- Prilly -

40 2 0
                                    

    Pagi ini sesuai dengan yang ku sampaikan kemarin, aku dan teman-teman satu kelompok ku sudah berada di aula sekolah. Saat ini kami sedang menunggu Shella mengurus surat ijin keluar di BK dan Christian yang memanggil guru pendamping kami di ruang guru sebelum kami berangkat menuju ke RSJ Pelita Kasih. Sembari menunggu Shella dan juga Christian, aku memastikan lagi barang-barang dan juga persiapan lainnya.

    “Yan, lo gak lupa bawa gitar kan?”

    “Kagak Li, sans ae. Ada di dalem mobil gue noh.”

    Jawab Rian yang ku balas dengan acungan jempol. Tak lama kemudian Shella pun datang dengan membawa beberapa kertas kecil yang ku yakini sebagai surat ijin keluar untuk di tunjukkan ke satpam sekolah.

    “Guys gue udah dapet nih ijinnya. Hayuklah berangkat sekarang.”

    “Bentar Shel, tunggu Chris dulu lagi manggil Sir Theo sama Miss Vera.”

    Beberapa menit kemudian Christian pun datang bersama dengan Sir Theo dan juga Miss Vera di sampingnya.

    “Pagi anak-anak.”

    “Pagi Miss, pagi Sir.”

    “Gila gila gila, semangat sekali ya kalian pagi ini.”

    “Yo pasti lah Sir, anak-anak berjiwa muda dan berjiwa sosial kayak kita ini harus selalu semangat dan menebar senyum di pagi Sir.”

    Jawab Axel.

    “Halah gayanya menebar senyum, tebar pesona baru iya tuh.”

    Cetus Miss Vera.

    “Aduhai Miss Vera yang cantik jelita, bilang aja Miss mau saya tepe-tepe in. Iya kan Miss?”

    “Sekarepmu lah Xel.”

    “Udah biarin Miss apa kata Axel, yang penting nanti dia jangan sampe keikut jadi gila aja di sana. Kalo ikutan gila nanti tinggalin aja di sana.”

    Sahut Sir Theo yang mengundang gelak tawa teman-teman ku.

    “Sir Theo yang ganteng tapi masih gantengan saya, jahat banget si jadi guru. Nanti Axel aduin ke Kak Seto tau rasa lo.”

    “Aduin aja sana, bahkan Sir gak yakin Kak Seto mau belain kamu. Udah ayuk berangkat, biarin aja Axel sesuka hatinya mau ngomong apa.”

    “Untung guru gue lu Sir!”

    Gumam Axel yang masih ku dengar.

    Kami pun berjalan ke arah parkiran dimana mobil ku, Jasson, dan juga Rian terparkir. Sesampainya di depan mobil, kami segera masuk ke dalam dan memulai perjalanan kami. Ku lihat Pak Rahmat, satpam di sekolah kami membukakan gerbang setelah Shella memberikan surat ijin keluar itu kepadanya. Setelah pintu terbuka mobil ku melaju lebih dulu yang diikuti oleh mobil Rian dan kemudian disusul oleh mobil Jasson. Di dalam mobil aku hanya sendiri, sedangkan yang lain berada di dua mobil belakang ku. Hari ini jalanan lumayan padat tapi tidak sampai macet sehingga perjalanan kami tidak terhambat dengan kemacetan ibu kota.

    ***

    Empat puluh lima menit pun berlalu, akhinya kami sampai di RSJ Pelita Kasih. Setelah memarkirkan mobil di basement, aku menghampiri Miss Vera dan juga Sir Theo yang berada di samping mobil Jasson sedangkan teman-teman ku yang lain sedang bersiap-siap dengan tugas mereka.

    “Miss Vera dan Sir Theo, kita masuk aja dulu ke lobby. Biar temen-temen siapin keperluan mereka dulu.”

    Ajak ku kepada Miss Vera dan juga Sir Theo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja & KedamaianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang