~9~

2.5K 201 36
                                    

Putar lagunya sebelum membaca, walau nggak tahu judul lagunya.



Pertama kali manik itu terbuka menampilkan bola mata seidah rembulan
Shikamaru terpaku betapa indahnya dirinya, dibawah keremangan cahaya bulan sang jelita tersadar, rambutnya terurai semakin panjang ....
Disana Hinata tersenyum padanya dan Shikamaru kembali merasakan jatuh cinta untuk kedua kalinya pada wanita yang sama pada kelembutan yang sama....





Disc@MK
Warning@typo, occ dll







.
.
.





"Akira". Hinata melihat putranya terbaring di box bayinya bersama ratusan bayi lainnya. Hinata tersenyum disampingnya Shikamaru yang setia memegangi bahunya.

"Kau harus kembali ke ruanganmu, dokter belum memeriksa keadaanmu Hinata". Shikamaru menegaskan sekali lagi.

" Aku baik- baik saja, terbukti aku masih mengerti cara berjalan". Ujarnya sedikit serak.

"Putraku sepertinya bukan". Hinata menunjukan senyum terbaiknya. Tidak ada air mata yang ada pancaran kebahagian.

Hinata tersenyum sangat tulus dimata Shikamaru. Dia merasa melihat Hinata terlahir kembali dengan pribadi barunya.

"Hinata, ayo kembali sebelum yang lain menyadarinya". Shikamaru mengingatkan. Hinata hanya menggeleng.

"Aku ingin menemui dokter Kabuto, bukankah kau memintaku memeriksakan diri". Hinata berjalan sedikit kesusahan. Sebulan lebih tertidur membuatnya sedikit lemas.

Shikamaru menghela nafasnya. Hinata masih sama rupanya, sama keras kepalanya. Dan Hinata masih sama tak ingin membuat yang lain khawatir.

Shikamaru melangkah lebar menyusul Hinata. Wanita yang masih sangat dicintainya saat ini.

Setiap langkah berjalan sedikit lama, keduanya masih terdiam. Hinata dengan pakaian rumah sakit. Shika dengan kemeja tergulung sampai siku dan sepatu hitam mengkilat.

Hinata tertatih menolak saat tangan lain ingin membantu. Shikamaru mengamati bagaimana indahnya wanitanya dari belakang.

Para perawat yang menangani Hinata menatap tak percaya. Terlebih melihat Hinata tiba- tiba berjalan ke ruangan perawat sendiri.

Hinata tersenyum ramah kepada para perawat.

"Maaf bisakah aku diperiksa disini saja". Ujar Hinata lemah.

Shikamaru segera bertindak. "Dia tak ingin membangunkan yang lain". Perawat luluh dan menuntun Hinata menemui dokter Kabuto.

Dokter berkacamata itu sedikit terkejut namun kode dari Shikamaru membuatnya mengerti.

"Putri tidur kita sudah bangun rupanya". Kabuto berusaha berujar santai.

"Tuan bisakah anda menunggu diluar". Kabuto menatap Shikamaru dan mendapat anggukan dari pria nanas itu.

Hinata menghela nafas setelah Shikamaru keluar.

"Terimakasih dokter". Hinata tersenyum lembut.

Kabuto melepas kacamata yang membingkai wajahnya. Membuka tirai jendela ruangannya. Melihat bulan menampakkan cahayanya.

"Apa semua baik- baik saja". Ujarnya

"Aku merasakan sedikit lega, aku merasa jauh lebih baik sekarang". Hinata menunduk lemah.

"Lalu apalagi". Kabuto nampak menulis riwayat sakitnya.

"Sedikit pusing". Hinata kembali bersuara.

goodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang