Awal Mula
"Rey awas!" Pekikan itu seperti terulang lagi. Kemudian ada papan berukuran tiga puluh senti jatuh ke tanah, setelah sebelumnya melayang di udara. Tangan gadis itu gemetar, antara takut dan juga kelelahan. Setelah OSPEK berlangsung, semua dibubarkan, hanya saja ada maba yang sedikit rusuh. Joya Avara bersyukur, pacarnya tidak ikut membuat onar, meski dia yakin pemuda itu sudah gatal. Jiwa nakal Reynand—kekasihnya, sejak SMA sudah mendarah daging, sehingga Joya sendiri yang harus berusaha merubahnya.
"Lo kenapa, sih? Itu cuma papan. Papan segitu enggak bakal bikin kepala gue peyang, gue tetep ganteng." Reynand berucap dengan nada bercanda. Pasalnya, gadis yang berstatus pacarnya sejak SMA itu, berteriak sembari mendorongnya menghindari papan terbang dengan berlebihan. Namun, saat melihat wajah Joya yang sangat serius, Reynand menjadi khawatir.
"Maaf, lo khawatir beneran, ya?" Reynand bertanya untuk memastikan.
"Menurut lo gue bercanda?" Joya memalingkan wajahnya. Reynand tidak tahu kalau Joya masih trauma dengan kejadian pengeroyokan yang pemuda itu alami saat SMA. Melihat ada kerusuhan, Joya menjadi jengkel karena menahan takut. Walau papan tadi terbang karena kejailan anak-anak, tetapi baginya itu tetap berbahaya.
"Maaf Marmut. Tapi serius, itu cuma papan, gue ketiban cinta lo aja enggak mati."
Ya ampun, pemuda itu malah bercanda lagi. Joya berdeham, dia menunjuk segerombol mahasiswi baru sepertinya, yang kebetulan tengah menatap Reynand dengan mata berbinar. Sontak, pemuda itu hanya melirik karena takut dimarahi.
"Mereka lihatin terus, enggak mau nyapa?" tanya Joya masih dengan nada kesal. Entah mengapa setelah kelelahan OSPEK, dirinya menjadi pemarah. Apalagi melihat pacarnya menjadi pusat perhatian. Setelah memperkenalkan diri sebagai pacarnya, Reynand semakin ditatap buas oleh gadis-gadis haus kasih sayang. Hal itu semakin membuat Joya ingin dibawa Reynand ke KUA. Jangan sampai ada acara perebut pacar orang di kampus, karena Joya tidak segan untuk mencabik-cabik siapa pun yang berani merebut Reynand darinya, atau dia akan menjitak pemuda itu jika sampai tergoda.
"Ada cewek yang harus gue jaga hatinya." Reynand menjawab seraya mengedipkan satu matanya dengan manis. Akan tetapi, Joya memasang wajah datar, meski dalam hati gadis itu ingin sekali mencubit pipi pemuda berlesung pipit itu.
"Woi! Andi ganteng datang!" Pemuda bertubuh kurus datang dengan teriakan khasnya. Pemuda itu adalah sahabat baik Reynand dan Joya di SMA, dan kini mereka satu kampus juga. Namun, langkah Andi memelan saat melihat ketegangan di wajah sepasang kekasih itu.
"Ada masalah rumah tangga? Kalau gitu biar gue pergi dulu—"
"Eh! Gue mau cari tas di toko. Nanti jangan lupa habis ini ketemu temen SMA di kafe!" potong Reynand memperingatkan.
"Ok. Cuma Vino sama cewek bar-bar itu, 'kan?"
Tubuh Andi dipukul dengan papan oleh Reynand. "Ada sahabatnya di sin—" Ucapan Reynand terhenti ketika tidak lagi mendapati Joya di sampingnya. "Elo, sih, ngomongin temennya bar-bar, Joya jadi pergi."
"Lah, lo sendiri yang meleng."
Di sisi lain, Joya meninggalkan Reynand karena memilih untuk istirahat di parkiran yang lebih teduh. Ia pikir nanti Reynand pasti menyusulnya juga, karena ada janji ke toko tas bersama. Hanya saja, kepalanya sedikit sakit, sepertinya karena terlalu lama berdiri di lapangan dengan panas teriknya matahari. Tubuh Joya sedikit terhuyung karena kepala bagian belakangnya terasa sakit, sampai-sampai tangannya memegang salah satu sepeda motor untuk menahan tubuhnya yang akan jatuh.
"Kamu enggak apa-apa, Joy?" tanya salah seorang pemuda yang lewat di depannya. Joya tidak menengadah, karena dia tengah menahan sakit.
"Aku enggak apa-apa." Joya menjawab singkat dan langsung melanjutkan langkahnya ke motor milik Reynand. Namun, ada sesuatu yang baru dia sadari, pemuda tadi memanggilnya 'Joy', siapa dia sampai tahu namanya? Joya buru-buru menoleh ke belakang, tetapi pemuda itu sudah tidak di sana. Siapa pemuda tadi? Mengapa bisa tahu namanya, sedangkan Joya masih menjadi mahasiswi baru di kampus ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynand & Joya (Kepulangan Hati) END
RomantikSELESAI/KOMPLIT PART LENGKAP (SEQUEL) Reynand & Joya. Baca R&J yg pertama akan lebih nyambung. Ternyata, pertengkaran seperti kucing dan tikus yang sering dilakukan, pada akhirnya membuat kita rindu masa itu. Pasalnya, waktu berubah semaunya. Reynan...