Ujungpun tak terlihat
Cinta tak terjamah
Terpejampun sangat menyiksa
Melupakan adalah formula terbaik
Cinta tak bermasalah dua hati tak bersahaja....
Cinta mengabaikanmu........
Gaara tiba dengan dua sahabatnya tertidur. Shikamaru tertidur di sofa sedang Deidara tertidur di sofa lipat tak jauh dari Shikamaru. Pandangannya ia alihkan ke salah satu obyek yang enggan membuka matanya. Sang wanita masih lelah dan tak terbangun. Dua hari telah Gaara rasakan kehilangan. Sahabat sekaligus cinta pertamanya. Pria bersurai marun melihat ada jejak kesedihan terlihat. Ia ingat betul saat pertama pertemuan dirinya dengan wanita terbaring dihadapannya.
" Cinta membuatmu enggan terbangun". Ada tangis diujung mata Gaara. Pria itu memegang tangan seputih susu milik wanita yang dicintaintainya. Ada rasa penyesalan tak ditangisnya.
......
KHS
Surai indigo itu melambai tertepa angin, jalan terkesan pelan dan takut- takut terlihat. Meski wajahnya tidak.memunduk namun jelas terlihat gadis itu ingin menangis.
Seorang lain memandang tingkah gadis itu datar. Tak ada rasa ingin membantu atau sekedar menyapa 'Murid baru pikir Gaara'. Satu hal yang menarik atensinya gadis itu sedikit mempoutkan mulutnya. Namun Gaara yakin gadis itu sedang takut.
Sedari tadi gadis itu berusaha bertanya pada siswa berlalu lalang namun tak ada yang menanggapi. Menilik dari penampilan sepertinya tipekal gadis rumahan. Seragam sedikit kebesaran, senyum terkembang diwajah datar itu.
Sampai tubuh gadis itu tersenggol segerombolan siswi berparas cantik berseragam sedikit pres tubuh. Serta make up sedikit berlebih menurut Gaara. Pandanganya tak lepas ketika tubuh kecil itu sedikit limblung ke belakang. Wajah menahan tangis itu semakin imut menurut Gaara.
Pffft
Tawa tertahan seketika menyapa bungsu Sabaku. Tak pernah ada yang membuatnya merasa tertarik disekolah ini. Bahkan fansgirlnya telah mencap dirinya sebagai manusia datar tak termaafkan.
Gaara kembali mengamati wajah lucu menahan tangis. Bibirnya semakin mengerucut kesal. Entah angin apa menyapa Gaara, langkah kakinya tergerak menuju gadis malang bersurai indigo. Tangan besarnya terulur begitu saja, dengan senyum tipis diwajahnya. Hinata menatapnya tanpa rasa takut. Menggapai tangan Gaara, bibir mengerucut itu telah tetganti senyuman.
Gaara, pemuda itu membeku menyaksikan betapa indahnya ciptaan kami- sama berikan pada gadis yang tengah ia genggam tangannya. Gadis itu tersenyum semakin lebar, rambutnya terurainya semakin berkibar terterpa angin.
"Cantik". Ucap Gaara tanpa sadar.
" Eh". Hinata mengerutkan keningnya. Namun sedetik kemudian ia tersenyum semakin lebar.
" Hinata, Hyuuga Hinata". Masih menampilkan senyuman.
" Siapa yang menanyakan namamu". Gaara membeo tanpa melepas genggaman tangannya.
" Bukankah kau memanggilku dengan sebutan cantik tadi". Hinata menggerutu.
" Siapa yang bilang cantik". Elak Gaara.

KAMU SEDANG MEMBACA
goodbye
Fanfictionkesedihan hanya membuatmu berjalan terjatuh tanpa tahu arah. pandang ke depan , tersenyum.dan hadapi.