R&J kh22

607 83 17
                                    

Pantai Bermemori

"Ingatkan aku ketika lupa arah, maka aku juga akan ingatkanmu ketika lupa jalan pulang."


Pasir putih menyambut kaki-kaki tamunya. Resort milik keluarga Arkatama menjadi tempat delapan orang itu menginap, selama berlibur merayakan kehamilan Anita yang pertama.
Setelah sampai di sana, mereka langsung memilih kamar masing-masing, dan menemui pantai yang ombaknya melambai.

Namun, beberapa memilih duduk di restoran yang menghadap langsung ke pantai. Memilih bersantai untuk menghilangkan pegal karena perjalanan yang lumayan memakan waktu.
Akan tetapi, pemuda bernama Andi dan Vino saling bungkam, keduanya melirik sang sahabat yang tengah duduk bersama seorang gadis. Ya, gadis yang menjadi penghalang bagi Joya.

Entah apa yang ada di kepala seorang Reynand, dia membawa serta Dira dalam liburan kali ini, membuat Andi dan Vino mendongkol.
Walau keduanya tahu kalau Reynand sempat melirik Joya di sepanjang jalan. Namun, tetap saja Reynand seperti benar-benar sudah lupa dengan kekasihnya, melupakan yang sudah lama dia jaga.

Bahkan, Anita yang merencanakan liburan ini demi adiknya, mendadak sesak. Tujuannya menyatukan Joya dan Reynand, pupus ketika melihat adiknya malah bersama gadis lain. Terkejut, tentu Anita kaget dengan apa yang adiknya lakukan.

Perhatian mereka teralihkan ketika dua gadis cantik baru turun dari kamar. Mereka masih sama, selalu bersama meski Joya dalam keadaan amnesia.

"Udah selesai beres-beresnya?" tanya Vino pada keduanya.

Dua gadis itu kemudian mengangguk bersamaan, senyuman tercetak jelas di wajah mereka, larut akan kebahagiaan.

"Kak Anita sama mas Aldi mana?" Joya bertanya karena orang yang mengadakan acara tidak terlihat. Reflek Andi menendang kaki Reynand, supaya pemuda itu yang menjawab pertanyaan Joya.

"Mas Aldi nemenin kakak buat istirahat." Mendapat jawaban Reynand, gadis itu hanya ber-oh ria.

"Kalian mau ke mana?" tanya Andi yang melihat kedua gadis itu ingin beranjak.

"Mau main pasir dong!" sahut Aliya semangat.

"Kita berdua ikut!" sela Vino cepat.
Mereka berempat pun langsung menuju ke bibir pantai, menikmati ombak dan pasirnya yang tidak boleh terlewat.

"Rey, kita enggak ikut mereka?" Gadis yang sejak tadi duduk dengan canggung, bertanya karena sahabat pemuda itu pergi bersama, sedangkan Reynand masih bergeming.

"Lo mau ikut?" Reynand bertanya karena juga merasa bingung. Teman-temannya menjauh karena apa yang sudah dia lakukan.

"Em, enggak juga, cuma ...." Dira menggantungkan ucapannya, dia merasa kasihan dengan keadaan Reynand yang serba salah.

"Kenapa?" Reynand memiringkan kepalanya menatap wajah Dira yang sedikit aneh.

"Rey, gue ...," ucap Dira menggantung lagi, dia sulit mengucapkan sesuatu, ingin memberi tahu pada Reynand kalau sebenarnya dia tidak enak pada teman-temannya, terutama Joya. Dira sadar betul kehadirannya membuat semua berpikir kalau dia merebut Reynand dari Joya, bahkan dalam keadaan gadis itu yang tidak tahu apa-apa.

"Ikut gue." Reynand mengajak Dira ke tepi pantai yang berbeda dari yang lain, agar menghindari Joya demi menenangkan gadis itu. Ia memilih untuk berdua saja, karena Reynand tahu teman-temannya lebih menikmati waktu mereka tanpa menghiraukan dia dan Dira.

Usahanya berhasil, karena Dira langsung berlari menikmati kakinya bersentuhan dengan pasir.
Bibir Reynand tersenyum, melihat gadis yang kini sedang dia jaga, bermain dengan bintang laut yang terdampar di bibir pantai.
Dira mengecup bintang laut tersebut tanpa menghapus senyum di bibirnya.

"Rey, lo harus pegang ini ... lucu tau!" seru gadis itu yang berada di jarak dua meter dari tempat Reynand berdiri.

Pemuda itu hanya membalas dengan senyum, hatinya masih tidak menentu ketika melihat Joya, antara ingin menjaga hati yang di sini atau yang di sana.
Namun, sepertinya terlambat, dia sudah memutuskan untuk menjaga hati yang di sini, hati gadis yang tengah bermain dengan bintang laut itu.

Reynand berjongkok dan mencipratkan air pada gadis itu, membuat Dira terkejut saat air membasahi tubuhnya.

"Rey!" protes Dira mencebikkan bibirnya.

"Tiduran di pantai kayaknya enak," cetus Reynand lalu tiduran di bibir pantai, membiarkan setengah tubuhnya terguyur ombak.
Dira pun mengikuti ide Reynand, dia juga tidur di samping pemuda itu.

"Seru juga!" ucap Dira seraya tersenyum senang.
Mereka kini sama-sama menatap mata satu sama lain, masih dalam posisi mereka.

"Makasih, Rey, udah mau jagain gue," ucap Dira lembut. Dia bersyukur dengan kehadiran pemuda itu, karenanya Dira dapat merasakan kebahagiaan yang berbeda. Sebelumnya, dia hanya mendapat perhatian sesama anggota komunitas.

"Iya, Ra. Mulai sekarang, jangan takut sendirian, karena ada gue."

Dira tanpa rasa canggung tiduran di atas lengan Reynand, ingin merasakan kedekatan yang lebih dari teman, tidak seperti sebelumnya yang hanya sebatas tetangga kos.

***

Gimana sama part ini?

Dukung dengan tinggalkan jejak ya. Sama rekomen ke yang lain juga, biar baca. Makasih.

#SalamCinta
#ReyJoy

Reynand & Joya (Kepulangan Hati) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang