13. Perkelahian

8 1 0
                                    

"Roy... Lo kenapa?" Reza kebingungan akan sikap Roy yang tiba-tiba senyum-senyum sendiri. Reza mengarahkan pandangannya mengikuti kemana Roy memandang.

Dan ternyata benar dugaan Reza dari dulu. Roy mengagumi seorang Liliana Dupont. Gadis kalem yang bersifat berbanding terbalik dengan sifat manja Linda.

"Lo suka Lily?" pertanyaan itu nyaris membuat Roy terlonjak kaget.

Mengapa Reza bisa berpikiran seperti itu?

"Gak tau" Roy tak berbohong kali ini pada Reza. Memang sampai sekarang pun Roy tak bisa memutuskan antara menyukai Linda atau Lily.

"Gue heran sama lo. Mana ada orang yang merasakan jatuh cinta gak tau jatuhnya pada siapa?" Roy diam. Memang benar kalau dia tak bisa memilih antara Linda dan Lily.

"Sebenarnya berawal dari kekaguman gue aja sama sikap Lily"

"Sikap?" tanya Reza balik.

"Iya, maksud gue itu, gue kagum sama dia karena dia Putri tunggal dari keluarga yang berada tapi sikap dia seolah-olah dia seperti orang biasa gitu. Beda banget kan sama sikap Linda?" Reza manggut-manggut.

"Beda sih sebenarnya. Tapi itu juga salah lo sih" Roy mengernyit.

"Kok gue?"

"Linda seperti itu gara-gara lo yang terlalu memanjakan Linda seperti itu. Lo kan tahu sendiri Linda orangnya seperti apa? Dia manja. Jadi di luar keluarganya, lo harusnya bisa bersikap lebih tegas jangan kayak gitu" Roy paham sekarang. Oke, mulai saat ini Roy harus merubah sikapnya terhadap Linda.

"Beda lagi kalo lo bersikap pada Lily" ucap Reza sambil tersenyum usil.

'Kok Lily?'

***

Linda dan Tisa sore ini berniat untuk jalan-jalan melihat keindahan hutan yang berada di daerah Bogor ini. Sebenarnya dia sangat ingin mengajak Roy ikut serta dengannya, namun Roy menolak dengan alasan capek.

Akhirnya dengan berat hati Linda hanya jalan berdua dengan Tisa.

"Gue kok ngerasa aneh ya sama sikap cowok lo belakangan ini?" Tisa berucap. Linda hanya mengernyit tak mengerti.

"Ampun deh Lin, jangan bilang lo gak ngerti apa yang gue bicarain?" Tisa menepuk jidatnya frustasi. Otak Linda memang sedikit lemot untuk mencerna kata-kata Tisa yang langsung to the point.

"Maksud gue, Roy aneh semenjak lo di razia itu"

"Razia yang kemaren maksud lo?" Linda bertanya.

"Iya yang diusulin sama Lily itu loh" Linda berfikir sejenak. Masa iya?

"Menurut gue biasa aja" komentar Linda singkat. Dan Tisa hanya melongo.

"Kok?"

"Perasaan lo aja kali Tis. Udah ah jalan aja yuk" ajak Linda pada Tisa agar melanjutkan kegiatannya itu. Tisa hanya nurut saja.

Di tengah lapangan tepatnya saat Linda ingin menerobos lapangan dia tak sengaja menabrak Lily yang sedang membawa kayu bakar yang dibutuhkan nanti malam. Sehingga kayu bakar itu jatuh dan mengenai kaki Linda.

Brakkkk...

"Aw...heh ly, lo kalo jalan tuh pake mata" omel Linda tanpa henti

Lily hanya menghembuskan nafasnya pelan. Sedangkan Yasmine yang ada di belakang Lily sudah merasa geram dan ingin memakannya hidup-hidup.

"Yang salah itu siapa ya?" tanya Lily ringan.

"Oo.. Gak mau ngaku?"  tantang Linda.

Kini dia sudah menjadi tontonan para siswa yang lewat di lapangan ini dan saling berbisik.

"Lo yang bawa kayu bakar, dan jatuh di kaki gue sampe kaki gue merah, dan lo masih gak mau ngaku juga?" pertanyaan Linda sontak membuat Lily mengernyit lebih dalam.

"Maaf ya .. Ini memang jalan saya. Anda yang salah jalan. Kenapa anda juga yang marah pada saya?" tanya Lily enteng namun penuh dengan sindiran.

Natasha yang tadinya berada di dalam tenda bersama Varsha kini keluar karena mendengar keributan.

Dan betapa terkejutnya Varsha dan Natasha saat tahu bahwa itu adalah Lily dan Linda.

Mereka hanya mematung sama seperti Gritto,Refan, dan sahabat Lily yang lain.

Berbeda dengan Roy yang tak tahu apa-apa. Karena dia dan Reza sedari tadi duduk di tepi sungai yang sejuk itu. Dan sampai sekarang pun dia tak tahu.

"Heh.. Lily lo kenapa sih masih aja gak mau disalahin? Jelas-jelas lapangan ini luas kenapa harus lo nabrak Linda sih? Apa lo punya masalah sama Linda? Atau gimana?" pertanyaan yang bertubi-tubi itu terlontar dari mulut Tisa yang ada di samping Linda.

"Dasar ketua panitia Muna..." Tisa menarik rambut panjang Lily hingga dia meringis kesakitan.

Merasa tak terima jika sahabatnya di jambak rambutnya, Yasmine menjambak balik rambut Tisa yang digerai itu. Linda tak hanya diam dia ikut menjambak rambut Yasmine.

Lily yang sudah tak bisa berfikir apa-apa berusaha menyelamatkan rambutnya dari cengkraman tangan Tisa namun gagal.

Aksi tarik-menarik rambut itu kian memanas. Dan barulah saat itu 3 teman cewek dari kelas Linda ikut menolong menjambak rambut Lily dan Yasmine. Teman cewek Lily juga akhirnya bergabung dan menjambak rambut lawannya kecuali Natasha yang melerai perkelahian mereka.

Gritto ? Dia memanggil Roy yang berada di sungai dan Refan minta bantuan pada guru-guru yang lain.

Aksi itu terus terjadi hingga beberapa menit selanjutnya.

*****

"Roy..." panggil Gritto dengan nafas yang masih ngos-ngosan.

Roy bingung. Kenapa Itto berlarian seperti itu? Apa yang terjadi?

"Cewek lo...." jeda sejenak.

"Cewek gue? Linda maksud lo? Kenapa dia?" Roy masih tak mengerti.

"Ngejambak rambut Lily"

Diam sejenak. Roy masih butuh waktu untuk mencerna kata demi kata yang keluar dari mulut Itto.

Lily? Dijambak Linda?

Sedetik kemudian Roy lari luntang lantung meninggalkan Itto dan Reza.

***
Ketika dia berada di lapangan, aksi itu masih terjadi . tanpa pikir panjang Roy melerai perkelahian mereka.

"LINDA STOP...!!!!!" Teriak Roy penuh emosi.

1 detik
2 detik
3 detik

"Gue bilang STOP!!!" Teriaknya lagi.

Dan akhirnya aksi itu berhenti ketika guru BP berada di tengah-tengah lapangan.

****

Segini dulu ya....

Jangan lupa votement nya.

CrushedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang