Main Cast : Lee Donghae, Lee Hyukjae, Lee Jeno, Park Jisung
Genre : Romance
WARNING!
BOYS LOVE
DON'T LIKE? DON'T READ PLEASE!
THE STORY IS MINE
Typo may applied, don't be silent reader please. NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION!
TIDAK MENERIMA BASH DAN KAWAN-KAWANNYA. KRITIK DAN SARAN SANGAT DIBUTUHKAN.
THANK YOU ^^
.·:*¨¨* ≈☆≈ *¨¨*:·.
Setelah hampir satu jam berjalan tidak tentu arah dan tidak punya tujuan, akhirnya Jisung memilih kembali ke rumah Jaemin. Saat ini Jisung tidak mungkin kembali ke rumah pamannya karena ia masih sedikit marah. Jeno pun sekarang sedang tidak ingin bicara padanya. Jadi, Jisung hanya punya satu tujuan; rumahnya Jaemin.
Seperti saat pertama kali Jisung datang, Jaemin menyambut Jisung dengan ramah, lalu mengajaknya ke kamar. Jisung langsung berbaring di atas tempat tidur Jaemin dan tiba-tiba saja ingin menangis. Semua benar-benar mengejutkan dan Jisung tidak tahu harus bagaimana menghadapi kenyataan ini. Jisung masih saja berharap semua ini hanya kesalahpahaman. Atau, Jisung akan sangat bersyukur jika ternyata semua ini hanya mimpi buruknya.
"Kau baik-baik saja?" tanya Jaemin setelah menyimpan dua kotak susu stroberi di meja belajarnya. "Kau masih bertengkar dengan pamanmu, ya?"
"Hyung, maaf karena merepotkanmu lagi," kata Jisung yang masih menyembunyikan wajahnya di bantal. "Bolehkah aku menginap di sini selama beberapa hari lagi?"
Jaemin menghampiri Jisung ke tempat tidur, lalu menepuk-nepuk pelan punggungnya. "Aku senang kau ada di sini, tapi kau tidak boleh terlalu lama di sini karena pamanmu akan mencemaskanmu."
"Hmm, aku tahu. Terima kasih."
Baru selangkah Jaemin meninggalkan tempat tidur, tiba-tiba Jisung terisak. Jaemin berbalik, ingin bertanya. Tapi kemudian niatnya urung dan Jaemin keluar dari kamarnya sendiri. Jisung mungkin sedang tidak ingin ditanya dan butuh waktu sendiri. anak laki-laki jika sedang menangis tidak ingin dilihat orang lain, Jaemin tahu betul soal itu. Jadi Jaemin memutuskan untuk menunggu Jisung selesai menangis, baru nanti menanyakan masalahnya.
.·:*¨¨* ≈☆≈ *¨¨*:·.
Saat Donghae membuka matanya dengan perlahan, yang pertama kali ia lihat adalah wajah cemas Hyukjae. Oh, Donghae ingat dirinya dipukuli oleh seseorang di basement. Sepertinya Donghae pingsan setelah itu. Dan Donghae cukup yakin, sekarang ini dia sedang berada di rumah sakit. Mungkinkah lukanya cukup parah? Saat ini Donghae merasa kepalanya sangat berat dan pusing.
"Donghae, kau baik-baik saja?" tanya Hyukjae saat melihat Donghae membuka matanya.
Donghae mengangguk dan beringsut bangun, lalu duduk sambil memandangi sekitarnya. Pandangannya berhenti pada Hyukjae yang masih menatapnya dengan cemas, lalu kemudian ingatan Donghae memutar ucapan laki-laki yang menghajarnya di basement. Benarkah Hyukjae adik dari perempuan yang pernah Donghae hamili? Jika memang benar, itu artinya takdir sedang mempermainkan Donghae sekarang.
"Dia ... laki-laki itu, kakak iparmu?" tanya Donghae.
"Hmm, kurasa masa hukumannya sudah selesai," jawab Hyukjae tidak yakin.
"Hyukjae, aku ... hmm." Donghae tidak tahu harus mengatakan apa pada Hyukjae yang sedang menatapnya. "Laki-laki itu sepertinya memang benar. A-aku ... aku-lah yang telah menghancurkan hidup kakakmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD FATHER
Fanfic[HAEHYUK with NOMIN and Jisung] Lee Donghae tidak sengaja menjadi ayah di usia delapan belas tahun. Sejak saat itu Donghae harus membesarkan anaknya sebagai ayah tunggal. Situasi yang sejak awal sudah rumit, menjadi lebih rumit ketika Donghae bertem...