Pantai Bermemori (2)
Ketika malam tiba, Anita dan suami menggunakannya untuk makan-makan bersama, sekaligus merayakan kehamilan gadis itu. Deru ombak menemani perayaan itu bersama anak muda lainnya.
Pertama, Aldi lebih dulu membuka acara sebelum makan. "Aku ucapin makasih buat kalian yang mau dateng berlibur bareng kita. Di sini kita cuma mau seneng-seneng, tapi bukan cuma itu ... semua ini karena permintaan calon anak kita juga."
Aldi mengusap perut istrinya, dan wanita itu pun tersenyum senang. Tepuk tangan heboh dari teman-teman adiknya pun mengiringi. Serta beberapa ucapan selamat dari mereka.
"Nah, sekarang waktunya kita makan, sekaligus bentuk syukur kita berdua," sambung Aldi lalu disambut semangat yang lain, terutama Andi dan Vino yang tidak sabar untuk makan.
Mereka duduk di meja panjang yang kebetulan sudah diatur oleh Reynand, agar bisa mencakup semuanya. Setelahnya, mereka menyerbu makanan sesuai selera.Deretan kursi bagian kanan ada Joya, Aliya, Vino dan Andi, dan sisanya berada di kiri, sehingga mereka kini saling berhadapan.
Namun, sayang sekali, rasa canggung sangat terlihat dari sikap Reynand dan Dira, pasalnya ada Joya di tengah-tengah mereka. Bagaimanapun, Dira tahu bagaimana perasaan Reynand, dia tahu pemuda itu belum sepenuhnya meninggalkan perasaannya untuk gadis itu. Dira pun tahu konsekuensi yang akan dia dapat ini sejak awal."Joy, lo inget enggak, waktu liburan semester pas SMA?" Tiba-tiba Andi membuka obrolan, membuat perhatian yang lain teralihkan. Meski sikap Joya sempat dingin karena pernyataannya, tetapi sikap gadis itu mulai mencair lagi, sehingga Andi berani mengajaknya mengobrol seperti biasa. Terlebih ini adalah liburan, sehingga sekat di antara mereka seperti musnah.
Akan tetapi, Reynand yang mengetahui apa rencana Andi lalu berdeham keras, dia tidak ingin nanti kesehatan Joya bisa terancam kalau Andi memancing gadis itu untuk mengingat.
Mendapat pertanyaan dari Andi, Joya lalu menggeleng cepat. "Enggak, emang kenapa?"
"Dulu waktu kita masih SMA, lo nyuapin gue kalap, sosis sama ayam lo jejelin di mulut gue yang manis ini!" Andi terbahak.
"Yeee, sok lo! Mulut mirip gurameh aja sok!" cela Vino membuat yang lain tertawa, tidak terkecuali Joya yang tawanya paling renyah.
"Asal lo tau, Joy, waktu itu lo juga pernah naksir sama gue, buktinya lo ngajak gue pulang bareng," lanjut Andi kembali membuat yang lain memperlihatkan wajah kesal. Ceritanya sangat ngarang.
"Jangan percaya Joya, lo ngajak Andi pulang bareng karena lo nganggep dia sebagai ojek online," sambar Aliya seraya menempeleng kepala Andi.
Semua terbahak, merasakan kehangatan di meja makan, meski sedikit khawatir kalau Joya akan kesakitan dengan cerita para sahabatnya. Beruntung, gadis itu terlihat santai dan tidak terganggu.
Namun, ada dua orang yang tidak ikut larut dalam candaan mereka, Dira dan Reynand.
Dira terlalu sibuk dengan pikiran dan perasaannya, perasaan asing di antara mereka, dan juga bersalah telah mengambil Reynand dari gadis yang tengah tertawa di hadapannya.Sedangkan Reynand, dia sibuk dengan perasaan campur aduk. Ia takut kalau Joya sakit karena pancingan Andi, sekaligus menikmati suara tawa yang sudah lama tidak dia dengar. Rindu? Ternyata masih ada kata itu di hatinya, bahkan masih peduli meski telah memutuskan pergi dengan gadis lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynand & Joya (Kepulangan Hati) END
Roman d'amourSELESAI/KOMPLIT PART LENGKAP (SEQUEL) Reynand & Joya. Baca R&J yg pertama akan lebih nyambung. Ternyata, pertengkaran seperti kucing dan tikus yang sering dilakukan, pada akhirnya membuat kita rindu masa itu. Pasalnya, waktu berubah semaunya. Reynan...