- Andrew -

54 1 0
                                    

Saat ini aku, Axel, dan Jason sedang berada di kantin karena ini adalah jam istirahat. Aku sedang menunggu Axel yang sedang memesan makanan untuk kami. Sedangkan Jason sedang berada di toilet. Tak berapa lama Jason pun datang.

“Eh Li, tadikan waktu gue lagi di toilet si Andrew telpon gue.”

Kata Jason.

“Kenapa?”

“Katanya sih dia, Farel, sama Aldo mau pindah di SMA. Nusa Bangsa.”

“Lah, emang kenapa?”

Tanya ku. Saat Jason ingin menjawab, datang lah Axel dengan heboh nya.

Spadaa, makanan datang!!”

“Ish, normal dikit kek Xel! Gaya lo udah kayak cabe kepanasan tau nggak! Ganggu orang mau cerita aja.”

Ucap Jason.

“Yee, seenak jidat lo aja ngatain gue kek cabe kepanasan! Btw emang kalian mau cerita apasih? Serius amat.”

“Itu loh Andrew, Farel sama si Aldo mau pindah sekolah di SMA. Nusa Bangsa.”

“Hah, serius lo? Mereka mau pindah apa mau keroyokan?”

Kata Axel.

“Ya lo tau kan kalo mereka nggak bisa pisah, kek kita gini.”

Aku pun hanya mendengarkan mereka sambil memakan makanan yang di pesan oleh Axel untuk ku.

“Kenapa mereka nggak pindah ke sekolah kita aja?”

Tanya ku yang mulai membuka suara.

“Iya, kan enak kita bisa kumpul satu sekolah lagi kek dulu.”

Sambung Axel.

“Ya makannya itu, gue juga tadi tanya ke Andrew kenapa nggak pindah di sini aja. Tapi dia jawabnya udah di daftarin sama bokapnya. Kalo misal nolak semua fasilitas yang di kasih sama bokapnya di sita.”

Jawab Jason.

“Lah kok gitu? Emang ada masalah apasih Andrew sampe di pindahin sekolahnya segala?”

“Lah, lo nggak tau Xel? Kan kemaren Andrew tengkar sama si Ricky. Tapi emang nasib nya si Ricky aja, dia jadi bonyok di tangan Andrew. Farel sama Aldo juga nggak mau ikutan sama si Andrew, soalnya Ricky ngajakin Andrew by one. Nanti kalo Farel sama Aldo ikutan dikirain mereka banci lagi mainnya keroyokan.”

Jelas Jason sambil memakan bakso nya.

“Andrew sama Ricky berantem?”

Tanya ku.

“Iya, jangan bilang lo juga nggak tau Li.”

Kata Jason.

“Emang.”

“Ampun dah. Pada kemana sih lo pada? Masa temen sendiri lagi adu jotos malah kagak tau?”

“Gue sibuk.”

Jawab ku santai.

“Iye percaya ae lah sama boss geng mah.”

“Lagian si Ricky juga gayaan amat sih ngajakin Andrew by one. Sekarang kena batunya kan dia. Emang apa nggak capek sih dia cari gara – gara sama geng kita mulu. Kalo nggak sama Andrew ya sama si Ali.”

Omel Axel.

“Udah lah biarin aja. Nggak penting ngurusin banci kek mereka. Udah ah gue mau balik ke kelas. Bentar lagi bel!”

Senja & KedamaianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang