Permusuhan bukanlah akhir dari semua cerita. Namun awal dari pertemanan yang tertunda.
🍬🍬🍬
Lily sedang mendengarkan lagu 'HeartBreak Girl' lewat earphonenya. Pagi ini Lily sedang menyelesaikan tugas proposal yang hampir selesai untuk acara Camping Minggu depan. Proposalnya sudah tinggal dalam proses print dan mengajukannya pada Bu Aini sebagai guru kesiswaan sekolah ini. Felly belum menampakkan batang hidungnya. Di kelas hanya ada dirinya, Reza dan Roy yang sibuk dengan game di ponselnya. Entah, menurutnya game tak begitu menarik di matanya. Dia berfikir bahwa bermain game hanya membuang waktu dan menguras kuota internet.
Dari arah pintu 2 orang siswi berjalan mendekatinya. Lily yakin mereka bukan anak kelas ini. Tapi siapakah mereka? Tatapan Lily beralih pada gadis yang memakai sepatu mencolok dengan tali sepatu berwarna merah dan memakai rok mini yang terlalu pendek dari semestinya.
Ya, Lily mengenalnya. Dia adalah Linda pacar Roy yang kini menatap Linda dengan tatapan yang tak bisa di artikan. Sedangkan temannya hanya tersenyum menatap Lily.
"Lo Lily kan?" tanya teman Linda yang berada di sampingnya.
Lily hanya mengangguk."Gue dan Linda mau ikut acara camping minggu depan" ucap seseorang itu. Lily mengambil buku catatan Osisnya di kolong bangkunya. Lily sengaja menaruhnya agar tak ribet untuk mengambilnya di dalam tas yang isinya buku paket super tebal.
"Nama lo siapa?" tanya Lily pada dua gadis di depannya.
"Dan kelas berapa?" Lily sengaja bertanya kelas mereka agar mereka tak curiga kalau Lily pernah mengikuti Roy ke kelas mereka."Gue Linda Yovianti dan temen gue namanya Tisa Wardani dari kelas November" Jelas Linda pada Lily. Lily mencatat nama mereka di buku yang telah Lily siapkan.
"Oke. Kalian udah terdaftar. Tunggu kabar selanjutnya dari pengurus Osis besok" mereka mengangguk. "Oh ya Linda, lo bisa kan gak pake sepatu yang mencolok? Dan usahakan rok lo lebih longgar dan maksimal 2 cm di atas lutut atau minimal 2 cm di bawah lutut" omel Lily pada Linda.
"Oh ya memang lo siapa? Bisa ngatur gue seenaknya?" tantang Linda yang membuat Lily naik pitam.
"Gue pengurus Osis disini dan setiap siswa ataupun siswi harus mematuhi peraturan yang di keluarkan oleh Osis yang disetujui oleh pihak sekolah" nada dingin mulai muncul di setiap kata yang diucapkan oleh Lily. Tisa yang berada di samping Linda khawatir ucapannya di dengar oleh Roy yang berada di sudut kelas April ini.
"Lo bukan orangtua gue. Ngapain gue ikutin aturan lo yang bukan siapa-siapa gue" Tisa menarik lengan Linda agar gadis itu tak berbuat ulah di kelas orang. Apalagi ini adalah kelas pacarnya sendiri. Yang ada bukan kata damai melainkan kemarahan Roy.
Roy yang melihat mereka dari jauh hanya diam. Reza tetap fokus pada layar ponselnya. Ketika dia mendengar suara Lily yang terlihat marah pada Linda, barulah dia mengerti bahwa Linda sedang berbuat masalah baru. Roy menghampiri ketiga gadis itu dengan penuh amarah.
"Ada apa ini?" tanya Roy dengan nada dinginnya. Linda terkejut bukan main. Dia tak menyadari bahwa dia sedang berada di kelas pacarnya. Linda gugup, berkeringat dingin dan menatap Tisa seolah minta tolong. Tisa hanya diam tak bergeming dan Lily hanya memutar matanya malas akan pemandangan di depannya dan memilih pergi dari kelas itu untuk mencari Natasha di kelasnya.
🍭🍭🍭
"Lily? Tumben disini" Natasha tersenyum ketika Lily ada di depan kelasnya. Biasanya jam seperti ini Lily sudah berada di kelasnya. Namun kali ini ada yang aneh dengan sikap Lily.
"Di kelas gak ada temen gue" alibi Lily. Sebenarnya bukan karena itu Lily menemui Natasha, melainkan marah melihat Linda yang berada di kelasnya dan menentang aturannya.
"Gue pengen jam istirahat nanti kita adain rapat" Natasha menautkan alisnya. "Kenapa?" tanya Natasha pada Lily yang tiba-tiba mengusulkan diadakannya rapat mendadak.
"Dikelas ada Linda, awalnya dia pengen daftar ke acara camping"
"Terus kenapa? Bagus dong, ada yang berpartisipasi" Natasha tak mengerti apa yang di maksud Lily.
"Gue negur dia supaya gak pake sepatu yang mencolok dan gak pake rok mini yang ketat"
"Terus?"
"Dia nolak karena katanya gue gak berhak negur dia seenaknya. Ya jelas gue marah." ucap Lily berapi-api. "Gue mau, pengurus Osis harus buat keputusan atau hukuman bagi yang langgar itu dan kita harus lakukan hari ini juga" Natasha melongo seolah belum mengerti apa yang di maksud Lily.
"Kenapa mendadak?"
"Karena gue gak suka di bantah"
🍥🍥🍥
Part ini sengaja dibuat panjang. Karena lagi pengen meluapkan emosi aja...
Ini baru awal, permusuhan antara Liliana dan Linda.
Yang selanjutnya gimana ya?
Ikuti terus cerita ini ya guys...Salam penulis
Raisyaa0610
.
.
.
Follow ig aku ya
@aisyaah.a
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushed
Teen Fictionmenunggu seseorang yang sudah dimiliki oleh orang lain itu memang sia sia. Walau dia selalu memberi harapan agar kita bisa berada di dalam kehidupannya. Tetapi mencintai dalam diam itu sama saja membunuh hati dan pikiran kita untuk bisa membedakan m...