Aku adalah seorang wanita yang berada di kehidupanmu namun kau seperti menganggapku hanyalah orang lain sama seperti sepasang sepatu yang tak bisa bersatu.
.Liliana POV
Aku mulai memasuki gedung sekolah ternama di daerahku. Suasana masih sangat sepi mungkin karena aku berangkat terlalu pagi. Hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah naik kelas 12. Aku langsung menuju mading untuk melihat aku masuk ke kelas mana. Karena aku merupakan siswi yang sangat aktif dalam hal akademik, mungkin aku akan masuk ke kelas unggulan lagi sama seperti tahun tahun sebelumnya. Di mading aku melihat namaku berada di urutan pertama dan berada di kelas...XII APRIL.Seperti yang kuduga.-batin Lily
Aku langsung menuju kelasku yang baru berada di lantai 2 dekat Perpustakaan. Ini adalah peluang terbesarku untuk memperoleh hasil yang maksimal tahun ini agar aku bisa masuk ke Universitas Indonesia seperti yang aku harapkan.
Dikelas aku langsung duduk di bangku bagian depan agar bisa mendengar penjelasan dari guru semakin jelas.
10 menit kemudian ....
Teman temanku mulai berdatangan dan masuk ke kelas."Lily kan?" aku mendongak.
"Felly? Lo dikelas ini juga?" Felly hanya mengangguk. Dan dia duduk di sebelahku.
"Gak nyangka. Gue bisa sekelas sama lo lagi" ucapku pada Felly.
"Dan sama Roy juga." sindirnya sambil menunjuk ke arah belakang.
Ya benar, kita sekelas lagi. Roy dan Felly memang temanku sejak masih kelas 10. Dan kenapa Felly menyindirku tentang Roy, karena Roy adalah orang yang aku kagumi sejak saat masuk sekolah hingga sekarang.
Hhh.. Dunia ini memang sempit yaa.. Kita selalu saja bertemu dengan orang yang sama, wajah yang sama dan watak yang sama. Dan sekarang bagaimana? Aku semakin sulit untuk bisa melupakannya. Lebih tepatnya menghapus bayangan wajahnya.
"Kalo seperti ini, gimana bisa lo melupakannya?" ucap Felly seolah penuh tanya.
"Gue juga gak tau..." gumamku
"Kalo diibaratkan nih ya lo dan Roy itu sama kayak Sepatu tapi gak bisa bersatu.."
"Karena dia sudah punya kekasih kan?" tanyaku pada Felly
"Bahkan... Hampir mau tunangan"
"Ya.. Gue tau buat apa coba memendam perasaan ini lebih lama? Kalo akhirnya hanya sia sia. Bahkan dia hanya anggap gue orang lain"
"Kalo lo udah tau resikonya, kenapa lo masih bertahan?"
"Gue hanya mengikuti hati gue aja"
"Percuma Ly.." aku hanya mengangguk
****************************
Jangan lupa vote and comment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushed
Teen Fictionmenunggu seseorang yang sudah dimiliki oleh orang lain itu memang sia sia. Walau dia selalu memberi harapan agar kita bisa berada di dalam kehidupannya. Tetapi mencintai dalam diam itu sama saja membunuh hati dan pikiran kita untuk bisa membedakan m...