Disc@MK
Warning@typo,occ dll♥️♥️♥️
Gaun pengantin
Dekorasi ruangan
Bunga mawar putih nampak memenuhi Hotel Uchiha. Hidangan pembuka dan rangkaian bunga ucapan selamat nampak menghiasi sepanjang jalan menuju resepsi pernikahan.
Hinata memandang dirinya di cermin, tersenyum manis dengan handbuket di tangannya.
"Sangat cantik". Deidara memuji kecantikan Dewi malam ini. Hinata melihat Deidara dari cermin.
"Senpai juga sangat mempesona, tuxedo ini sangat cocok dengan senpai, warna putih dan hitam sangat sesuai dengan tubuhmu". Hinata meraih lengan Senpainya. Keduanya bertatapan, sebuah tatapan yang kini berubah. Tatapan seorang kakak dan seorang adik.
"Ehemmm". Sebuah deheman halus menginterupsi keheningan keduanya. Hinata membalikan badan terlihat Gaara telah tapi dengan tuxedo hitam dan dasi kupu-kupu. Terlihat tampan dan rapi.
"Pemeran utama prianya telah datang, aku pergi ". Deidara meninggalkan Gaara dan Hinata berdua.
Gaara menghampiri wanita bersurai indigo, menunjukkan wajah tersenyumnya dan memeluk setelahnya.
"Aku sangat merindukanmu". Gaara menghirup aroma wangi Lavender Hinata.
Hinata mengelus punggung tegap Gaara. "Jangan sekarang, sebaiknya segera pergi,aku tidak mau kau terlambat". Gaara melepas pelukannya dan melambai pada Hinata.
Satu tahun terlewati, Hinata telah mengambil keputusan. Dan kini jalan kehidupan lain menantikannya.
Hinata menatap pantulan dirinya di cermin. Kembali menunjukkan senyum bahagianya.
"Aku harus menatap ke depan, Gomen Sasuke-kun". Hinata berbalik memegang erat buket bunga mawar miliknya.
Pintu terbuka menampilkan wajah Neji lebih segar. "Hai adik, Dia sudah menunggumu". Neji tersenyum melihat wajah adiknya ceria.
.
.
.Gaara telah siap di altar dengan senyum memandang ke arah pintu yang belum terbuka. Beberapa menit terlewati, Pintu berwarna kecoklatan terbuka, menampilkan sosok cantik berambut coklat panjang. Matsuri tersenyum dalam gandengan ayahnya. Hinata berada di kursi tamu tersenyum bahagia. Setelah Deidara,Gaara menyusul menikah. Kedua sahabatnya telah memulai tahap barunya.
Hinata memandang ke arah tamu pria. Deretan kursi terisi penuh. Sasuke bersama putranya berada di sana. Si kecil Akira nampak menawan dengan setelah jas sama seperti milik Sasuke. Hinata tersenyum kecil, masalalunya bukan masalah baginya. Namun berhadapan dengan Sasuke masih terasa berdenyut sakit,demi Akira dirinya mengenyahkan rasa sakit itu,waktu adalah penyembuh untuknya.
Tepukan meriah menyadarkannya, Hinata melihat ke arah altar. Sang pengantin baru selesai mengucapkan janji pernikahan. Kecupan lembut Gaara berikan di dahi sang mempelai wanita.
Matsuri tersenyum manis dan Gaara seperti biasa tanpa ekspresi. Hinata melambai berbahagia. Hinata senang pada akhirnya Matsuri berhasil menaklukkan hati si surai merah.
Diam-diam Hinata terisak, saat beberapa tamu undangan memberi selamat. Hatinya menghangat merasakan perasaan seperti dulu, semua berakhir bahagia meski beberapa tahun terasa berat untuknya.
Dirinya terkejut, sebuah ciuman mendarat di pipinya. "Kapan kita akan menyusul". Ucap si pria.
Hinata menengok ke kanan dan ke kiri. "Bagaimana kalau Akira tahu". Ujarnya takut.

KAMU SEDANG MEMBACA
goodbye
Fiksi Penggemarkesedihan hanya membuatmu berjalan terjatuh tanpa tahu arah. pandang ke depan , tersenyum.dan hadapi.