Not Suppossed To Be Happen

2.5K 293 18
                                    

Main Cast : Lee Donghae, Lee Hyukjae, Lee Jeno, Park Jisung

Genre : Romance

WARNING!

BOYS LOVE

DON'T LIKE? DON'T READ PLEASE!

THE STORY IS MINE

Typo may applied, don't be silent reader please. NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION!

TIDAK MENERIMA BASH DAN KAWAN-KAWANNYA. KRITIK DAN SARAN SANGAT DIBUTUHKAN.

THANK YOU ^^

.·:*¨¨* ≈≈ *¨¨*:·.

Mungkin seharusnya Hyukjae tidak bangun dan menemui Donghae pagi ini. Seharusnya Hyukjae pura-pura pingsan saja di kamar, atau pura-pura mati sekalian. Hyukjae masih belum bisa mengingat kejadian kemarin dan rasanya akan sangat canggung menemui Donghae pagi ini. Mengantarkan kopi ke kamarnya, lalu mungkin saja mereka akan terlibat dalam sebuah percakapan. Mereka 'kan tidak mungkin tidak bercakap-cakap dan Hyukjae juga tidak bisa mengabaikan Donghae begitu saja. Bagaimanapun Donghae itu atasannya. Lalu, bagaimana kalau nanti Donghae tiba-tiba membahas kejadian kemarin malam? Hyukjae harus menjawab apa atau bagaimana? Hyukjae bahkan tidak ingat banyak soal kejadian semalam.

Kejadian semalam tidak seharusnya terjadi jika saja Hyukjae tidak mabuk. Seharusnya Hyukjae menolak minum saat di pertemuan kemarin. Tapi apa daya? Hyukjae tidak bisa menolaknya karena akan dianggap tidak sopan. Mengapa semua ini harus terjadi padanya? Hyukjae benar-benar frustrasi sekarang dan merasa akan gila.

"Daepyonim," panggil Hyukjae yang akhirnya berani mengetuk pintu kamar Donghae setelah bermenit-menit hanya memandangi pintu dan mengoceh sendiri dalam hati.

"Masuk."

Setelah mendengar suara Donghae menyahut, Hyukjae masuk dengan perasaan tidak karuan. Belum selesai masalah pernyataan cinta waktu itu, ditambah lagi yang satu ini. Bisa gila sungguhan Hyukjae.

"Kau sudah sarapan?" tanya Donghae ketika melihat Hyukjae menyimpan nampan berisi kopi dan roti di atas meja dekat tempat tidur.

Hyukjae menoleh, menatap Donghae yang baru selesai mandi. Rambutnya basah dan Donghae hanya menggunakan baju mandinya. "S-sudah, Daepyonim."

"Oh."

Setelah mengalami kejadian yang tidak seharusnya kemarin, Donghae tidak tahu harus bicara apa pada Hyukjae. Sial, Donghae hampir saja melakukan hal nista itu untuk kedua kalinya di bawah pengaruh alkohol. Hyukjae memang tidak akan hamil, tapi tetap saja itu salah. Termasuk bentuk pelecehan seksual, karena Hyukjae sedang tidak sadar saat Donghae melakukannya.

"Daepyonim ..."

"Ya?" sahut Donghae tanpa menatap Hyukjae.

"... aku menemukan dompetmu di kamarku."

Mata Donghae langsung terbuka lebar. Ah, jadi dompetnya tertinggal di sana. Donghae ingin mati saja rasanya. Sekarang, Hyukjae pasti sudah tahu apa yang dilakukan Donghae semalam. Sudahlah, jika Hyukjae mau menghajarnya atau menuntutnya sekalipun, Donghae hanya akan pasrah. Perbuatannya semalam pada Hyukjae memang tidak bisa dibenarkan.

"Oh, terima kasih," Donghae mengambil dompetnya dari tangan Hyukjae dengan buru-buru, lalu berjalan melewatinya dan duduk di tepian tempat tidur.

"Boleh aku bertanya?" tanya Hyukjae ragu-ragu.

GOOD FATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang