Pernikahan
"Aku terima, rasa sakit yang kau berikan tanpa kesadaranmu."
Sebuah gedung terlihat sangat mewah dengan dekorasi yang elegan, tetapi terlihat sangat berkelas.
Sebuah hotel ternama disewa oleh keluarga Tama untuk menjadi tempat resepsi pernikahan putrinya, setelah tadi pagi melangsungkan akad.Putra Tama pun sudah bersiap dengan jas hitam dan kemeja putih, terlihat sangat tampan. Ia masuk ke dalam ruang rias pengantin untuk ingin menemui sang Kakak terlebih dulu.
Ketika masuk, dengan segera dia memeluk Anita dari belakang."Cieee Kakak gue udah nikah sama pria tampan," bisik Reynand pada sang Kakak yang sedang duduk menunggu riasannya selesai.
"Apaan, sih. Lagian kamu juga tetep jadi pria tampan Kakak."
"Enggak. Rey bakal jadi pria tampan buat istri Rey juga nanti." Reynand menjawab tidak mau kalah.
"Dasar!" Anita mencebikkan bibirnya.
"Kakak gue cantik banget, sayang udah punya orang."
"Apaan, sih, tukang kibul?"
Reynand lalu mencium pipi kakaknya dengan manis. "Ini kayaknya ciuman Rey yang terakhir, karena nanti Kakak udah milik pria itu, dan pasti dia enggak akan izinin Rey nyium Kakak lagi."
Anita lalu menarik tengkuk Reynand dan mencium pipi cowok itu. "Kakak sayang sama Rey, jangan nakal."
Reynand lalu tersnyum manis hingga terbentuk lesung pipitnya. "Nakal dikit, ah, biar seru."
Anita lalu dengan gemas mencubit pipi Reynand. Adiknya masih sama, nakal seperti dulu.
Pekikan pemuda yang kini berstatus suami Anita, membuat keduanya menoleh ke arah pintu. "Udah, jangan mesra-mesraan terus, nanti tamunya keburu pulang, ayo turun."
"Ok, Bang!" Reynand kemudian membantu Anita untuk turun ke bawah. Ia membantu membawakan gaun yang panjang menjuntai milik kakaknya, lumayan seru juga, karena Reynand dengan jail sengaja menggoyang-goyangkannya.
"Rey nanti rusak!" protes Anita. Namun, Reynand hanya terkekeh dan tetap melanjutkannya.
Resepsi pernikahan putri keluarga Tama terlihat sangat ramai dengan tamu yang sangat banyak. Terdiri dari tamu dari klien Tama ataupun Maria, begitu juga dengan teman Anita dan suami.
Tidak lupa teman dekat Reynand juga diundang oleh Anita, terutama Joya dan keluarga.Keluarga Tama terlihat kompak dengan baju yang sama, yakni perpaduan hitam dan putih.
Melihat teman-temannya datang, Reynand kemudian berjalan menghampiri mereka, berbaur dengan para sahabat lamanya. Salam dan tos ala sobat karib pun mereka perlihatkan."Rey, kakak lo cantik banget, gue jadi pengen buru-buru nikah juga sama Aliya. Iya enggak, Al?" Vino berucap seraya menyenggol lengan Aliya dengan kedipan mata genitnya.
"Apaan, sih, ngarep!"
"Ih, bilang iya aja gengsi banget, Al."
Aliya lalu menjulurkan lidahnya ke arah Vino. Gadis itu sudah bosan diganggu makhluk astral itu di kampus.
"Sabar Vin, cinta butuh perjuangan," ucap Reynand seraya menepuk bahu sahabatnya, bagaimanapun ia juga pernah mengalami rasanya mengejar cewek judes.
"Iya, gue sabar. Tapi kalau Aliya masih belum bisa buka hati dia, gue terpaksa bakal ...." Vino menggantungkan ucapannya, kemudian melirik ke arah Aliya yang sedang menatapnya dengan tatapan menunggu.
"Bakal apa Vin?" tanya Andi penasaran.
Vino lalu berkata, "Hati enggak diterima juga, dukun gue bertindak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynand & Joya (Kepulangan Hati) END
RomanceSELESAI/KOMPLIT PART LENGKAP (SEQUEL) Reynand & Joya. Baca R&J yg pertama akan lebih nyambung. Ternyata, pertengkaran seperti kucing dan tikus yang sering dilakukan, pada akhirnya membuat kita rindu masa itu. Pasalnya, waktu berubah semaunya. Reynan...