Be A Proud Son

3.1K 354 44
                                    



Main Cast : Lee Donghae, Lee Hyukjae, Lee Jeno, Park Jisung

Genre : Romance

WARNING!

BOYS LOVE

DON'T LIKE? DON'T READ PLEASE!

THE STORY IS MINE

Typo may applied, don't be silent reader please. NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION!

TIDAK MENERIMA BASH DAN KAWAN-KAWANNYA. KRITIK DAN SARAN SANGAT DIBUTUHKAN.

THANK YOU ^^


.·:*¨¨* ≈≈ *¨¨*:·.


Jeno sedang duduk melamun dengan tenang di pojok perpustakaan. Saat merasa bosan di kelas, atau merasa ada yang mengganjal dipikirannya, Jeno akan datang ke perpustakaan mencari ketenangan. Jeno suka duduk di pojok ruangan sambil membaca beberapa buku dan mendengarkan musik. Dengan begitu Jeno bisa sedikit rileks.

"Lee Jeno!" Seseorang berbisik keras memanggil nama Jeno, membuat sebagian pengunjung perpustakaan menoleh ke arah orang itu.

Dia Na Jaemin yang selalu terlihat riang dan ceria, sahabat Jeno dari kelas 2-3. Pemuda berambut cokelat terang itu berlari menghampiri Jeno ke pojok ruangan tempatnya duduk, dan langsung menatapnya dengan mata berbinar. Pasti ada sesuatu yang terjadi, Jaemin hanya akan heboh seperti itu bila sesuatu yang baik terjadi padanya.

"Pelankan suaramu, Na Jaemin!" Jeno berbisik sambil melepaskan earphone yang menutupi telinganya, lalu menarik tangan Jaemin hingga jatuh dalam keadaan duduk dan langsung membekap mulutnya dengan tangan. "Mau apa?"

"Aduh, sakit!" Jaemin melepaskan tangan Jeno yang membekap mulutnya, lalu mengaduh dengan suara pelan sambil mengusap bokongnya yang baru saja mencium lantai. "Kasar sekali!"

"Mau apa?" tanya Jeno sekali lagi dengan raut wajah galak.

Jaemin tidak langsung menjawab dan tiba-tiba tersenyum, tidak peduli dengan tatapan galak Jeno. Senyum Jaemin makin lebar sebelum akhirnya dia memeluk leher Jeno dan mencium pipinya tanpa permisi. "PR-ku dapat nilai seratus berkat bantuanmu! Thanks, Jenono!"

"Ew! Menjijikan!" Jeno mendorong wajah Jaemin dan mengelap pipi kirinya menggunakan kerah jas sekolahnya.

Raut wajah Jaemin yang tadi sumringah berubah masam. Memberengut sambil menatap sinis Jeno dengan sudut matanya. "Menjijikan?" desisnya tidak terima. "Ew, dasar tsundere!"

Baru saja Jeno membuka mulut hendak membalas kata-kata Jaemin yang mengejeknya tsundere, tapi dia sudah berbalik dan berjalan meninggalkan perpustakaan. Jeno menghela napas sambil menggeleng-geleng, anak itu selalu saja seenaknya. Sebelum Jaemin pergi terlalu jauh, Jeno berlari menyusulnya. Merasa harus minta maaf pada sahabatnya. Sikap Jeno barusan memang sedikit berlebihan, padahal Jaemin memang biasa seperti itu. Jaemin pasti sekarang sedang merajuk dan akan kembali tersenyum hanya jika Jeno membelikannya susu pisang dan sandwich.

Bagaimanapun Jaemin adalah teman terbaik Jeno, tidak mungkin mengabaikannya begitu saja. Sejak taman kanak-kanak hingga sekarang, mereka selalu bersama. Dibesarkan dilingkungan yang sama dan selalu menghadiri sekolah yang sama pula. Meski terkadang seenaknya, tapi Jaemin adalah yang terbaik dalam urusan mengerti perasaan Jeno. Kalau Jaemin sampai marah dan tidak mau bicara pada Jeno, maka habislah sudah. Pada siapa Jeno akan mencurahkan isi hatinya nanti?

GOOD FATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang