Extra Chapter

3.6K 331 43
                                    

Good Father Extra Chapter

Main Cast : Lee Donghae, Lee Hyukjae

Genre : Romance

WARNING!

BOYS LOVE

DON'T LIKE? DON'T READ PLEASE!

THE STORY IS MINE

Typo may applied, don't be silent reader please. NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION!

TIDAK MENERIMA BASH DAN KAWAN-KAWANNYA. KRITIK DAN SARAN SANGAT DIBUTUHKAN.

THANK YOU ^^



Ingat saat Donghae bilang dirinya akan dipukuli oleh sang ayah ketika mengakui hubungannya dengan Hyukjae? Well, semua itu memang terjadi. Donghae tidak mengada-ada apalagi melebih-lebihkan. Semuanya memang terjadi seperti yang Donghae bayangkan. Begitu selesai menjelaskan hubungannya dengan Hyukjae, sang ayah langsung mengambil stik golf-nya dan mengejar Donghae yang lari tunggang langgang menghindari amukan sang ayah. Setelah kira-kira lima putaran mengelilingi ruang tamu yang cukup luas itu, mereka akhirnya kelelahan dan berhenti kejar-kejaran. Sang ayah duduk di sofa, sementara Donghae duduk berlutut di lantai, nepas mereka berdua memburu sehabis kejar-kejaran. Setelah napasnya sedikit teratur, Donghae memberanikan diri menatap ayahnya. Tatapan Donghae seperti anak anjing yang minta dikasihani, sementara sang ayah menatap Donghae dengan geram seolah akan menelannya hidup-hidup.

"Ayah, apa sekarang aku boleh bicara?" tanya Donghae sambil berusaha mengatur napasnya yang masih memburu.

Ayah Donghae menatap anaknya makin geram dan melemparkan sandal yang dipakainya ke kepala Donghae. "Diam, kau anak nakal!" serunya jengkel. Tekanan darahnya terasa naik saat melihat tingkah anak semata wayangnya itu.

"Aku sudah tua dan punya anak remaja, tapi ayah selalu saja memanggilku anak nakal," gumam Donghae menggerutu dengan bibir mengerucut.

"Masih berani menggerutu, kau bocah?!"

Donghae mengalihkan pandangannya pada sang ibu yang duduk tenang di samping ayahnya. "Bu, katakan sesuatu," katanya memohon belas kasihan.

Ibu Donghae tersenyum miris, lalu mengendikkan bahunya. "Ibu hanya akan mengikuti keputusan ayahmu, sayang."

"Hmm, Presdir ..." Hyukjae yang sedari tadi berdiri di belakang sofa yang ada di seberang tempat ayah Donghae duduk, akhirnya memberanikan diri untuk bicara. Pandangannya melirik ayah Donghae dengan ragu. "Bolehkah aku menjelaskan?" tanyanya dengan suara pelan.

Ayah Donghae mengangguk, lalu mengembuskan napas. "Aku akan bicara denganmu nanti, Sekretaris Lee," katanya tanpa memandang ke arah Hyukjae. "Dan kau bocah!" katanya lagi pada Donghae yang masih berlutut di lantai. "Kau sungguh-sungguh menyukai Sekretaris Lee?"

Donghae mendongak dan menatap ayahnya, lalu mengangguk penuh keyakinan. "Bukan hanya menyukainya, aku juga sungguh-sungguh mencintainya, ayah," jawabnya yakin. "Jadi, aku mohon ayah merestui kami."

"Kau akan tetap mencintainya bahkan jika ayah memukulimu sampai mati?" tanya ayah Donghae sadis.

"Ayah tega membunuh anak semata wayangmu ini?" Donghae balik bertanya, tidak percaya dengan ucapan kejam sang ayah.

"Masih berani melotot padaku, kau bocah?!"

Donghae buru-buru menurunkan pandangannya. "Maaf," gumamnya. "Tapi ... apa pun yang terjadi aku akan tetap mencintai Hyukjae dan akan terus bersamanya. Bahkan jika ayah melakukan hal bodoh seperti di drama yang tiap pagi ditonton ibu, aku akan tetap bersama Hyukjae."

GOOD FATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang