[ Z-21 ]

10K 628 11
                                    

Tak lama setelah Zidan meninggalkan parkiran, Aldi datang dan langsung mengenggam tangan Azrina erat.

"Ayo!"

Azrina tersenyum manis. "Masakannya Tante Sandra, enak!"

"Lo suka?"

Azrina mengangguk semangat. "Banget!"

"Kalo gue?"

Azrina tertawa kecil. "Lumayan."

"Nanti sore jadi, Na?"

"Maaf Di. Aku kerja kelompok sore ini."

"Kerja kelompok?"

"Iya."

Kerja kelompok? Bukankah hari ini mereka baru saja selesai UN?

Arham yang baru saja duduk di bawah pohon kelapa di depan rumahnya langsung kembali berdiri ketika melihat Aldi berjalan ke arahnya.

"Azrina ada Kak?"

"Dia tadi keluar," jawabnya sembari menerima uluran tangan Aldi dan kembali ke posisinya semula.

"Sendirian?"


Anggukan dari Arham membuat Aldi ingin bertanya lagi. "Kemana?"

"Nggak tau, dia nggak bilang."

Setelah berpamitan dengan Arham, Aldi kembali menjelajahi tempat-tempat yang ia pernah datangi dengan Azrina. Beruntungnya, tempat kedua yang Aldi datangi adalah pasar malam. Dan ia melihat Azrina berdiri di depan pagar seperti menunggu seseorang.

Empat jam kemudian, pasar malam sudah mulai sepi. Aldi masih duduk di atas motornya sembari memperhatikan gerak-gerik Azrina. Sedangkan, Azrina sendiri sedang meminum kopi yang ia beli tadi.

Sudah bosan menunggu, Aldi mendatangi Azrina. Membuat Azrina menatapnya dengan senyuman manis.

"Kok kamu di sini?"

"Tadi gue lewat," Aldi menatap Azrina yang mengangguk, "nggak masuk Na?"

"Nggak. Aku capek, mau pulang aja."

"Ayo!"

Aldi mengenggam tangan Azrina dan membawa perempuan itu ke motornya. Sesaat setelah motor Aldi meninggalkan pekarangan pasar malam, motor Zidan baru saja datang. Laki-laki itu berlari masuk ke pasar malam, mencari Azrina.

Kamu terlambat, Pangeran.







-11 Mei 2018-

zidan | belum revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang