16. Menggila

646 71 0
                                    

Author song playlist
Stay Alive -Re Zero Ending 2

Unravel-Tokyo Ghoul opening season 1

***
Sesuatu yang kaukira tak'kan melepaskan tanganmu, akan berbalik menjauhimu

Siapa sangka?
Di balik senyum menawanmu itu
Kau berbohong tepat di depan mataku?

***

"Gawat, sepertinya darahku keluar terlalu banyak," Kirei menggeram, meredam rasa sakit yang kini menjalar hingga saparuh bagian tubuhnya. Untuk saat ini, teknik penyembuhannya tak bisa terpakai karena cakranya mendadak habis tak bersisa seperti diserap sesuatu.

"ARGH!" tangan kanannya terangkat mencengkeram pergelangan tangan kirinya yang mulai pucat. "Oi, belalai sialan! Kalau benar-benar niat menculikku, cepat angkat aku dari sini!" Kirei mengeluarkan sumpah serapahnya. Tangannya akan putus jika belalai aneh itu tetap bergerak lambat.

Satu detik tepat setelah Kirei mengatakan ancamannya, sulur-sulur itu mengangkatnya dengan sangat cepat. Darah segera merembes keluar dari luka sobekan menganga di lengan kirinya. Bibirnya merapat, alisnya mengerut karena kesakitan. Rintihan kecil lolos dari bibirnya yang tertambat.

Kirei pun sudah tak bisa merasakan lengan kirinya lagi. Sulur neon yang mengangkatnya bertambah besar dan mengkilap dengan kelip cahaya neon. Entah hanya perasaannya saja atau memang sepertinya benar, sulur-sulur itulah yang sudah menyerap cakranya.

Kirei dibawa melesat cepat melewati lubang besar atap gua. Cahaya terang dengan mudah tersibak, membuat Kirei mengernyitkan alisnya dalam-dalam. Pemandangan mengerikan desa Konoha yang hancur disuguhkan tepat di depan matanya. "A-apa yang...?" Kirei tertegun. Mata birunya membulat penuh keterkejutan.

Air mata mengaliri pipinya tanpa terasa. Rasa sakit di lengannya sirna. Pemandangan di depannya malah membuat hatinya serasa ditembus ribuan belati. "Ja-jadi ... mimpi itu benar...? Dan, selama ini aku mengabaikannya...?" Penyesalan makin bertumpuk di hatinya, rongga besar dengan cepat mengoyak hatinya.

Suaranya bergetar memenuhi telinganya yang tuli. Mulutnya terkunci rapat, membisu dengan tremor yang menyerang tubuh lukanya. Sosoknya saat ini tak lebih seperti boneka hidup yang dikendalikan sulur neon yang menariknya kesana kemari.

Tubuhnya melemas kala dilihatnya melihat ayahnya yang bertarung dengan jubah hokagenya yang sudah tak karuan. Beberapa luka sayatan tampak mengalirkan darah segar.

"Tou-touchan?" Kirei menggumam lemah. Ayahnya terluka? Bagaimana mungkin? Gerakan belalai yang membawanya berhenti. Suara rendah yang disusul dengan gaungan merasuki dirinya.

Sekarang... mengamuklah.

Kesadarannya perlahan mulai menipis. "Tidak... A-aku... harus sadar," ucapannya tertelan oleh napasnya yang kian berat. Seseorang harus menghentikan ini.

***

Suara yang mirip seperti Kirei mengalihkan perhatian Naruto. "Kirei-chan?!" Naruto bergumam heran, bagaimana mungkin Kirei bisa memanggilnya dari tempat pengungsian yang letaknya jauh di dalam bawah tanah?

"Ho, apa tuan merasa Kirei aman dalam area pengungsian? Dan sekarang anak anda sedang bersantai dengan temannya?Anda naif sekali, hokage-sama ...." Katasuke memiringkan kepalanya seraya terkekeh.

Naruto merasa rasa marah menguasai dirinya ketika netra safinya menangkap pemandangan yang mengiris hatinya perlahan. Dia melihat Kirei yang pingsan dikelilingi sesuatu yang tak kasat mata dengan jaket yang berlumuran darah.

Drama Mimpi Kirei [Naruto World]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang