya akan membuang tenaganya secara sia-sia sedangkan dia tidak mengeluarkan tenaga segelincir pun.
Setelah memastikan Bintang duduk manis di kursi penumpang. Rendi pun menutup pintu mobilnya, berlari kecil memutar mobil lalu masuk dan duduk dikursi pengemudi.
"Pasang seat belt-nya." Perintah Rendi.
Dengan wajah ogah-ogahan, Bintang memasang seat belt ke tubuhnya. Setelah mobil dijalankan, Bintang lebih memilih untuk memainkan handphone-nya dari pada terlarut dalam kekesalan yang ingin ia luapkan kepada orang yang berada tepat disebelahnya saat ini.
☆☆☆☆☆
"Lin, kita jadi kan ke toko bukunya?" Tanya Reyna.
"Ya jadi lah, udah yuk ah nanti kesorean lagi." Lintang meraih telapak tangan Reyna, lalu menariknya.
"Gue bilang lepas, anjing!"
Umpatan itu membuat Lintang dan Reyna menoleh kesumber suara, mereka agak terkejut melihat Rendi yang notabene-nya cold boy sedang menarik tangan Bintang yang berusaha terus memberontak.
"Serasa kayak lagi liat drama korea gue." Canda Lintang.
Namun tak ada respon dari Reyna, sontak Lintang pun menoleh kearah Reyna.
Tatapan Reyna tak lepas dari Rendi dan Bintang, hatinya terasa sakit saat melihat kejadian barusan. Untuk pertama kalinya Rendi dekat dengan seorang wanita, bahkan wanita itu saudara kembar sahabatnya sendiri. 'Gue yang selama ini berjuang, tapi kenapa dia yang sama sekali gak melirik lo bisa merebut hati lo dengan mudahnya? Andai lo tau, gue suka sama lo, RENDI ANDIKA REYHAN."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Cold Ketos[COMPLETED]
Teen Fiction#2 (cold ketos) #9 (cold boy) "Ketos laknat! Manusia es sialan! Nama lo masuk dalam buku hitam 'anak yang harus gue kasih pelajaran!' Awas aja lo nanti!" Geram bintang karna kelakuan rendi yang membuatnya naik pitam Kehidupan bintang berubah semen...