Bidadari tak bersayap
Datang padaku
Dikirim tuhan dalam wujud wajah kamuDikirim tuhan dalam wujud diri kamu
Sungguh tenang ku rasa saat bersamamu
Sederhana namun indah kau mencintaiku....By. Anji
. . .
Putar lagunya biar dapat tambah merasakan larut dalam sedihnya.
Hiasi memandang tubuh ringkih terlelap di ruangan serba putih itu, sebuah nyawa begitu berarti, hatinya perih memandang sendu putrinya.
Sedang di samping ranjang putrinya Sasuke menangis tersedu, menciumi tangan lemah putrinya. Neji hanya menutup mata menahan segala kesedihan bercampur rindu.
Begitu bodoh dan tak termaafkan, tak mempercayai keluarganya sendiri, dia adikmu dan Neji hanya diam menyalahkannya, tanpa membelanya. Neji meremas dadanya yang nyeri.
Ketiga pria itu mengekspresikan kesedihannya dengan cara mereka sendiri.
Dibalik pintu ruang rawat Hinata, Deidara ikut menetaskan air matanya. Rasa sesak kini berubah lega. Impian Hinata menyatukan keluarganya dan ayah dari putranya telah tereujud. Deidara meneteskan airmatanya. Cinta untuk Hinata adalah kebenaran namun jika wanita yang dicintainya bukan takdirnya, Deidara hanya mampu tersenyum dan menerima segalanya. Mungkin cintanya sebatas persahabatan.
Perlahan dia pergi meninggalkan ruangan Hinata. Menemui kedua sahabatnya. Entahlah jika ini disebut penghianatan. Namun Hinata telah meminta padanya. Dan Deidara hanya memberi jalan.
Disc@OM Mk
Warning@typo,occ,dllDeidara duduk dihadapan kedua sahabatnya, suasana kantin rumah sakit yang sepi menguntukan bagi Deidara. Gaara dan Shikamaru. Keduanya tak bersuara setelah mendengar penuturan Deidara. Gaara memandangannya dengan tatapan benci sedang Shikamaru dengan raut tak terbaca.
"Jangan seperti ini,meski aku tak melihat langsung saat Sasuke memperlakukannya kasar, namun ini permintaan Hinata". Deidara berujar tenang. Meski dia teramat gugup.
Gaara memanatapnya kembali. Maniknya menyiratkan kekecawaan.
"Kalian bersikap seperti ini, karena kalian takut Hinata akan berpaling dari kalian bukan, kalian takut Hinata kembali luluh oleh Sasuke bukan". Deidara berusaha tenang meski dirinya sedikit menahan tangis.
"Kau tak mengerti Dei, bukankah sudah ku katakan mereka hanya akan menyakiti Hinata". Gaara menatap Deidara menuntut penjelasan lebih.
"Lalu bagaimana dengan perasaan Hinata, kalian tak berfikir tentang hatinya, Hinata bukannya tak peka tentang perasaan kalian, dia tahu bahkan sangat mengerti, lalu jika Hinata memilih diantara kita apakah salah satu diantara kita akan mengerti". Deidara mengatur nafasnya.
"Percayalah persahabatan ini akan hancur, Hinata tidak menutup mata Gaara. Hinata bahkan mengetahui kau mencintainya, bahkan dia pun mengetahui perasaanmu Shika, lalu apakah kalian fikir Hinata tak tersikasa, harus memilih diantara sahabat- sahabatnya saat memilih diantara sahabatnya menjadi cinta. Hinata sangat tak menginginkan zona berbahaya itu". Deidara menutup matanya.
Shikamaru menunduk, dirinya merasa egois jika mengahalangi perasaan Hinata. Cinta Hinata memang bukan untuknya, bukan untuk Deidara ataupun Gaara. Hinata memilih hatinya, bukan karena Sasuke yang terbaik. Tapi karena Sasuke menyelamatkannya dari cinta dan hatinya yang bimbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
goodbye
Fanfictionkesedihan hanya membuatmu berjalan terjatuh tanpa tahu arah. pandang ke depan , tersenyum.dan hadapi.