- Pertemuan Kedua -

67 2 0
                                    

Ku hempaskan tubuh ku ke kasur king size ku dengan seragam yang masih melekat di tubuh ku. Aku terlentang menghadap ke langit – langit kamar.

Huft, sungguh melelahkan.”

Gumam ku. Aku memejamkan mataku sejenak, hingga beberapa saat kemudian aku bangkit dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badan ku yang terasa sangat lengket ini.

Tak perlu waktu lama, duapuluh menit kemudian aku pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan celana pendek selutut dan kaus oblong berwarna putih. Aku mengambil ponsel ku yang sempat aku lupakan sejak berada di rooftop tadi. Ku lihat beberapa notification dari group yang Axel buat.

Senggol Bacok! (6)

Axel

Eh nanti jadikan?

Jason

Jadilah gila. Masa malam minggu mau di rumah aja, kek jones tau.

Farel

Elo kan emang jones!

Axel

Elo kan emang jones! (2)

Andrew

Elo kan emang jones! (3)

Aldo

Elo kan emang jones! (4)

Jason

Sialan lo semua!

Me

Brisik!

Andrew

Wess, si Ali nongol. Gimana nih, nanti lo ikut kan Li?

Me

Iya.

Axel

Oke, nanti jam setengah tujuh udah nyampek cafe biasa ya guys!

Jan ngaret lo pada!

Jason

Ok.

Ku tutup aplikasi chat setelah membaca pesan terakhir. Aku pun berbaring ke kasur karna aku merasa kantuk sudah menyerang. Jam masih menunjukkan pukul 17.15 artinya masih ada waktu untuk aku beristirahat sebentar. Ku letakkan handphone ku di atas nakas dan aku mulai memejamkan mata untuk menuju alam mimpi.

***

Jam menunjukkan pukul 18.20 aku pun terbangun. Ku renggangkan otot – otot ku akibat tertidur selema lebih dari satu jam. Aku pun bangun dan bersiap untuk pergi ke cafe. Aku memilih memakai kaus lengan panjang berwarna hitam dan celana jeans hitam. Ku tarik kaus lengan panjang ku hingga ke siku, setelah itu aku menuju ke arah cermin untuk membenahi tatanan rambut ku, aku memakai parfume dengan aroma citrus yang sangat aku sukai. Dan terakhir aku memakai jam tangan hitam ku. Setelah ku rasa cukup, aku segera turun untuk langsung menuju garasi. Aku memilih untuk menaiki motor ninja berwarna merah, ku mulai menstarter nya dan beberapa saat kemudian aku melajukannya menuju D’cafe.

***

Tiga puluh menit pun berlalu akhirnya aku sampai di D’cafe. Setelah memarkirkan motorku, aku segera masuk untuk mencari teman – teman ku. Ku lihat Axel melambaikan tangannya saat ia melihat ku memasuki cafe. Tanpa membuang waktu aku segera berjalan menuju tempat di mana mereka duduk.

Senja & KedamaianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang