Main Cast : Lee Donghae, Lee Hyukjae, Lee Jeno, Park Jisung
Genre : Romance
WARNING!
BOYS LOVE
DON'T LIKE? DON'T READ PLEASE!
THE STORY IS MINE
Typo may applied, don't be silent reader please. NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION!
TIDAK MENERIMA BASH DAN KAWAN-KAWANNYA. KRITIK DAN SARAN SANGAT DIBUTUHKAN.
THANK YOU ^^
.·:*¨¨* ≈☆≈ *¨¨*:·.
Setelah berhari-hari menginap di rumah neneknya, Jeno kembali ke rumah. Seperti pagi-pagi sebelumnya, Donghae sudah bangun sebelum Jeno dan sedang sibuk membuat sarapan di dapur. Donghae sudah setengah rapi, bersiap ke kantor. Tapi alih-alih memakai jas, Donghae menggunakan apron. Benar-benar terlihat seperti pagi biasanya.
Jeno keluar dari kamar dan menghampiri Donghae ke dapur, lalu duduk di meja makan. Dari jauh, memang terlihat seperti biasa. Tapi, Jeno baru menyadarinya saat melihat Donghae dari dekat. Tidak ada senyum dan Donghae terlihat sangat kacau. Mungkin kurang tidur atau lelah? Donghae terlihat sangat lesu.
"Ayah baik-baik saja?" tanya Jeno setelah meneguk susunya. "Sepertinya ayah kurang tidur."
"Tentu saja ayah kurang tidur," jawab Donghae sambil berusaha tersenyum, meyakinkan Jeno bahwa dirinya baik-baik saja. "Anakku pergi dari rumah selama dua hari, mana bisa aku tidur dengan nyenyak."
Sesungguhnya itu hanya sebuah usaha yang sia-sia karena Jeno bisa melihat dengan jelas sorot mata ayahnya yang terlihat sangat sedih. tidak peduli Donghae tersenyum hingga bibirnya pegal sekalipun, Jeno tahu ayahnya sedang tidak baik-baik saja dan tidak bisa tersenyum.
"Ayah tahu aku pergi ke rumah nenek, kenapa tidak menyusul?" tanya Jeno sambil memerhatikan raut wajah ayahnya.
"Ayah tahu kau perlu waktu," jawab Donghae sambil melepas apronnya dan duduk di hadapan Jeno.
"Ayah ..."
"Hmm?"
"Tentang hubunganmu dan Sekretaris Lee ..." Jeno terlihat ragu dan takut meneruskan kalimatnya. "Hm, itu ..."
"Kami sudah berakhir," sela Donghae yang lagi-lagi memaksakan senyumnya. Sorot matanya benar-benar tidak bisa berbohong.
"Kenapa?" tanya Jeno yang tanpa sadar terdengar kecewa. "Bukankah ayah bilang mencintainya? Kenapa kalian berakhir?"
"Kenapa apanya?" Donghae balik bertanya dan berusaha terdengar ceria. "Hal seperti itu memang sering terjadi dalam sebuah hubungan, anak muda."
"Apa kalian berakhir karena aku?" Jeno menatap ayahnya, merasa bersalah. "Aku tidak bermaksud membuat kalian berpisah. Saat itu aku hanya terlalu terkejut."
"Sudahlah." Donghae mengusap kepala Jeno dan sekali lagi berusaha tersenyum. "Bukan salahmu, kami berakhir karena memang sudah tidak cocok."
"Ayah!" seru Jeno yang tanpa sadar meninggikan nada suaranya. "Aku tahu ayah sedih! Seharusnya ayah tidak menyerah begitu saja. Bagaimanapun, ayah harus kembali bersama dengan Sekretaris Lee jika itu bisa membuat ayah kembali tersenyum dan ... "
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD FATHER
Fiksi Penggemar[HAEHYUK with NOMIN and Jisung] Lee Donghae tidak sengaja menjadi ayah di usia delapan belas tahun. Sejak saat itu Donghae harus membesarkan anaknya sebagai ayah tunggal. Situasi yang sejak awal sudah rumit, menjadi lebih rumit ketika Donghae bertem...