Bintang menatap cewek didepannya itu. "AULIA?" Pekik Bintang, tak percaya.
Cewek yang barusan disebut namanya juga terkejut. "Bintang? Lo Bintang Calreeta Williams, kan? Temen kecil gue? Gue gak halu kan?" Berbagai pertanyaan meluncur dari bibir Aulia, memastikan kalau cewek dihadapannya ini benar-benar Bintang yang ia kenal.
"Hei itu yang di belakang, kenapa ribut-ribut? Kalau mau ngobrol silahkan diluar, tidak usah ikut pelajaran saya!" Bentak Bu Rita.
Bintang pun langsung duduk ditempatnya, sedangkan Aulia membenarkan posisi duduknya.
"Baik lah, buka buku paket hal 20, kita belajar tentang musik..." Bu Rita pun mulai mengoceh, menjelaskan pelajaran yang akan mereka bahas.
Kring...kring..
Bel tanda istirahat pun berbunyi. "Baik semua, minggu depan kita praktik menyanyi. Jika ada yang memerlukan alat musik, silahkan dibawa. Sekian dari saya, assalamualaikum." Bu Rita pun keluar dari kelas XI IPA II."Waalaikumsalam..." Jawab semuanya dengan serempak.
Aulia yang sedari tadi memang menahan kerinduannya, kini tanpa aba-aba langsung memeluk Bintang. Mendapat pelukan secara tiba-tiba memang mengejutkan, tapi Bintang langsung membalas pelukan Aulia karena memang ia juga merindukan sahabatnya ini.
Aulia melepas pelukannya, ditatapnya bola mata berwarna coklat milik Bintang dengan lekat. "Gimana keadaan lo? Kenapa tiba-tiba lost contac? Kenapa nomor lo tiba-tiba gak bisa dihubungin? Gimana keadaan lo disana? Lo tuh bikin khawatir gue tau gak?" Tanya Aulia yang bertubi-tubi, dengan mata berkaca-kaca.
"Maaf Aul, Handphone gue hilang nyemplung di danau. Jadi gue beli lagi, otomatis beli kartu lagi karna kartu sim gue yang lama kebawa hp kecemplung. Gue gak hafal nomor kartu sim lo, gue coba nyari di buku-buku adanya cuman nomornya mamah, papah, sama Lintang doang. Maafin gue Aul." Jelas Bintang, sambil menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada.
Aulia pun tersenyum manis. "Iya gue maafin, gue cuma khawatir sama lo. Gue takut lo kenapa-kenapa. Andai lo tau, seberapa paniknya gue saat lo tiba-tiba gak bisa dihubungi. Gue sampe nanya ke tante Fika, tapi dia bilang juga lo gak bisa dihubungi. Dan tiba-tiba lo ada disini. Sosok yang selama ini gue rinduin, yang selalu bikin gue khawatir, yang selalu bikin pikiran gue gak tenang. Sekarang berada tepat dihadapan gue, itu aja udah cukup bagi gue." Aulia mengelus lembut rambut coklat milik Bintang.
Bintang hanya tersenyum tipis. "Yang penting kan gue sekarang ada didepan mata lo, dengan keadaan sehat walafiat kan? Nah, sekarang lo harus nemenin gue keliling sekolah ini, gue mau tau semua tempat yang ada di sekolah ini." pinta Bintang.
"What? keliling sekolah?" Pekik Aulia, yang dibalas anggukan oleh Bintang. "Lo, gila? Sekolah segede ini mau lo puterin? Gue sih ogah, Tang."
"Ayolah Aul, mumpung jam istirahat nih, pliss." Rengek Bintang, dengan puppy eyes andalannya.
Aulia menghela nafas. "Oke, oke. Tapi sebelum itu kita kekantin dulu beli snack sama air, ya?" Bintang pun mengangguk semangat.
☆☆☆☆☆
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 5 menit yang lalu, tapi Bintang masih belum ada tanda-tanda ingin meninggalkan sekolah. Kini ia berada di lapangan basket. Baginya basket adalah segalanya, tiada hari tanpa bermain basket.
"Gue baru tau, lo bisa main basket." Bintang menghentikan acara mendrible bolanya, lalu ia menoleh ke sumber suara. Bintang mengangkat satu alisnya, seakan bertanya 'siapa?'
Cowok itu mendekati Bintang, sedangkan Bintang masih menatap cowok itu bingung. "Lo bilang lo gak bisa main basket, tapi tadi lo lihai banget." Sambung cowok tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Cold Ketos[COMPLETED]
Novela Juvenil#2 (cold ketos) #9 (cold boy) "Ketos laknat! Manusia es sialan! Nama lo masuk dalam buku hitam 'anak yang harus gue kasih pelajaran!' Awas aja lo nanti!" Geram bintang karna kelakuan rendi yang membuatnya naik pitam Kehidupan bintang berubah semen...