[ Z-22 ]

9.9K 597 11
                                    

"Lo biarin Azrina nunggu 4 jam di pasar malem, tolol!"

Satu hantaman keras mendarat di rahang Zidan, membuat ujung bibir laki-laki itu robek. Aldi pergi, meninggalkan Zidan sendiri di parkiran.

Zidan sengaja tidak membalas, atau menghindar. Ia hanya menatap punggung Aldi yang menghilang dengan motornya.

Laki-laki itu berdiri dan melajukan motornya ke rumah Arham. Sesampainya di sana, Arham yang membukakan pintu. Tanpa bicara apapun, Zidan memasuki kamar Azrina dan berbaring di samping Azrina. Ia memeluk erat perempuannya. Dan terlelap bersama.

Pagi harinya, Azrina terbangun dengan mata membulat dan nafasnya tercekat beberapa detik. Ia mengusap matanya lembut mencoba membenarkan apa yang ia lihat sekarang. Wajah Zidan hanya beberapa cm dari wajahnya.

"Pagi."

Jantung Azrina berdetak lebih cepat dari biasanya. Dan rasanya seperti akan meledak saat Zidan mencium keningnya lama.

"Zidan?"

"Hm? Dingin, ya?"

"Iya."

Zidan memeluk erat tubuh mungil Azrina. "Tadi malam kamu nunggu aku?"

"Iya. Kamu kenapa nggak dateng?"

"Maaf ya, Na. Kamu nunggu lama?"

Dalam pelukan Zidan, Azrina menggeleng pelan. "Nggak, aku nunggu 10 menit, pas tau kamu nggak dateng, aku langsung pulang."

Azrina-Azrina, masih saja tidak tahu caranya berbohong.

"Baguslah."

Zidan mengeratkan pelukannya. "Kamu nggak akan ninggalin aku, kan Na? Kamu masih sayang sama aku kan?"

Azrina sempat terdiam sebentar. "Iya."

"Cuma kamu yang aku punya sekarang."

"Karina?"

Hening. Zidan dan Azrina sama-sama tidak ada yang membuka mulutnya untuk menjawab maupun protes.

"Aku sayang sama kamu, sedangkan kamu nggak. Dan, kamu sendiri yang ninggalin aku."

Azrina melepas pelukan Zidan dan berdiri di samping kasur dengan air mata yang mulai menetes di pipinya. "Mau kamu apa?"

Zidan menarik lengan Azrina hingga perempuan itu terhuyung dan terbaring di samping tubuh Zidan. Ia menatap kedua bola mata itu dalam dan mengikis jarak di antara mereka.

Kembali merasakan apa yang dari dulu ia rindukan.








-13 Mei 2018-

zidan | belum revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang